Motivasi Motivasi Belajar Motivasi Belajar

Menurut Winkel 1996 : 27-28 motivasi belajar dapat dikelompokkan menjadi dua bentuk, yaitu : a. Motivasi ekstrinsik yaitu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Yang tergolong dalam motivasi ekstrinsik adalah belajar demi memperoleh pujian dari orang lain, belajar demi tuntutan yang akan diraih, belajar demi meningkatkan gengsi sosial dan belajar demi memperoleh hadiah material yang telah dijanjikan. b. Motivasi intrinsik yaitu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Siswa yang mempunyai motivasi intrinsik akan terlihat dari ketekunannya untuk mengerjakan tugas-tugas belajar, keuletannya dalam memecahkan kesulitan dalam belajar dan senang mencari atau memecahkan soal-soal dalam buku pelajaran.

B. Minat

Persoalan motivasi dapat juga dikaitkan dengan persoalan minat. Minat diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan keinginan-keinginan atau kebutuhan- kebutuhannya sendiri. Oleh karena itu apa yang dilihat seseorang sudah tentu akan membangkitkan minatnya sejauh apa yang dilihat itu mempunyai hubungan dengan kepentingannya sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa minat merupakan kecenderungan jiwa seseorang biasa disertai dengan perasaan senang, karena merasa memiliki kepentingan dengan sesuatu itu. Menurut Bernard, minat timbul tidak secara tiba-tiba atau spontan, melainkan timbul akibat dari partisipasi, pengalaman, kebiasaan pada waktu belajar atau bekerja. Jadi jelas bahwa soal minat akan selalu berkaitan dengan soal kebutuhan atau keinginan. Oleh karena itu, hal yang penting adalah bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar mahasiswa itu selalu butuh dan ingin terus belajar Sardiman, 1986 :76.

C. Prestasi Belajar

1. Prestasi Arti kata prestasi adalah hasil yang diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Karena itu prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. 2. Belajar Sebagai landasan penguraian mengenai apa yang dimaksud dengan belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan beberapa definisi belajar beberapa tokoh sebagaimana dirangkum oleh Muhhibbin Syah dalam bukunya ”Psikologi Belajar” adalah sebagai berikut : a. Skinner, seperti yang dikutip Barlow 1985 dalam bukunya Educational Psychology : The Teaching Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. Skinner percaya bahwa proses adaptasi tersebut akan mendatangkan hasil yang optimal apabila ia diberi penguat reinforcer. b. Chaplin 1972 dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dengan dua macam rumusan yaitu: pertama, belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Kedua, belajar adalah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus. c. Hintzman 1978 dalam bukunya The Psychologyof Learning and memory berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri