Metode Ceramah Macam-macam Metode Mengajar

ditimbulkan kata lecture yang artinya memberi kuliah dengan kata-kata atau memberi kuliah dengan penuturan. Dari kata lecture ditimbulkan atau dimunculkan lagi kata lecturing yaitu cara penyajian bahan dengan lisan. Istilah telling berasal dari kata to tell yang artinya menyatakan sesuatu kepada orang lain, selanjutnya berarti menyajikan keterangan-keterangan kepada orang lain agar ia mengerti apa yang disajikan itu. Yang dimaksud dengan ceramah ialah penerangan secara lisan oleh guru terhadap kelas. Dalam pelaksanaan ceramah untuk menjelaskan uraiannya, guru dapat menggunakan alat-alat pembantu seperti gambar-gambar. Tetapi metode utama berhubungan guru dengan siswa adalah berbicara. Kebaikan-kebaikan atau keuntungan-keuntungan dengan menggunakan Metode Ceramah antara lain adalah : a. Ketertiban kelas mudah dijaga atau dengan perkataan lain guru mudah menguasai kelas. b. Organisasi kelas sederhana, ini berarti bahwa guru berdiri di depan atau di tengah sambil menyajikan bahan sedangkan pelajar atau mahasiswa duduk atau berdiri mendengarkan sambil mencatat isi pelajaran yang menurutnya penting. c. Menghemat waktu maupun modal lainnya karena dalam waktu terbatas guru dapat memberikan bahan yang banyak terhadap pelajar mahasiswa yang berjumlah banyak. d. Melatih pelajarmahasiswa untuk menggunakan pendengarannya dengan baik serta menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan cepat dan tepat dalam waktu singkat. Kelemahan-kelemahan atau segi negatif apabila digunakan Metode Ceramah, antara lain adalah sebagai berikut : a. Apabila ditinjau dari prinsip belajar, maka metode ini agak bertentangan dengan prinsip belajar dengan metode ini hanya alat tertentu yang aktif yaitu terutama alat pendengaran dan pikiran. b. Apabila ditinjau dari azas demokrasi maka metode ceramah kurang memungkinkan pelajarmahasiswa untuk mengemukakan pendapat- pendapatnya yang mana ini mungkin mengakibatkan tertekannya inisiatif dan daya kreasi. c. Metode ceramah tidak akan menghasilkan pembentukan pribadi secara harmonis d. Ditinjau dari azas-azas didaktik, maka metode ceramah kurang memungkinkan terlaksananya anjuran-anjuran yang baik dari azas-azas didaktik misalnya anjuran-anjuran dari azas peragaan atau azas kooperasi di mana peragaan langsung tidakkurang terlaksana atau kerjasama antar pelajarmahasiswa tidak juga terlaksana. e. Kesalahan tafsir terhadap istilah tertentu misalnya genting dapat ditafsirkan atap rumah atau zaman berbahaya atau keadaan bahaya. Usaha-usaha apa sajakah yang dapat ditempuh untuk menghindari kelemahan-kelemahan atau menanggulangi kelemahan-kelemahan metode ceramah ? Ada bermacam-macam usulan yang dapat ditempuh diantaranya adalah: a. Gunakan alat peraga pada waktu berceramah, baik langsung maupun tidak langsung. b. Jelaskanlah istilah-istilah yang kiranya sukar atau dapat ditafsirkan lain. c. Berceramahlah dengan gaya yang menarik serta gunakanlah bahasa yang mudah ditangkap. d. Selingilah penggunaan Metode Ceramah ini dengan metode lain misalnya Metode Demonstrasi dan Eksperimen, Metode Diskusi, Metode Sosiodrama. e. Buatlah sistematika ceramah dan adakanlah penilaian dengan cukup.

2. Metode Melatih

Drill Metode melatih yang juga disebut metode drill atau metode Training adalah suatu cara yang baik untuk menanamkan kebiasaan tertentu. Dalam melatih murid- muridnya guru harus berhati-hati karena hasil sesuatu latihan biasanya akan tertanam dan kemudian menjadi kebiasaan. Selain untuk menanamkan kebiasaan, metode ini juga dapat menambah kecepatan, ketepatan, kesempurnaan dalam melakukan.sesuatu serta dapat pula dipakai sebagai suatu cara mengulangi bahan yang telah disajikan. Kelemahan-Kelemahan latihan siap : a. Menghambat bakat dan inisiatif siswa Mengajar dengan metode drill, berarti minat dan inisiatif makarsa siswa dianggap sebagai gangguan dalam belajar atau dianggap tidak layak dan kemudian dikesampingkan. Para siswa dibawa kepada konformatis dan diarahkan menjadi uniformisitas. b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan Perkembangan inisiatif didalam menghadapi situasi-situasi baru dimatikan. Di dalam menghadapi situasi baru atau masalah baru pelajar menyelesaikan persoalan dengan cara yang statis. Hal ini bertentangan dengan prinsip belajar dimana siswa seharusnya mereorganisasi kembali pengetahuan dan pengalamannya sesuai dengan situasi baru yang mereka hadapi. c. Membentuk kebiasaan yang kaku. Dengan metode latihan siap siswa belajar secara mekanis. Dalam memberikan respon terhadap suatu stimulus siswa dibiasakan secara otomatis. Kecakapan siswa dalam memberikam respon suatu stimulus dilakukan secara otomatis tanpa menggunakan intelegensi. d. Menimbulkan verbalisme Setelah mengejarkan bahan pelajaran kepada siswa berulangkali, guru mengadakan ulangan. Apalagi jika menghadapi ujian, siswa dilatih menghafalkan pertanyaan-pertanyaan soal-soal. Mereka harus mengetahui dan menghafalkan jawaban-jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tertentu. Siswa harus dapat menjawab soal-soal secara otomatis, karena itu maka proses belajar yang lebih realistis menjadi terdesak, dan sebagai gantinya timbullah respon- respon yang melulu bersifat verbalistis.

3. Metode Tanya Jawab

Questioning atau Question Answer Period Tanya jawab sebagai suatu metode adalah cara lisan menyajikan bahan untuk mencapai tujuan pengajaran. Alat pokok yang digunakan dengan menggunakan Metode Tanya Jawab adalah pertanyaan lisan yang datangnya dari dua pihak atau lebih. Ini berarti bahwa pertanyaan dapat datang dari pihak guru dan dapat datang dari pihak pelajar. Tetapi kadang-kadang pertanyaan sudah tertera dalam buku bacaan atau buku pelajaran. Metode tanya jawab sebagai suatu cara menyajikan bahan harus digunakan bersama-sama dengan metode lain misalnya metode ceramah, metode kerja kelompok, metode demonstasi dan eksperimen, metode drill. Metode ini wajar penggunaannya apabila guru ingin mengetahui penguasaan pelajar terhadap bahan yang telah disajikannya. Selain dari situasi di atas metode tanya jawab wajar pula