Penilaian Indikator Keefektifan Kalimat Penilaian Indikator Kohesi dan Koherensi

Jumlah 40 194 100 Nilai rata – rata 194 40 10 × 100 = 48,5 Berdasarkan data pada tabel 11 dapat dilihat bahwa nilai rata–rata siswa dalam menulis buku harian pada indikator keefektifan kalimat mencapai 48,5 atau dalam kategori kurang. Jumlah skor yang diperoleh 40 siswa adalah 194. Tidak ada siswa yang memeroleh nilai dalam kategori sangat baik. Adapun untuk kategori baik juga tidak ada satupun siwa yang mencapai nilai rentang tersebut. Sementara itu, ada 17 siswa dengan persentase 42,5 yang memeroleh nilai dengan kategori cukup. Frekuensi tertinggi adalah pada kategori kurang yang mencapai 23 siswa dengan persentase 57,5. Siswa yang nilainya masuk dalam kategori kurang pada umumnya masih menggunakan kata-kata yang terlalu panjang sehingga mengurangi keefektifan kalimat dalam penulisan buku harian. Kesulitan lain yang dialami siswa adalah siswa kurang bisa merangkai kalimat secara singkat dan jelas.

4.1.1.1.7 Penilaian Indikator Kohesi dan Koherensi

Penilaian indikator kohesi dan koherensi mempunyai bobot nilai dua. Jadi, skor tertinggi untuk aspek ini adalah sepuluh, sedangkan skor terendah adalah empat. Hasil tes menulis buku harian pada aspek kohesi dan koherensi dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini. Tabel 12. Penilaian Indikator Kohesi dan Koherensi No. Kategori Nilai Bobot aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase 1. Sangat baik 5 2 1 10 2,5 2. Baik 4 8 64 20 3. Cukup 3 30 180 75 4. Kurang 2 1 4 2,5 Jumlah 40 258 100 Nilai rata – rata 258 40 10 × 100 = 64,5 Berdasarkan data pada tabel 12, dapat dilihat bahwa nilai rata–rata siswa dalam menulis buku harian pada indikator kohesi dan koherensi mencapai 64,5 atau dalam kategori cukup. Sebanyak satu siswa dengan persentase 2,5 memeroleh nilai dalam kategori sangat baik. Sementara itu, ada delapan siswa dengan persentase 20 memeroleh nilai dalam kategori baik. Frekuensi tertinggi adalah pada kategori cukup yang mencapai 30 siswa dengan persentase 75. Sementara itu ada satu siswa dengan persentase 2,5 memeroleh nilai dalam kategori kurang. Siswa yang memeroleh nilai dalam kategori kurang karena banyak ditemukan kesalahan pada keterpaduan antarkalimat dan antarparagraf tidak jelas dalam menulis buku harian.

4.1.1.1.8 Penilaian Indikator Kerapian Tulisan

Penilaian indikator kerapian tulisan mempunyai bobot nilai satu. Jadi, skor tertinggi untuk aspek ini adalah lima, sedangkan skor terendah adalah dua. Hasil tes menulis buku harian pada aspek kerapian tulisan dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini. Tabel 13. Penilaian Indikator Kerapian Tulisan No. Kategori Nilai Bobot aspek Frekuensi Jumlah skor Persentase 1. Sangat baik 5 1 5 25 12,5 2. Baik 4 29 116 72,5 3. Cukup 3 6 18 15 4. Kurang 2 Jumlah 40 159 100 Nilai rata – rata 159 40 5 × 100 = 79,5 Berdasarkan data pada tabel 13, dapat dilihat bahwa nilai rata–rata siswa dalam menulis buku harian pada indikator kerapian tulisan mencapai 79,5 atau dalam kategori baik. Sebanyak lima siswa dengan persentase 12,5 memeroleh nilai dalam kategori sangat baik. Ada 29 siswa dengan persentase 72,5 memeroleh nilai dalam kategori baik. Sementara itu, ada enam siswa dengan persentase 15 memeroleh nilai dalam kategori cukup. Pada kategori kurang tidak ada satupun siswa yang memeroleh kategori tersebut. Siswa yang memeroleh nilai dalam kategori cukup karena banyak ditemukan kesalahan pada kerapian tulisan, siswa kebanyakan tulisannya kurang bagus dan tidak bersih sehingga masih banyak coretannya.

4.1.2.2 Hasil Nontes Siklus I

Data nontes pada siklus I ini diperoleh melalui observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi rekaman video serta foto. Berikut ini penjelasan mengenai hasil data nontes.

4.1.2.2.1 Observasi

Observasi dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkah laku siswa dalam mengikuti proses pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling. Kegiatan observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan sikap positif dan sikap negatif. Sifat positif siswa dalam proses pembelajaran antara lain: 1 siswa memperhatikan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KOREKSI SECARA LANGSUNG SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN

2 43 257

Peningkatan Keterampilan Menulis Buku Harian melalui Pembelajaran Kuantum dengan Teknik Peta Konsep dan Media Foto pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading

0 18 335

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Efektif dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kartasura.

0 2 17

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Efektif dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kartasura.

0 5 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 3 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGER

0 1 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TEKNIK PENGELASAN BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA SMA-LB.

0 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PEMBELAJARAN CTL KOMPONEN PEMODELAN MELALUI PEMANFAATAN BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 PEKALONGAN.

0 0 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 209