Peningkatan Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction) dan Teknik Modeling pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang.

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS BUKU HARIAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE PEMBELAJARAN LANGSUNG DAN TEKNIK MODELING PADA SISWA KELAS VIIE SMP NEGERI 30 SEMARANG

TAHUN AJARAN 2008/2009

SKRIPSI

disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Oleh

Nama : Rumi Zakhiatus Sholikhah

Nim : 2101405625

Prodi : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan : Bahasa dan Sastra Indonesia

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG


(2)

ii

SARI

Sholikhah, Rumi Zakhiatus, 2009. Peningkat an Ket erampilan M enulis Buku Harian dengan

M enggunakan M etode Pem belajaran Langsung (Direct M et hod Inst ruct ion) dan Teknik M odeling pada Siswa Kelas VII E SM P Negeri 30 Semarang. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sast ra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universit as Negeri Sem arang. Pem bim bing I Dr.Subyant oro, M .Hum ., Pem bim bing II Drs. Wagiran, M .Hum.

Kata kunci: keteram pilan menulis buku harian, m et ode pem belajaran langsung (direct

m et hod inst ruct ion) dan teknik m odeling.

Kegiatan menulis m erupakan kegiat an yang dilakukan oleh para sisw a set iap harinya. Nam un, pada kenyat aannya banyak sisw a yang m engeluh jika kegiat an belajar sam pai pada pokok pem belajaran m enulis. Banyak sisw a yang m erasa belum m am pu m enyusun dan m enggunakan kalim at dengan struktur yang baik dan benar. Banyak sisw a juga belum bisa m enuangkan gagasan dalam bahasa t ulis yang baik, keadaan ini akan m engham bat keberhasilan pem belajaran m enulis di kelas. Salah sat unya adalah ket eram pilan menulis buku harian yang merupakan ket eram pilan yang harus dimiliki pada jenjang sekolah menengah pert am a. Berdasarkan hasil observasi dan w aw ancara dengan guru m at a pelajaran bahasa Indonesia diket ahui bahw a t ingkat ket eram pilan m enulis buku harian sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang m asih rendah. Rendahnya ket eram pilan sisw a dalam m enulis buku harian disebabkan oleh fakt or m etode dan teknik pem belajaran yang digunakan guru m asih kurang sesuai dan bersifat konvensional. Selain it u, guru hanya m em berikan m at eri pem belajaran m enulis buku harian saja t idak disertai dengan mem berikan cont oh-cont oh buku harian, sehingga ket ika sisw a disuruh m enulis buku harian sisw a benar-benar kesulitan. Selain it u dalam m enulis, pilihan kata yang digunakan oleh sisw a kurang bervariasi. Hal ini t erbukt i bahw a sisw a sering m engulang-ulang kat a yang sam a pada kalim at/ paragraf berikut nya. Dalam penggunaan ejaan dan t anda bacanya m asih kurang t epat, kalim at yang dibuat sisw a kurang padu (dalam hal ini ada kaitannya dengan kohesi dan koherensi), dan bahasa yang digunakan kurang tepat , sehingga hasil karangannya kurang m enarik unt uk


(3)

iii

dibaca. Untuk m engat asi rendahnya ket eram pilan m enulis buku harian t ersebut , penelit i m em berikan solusi pem belajaran dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung(direct m et hod inst ruct ion) dan t eknik m odeling.

Perm asalahan yang dibahas dalam penelitian ini yaitu (1) bagaim anakah peningkat an keteram pilan m enulis buku harian pada sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang t ahun ajaran 2008/ 2009 set elah pem belajaran m enulis buku harian dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung (direct m et hod instruction) dan teknik

m odeling, dan (2) bagaim anakah perubahan perilaku sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang t ahun ajaran 2008/ 2009 setelah diadakan pem belajaran menulis buku harian dengan m etode pem belajaran langsung(direct method instruction) dan teknik modeling. Tujuan penelit ian ini adalah (1) m endeskripsikan peningkatan ket eram pilan menulis buku harian pada sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah pem belajaran m enulis buku harian dengan m enggunakan m et ode pem belajaran langsung (direct m et hod instruction) dan t eknik modeling, dan (2) m endeskripsikan perubahan perilaku sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah diadakan pem belajaran menulis buku harian dengan m et ode pem belajaran langsung(direct m ethod inst ruct ion) dan teknik modeling. Penelitian ini m erupakan penelit ian t indakan kelas dengan dua siklus. Tiap siklus t erdiri at as tahap perencanaan, t indakan, observasi, dan refleksi. Pengam bilan dat a dilakukan dengan t es dan nont es. Alat pengam bilan dat a yang digunakan berupa pedom an observasi, jurnal, w aw ancara, dan dokum ent asi. Teknik analisis dat a yang digunakan yaitu teknik kuantit at if dan kualit at if.

Berdasarkan hasil analisis dat a tes dapat diketahui bahw a ket eram pilan m enulis buku harian sisw a kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang tahun ajaran 2008/ 2009 set elah m engikut i pem belajaran m enulis buku harian dengan m etode pem belajaran langsung(direct method inst ruct ion) dan teknik modeling telah terbukt i m engalami peningkat an. Hasil tes pada siklus I diperoleh nilai rat a-rat a sebesar 67,32, sedangkan pada siklus II terjadi peningkat an yang m encolok, yaitu m em eroleh nilai rata-rat a kelas sebesar 78,40. Hal ini m enunjukkan peningkat an dari siklus I ke siklus II sebesar 16,44 %. Peningkat an ket eram pilan m enulis buku harian tersebut diikuti dengan perubahan perilaku sisw a ke arah posit if, yait u sem akin akt if dan antusias dengan pem belajaran m enulis buku harian dengan m et ode pem belajaran langsung(direct method instruction) dan t eknik m odeling.

Dari hasil penelit ian t ersebut , saran yang dapat penelit i rekom endasikan antara lain (1) guru m at a pelajaran bahasa dan sast ra Indonesia kiranya dapat m em anfaatkan


(4)

iv

salah sat u alternatif t eknik pem belajaran dalam penyusunan rencana pelaksanaan pem belajaran. Dengan m et ode dan m edia tersebut t elah t erbukt i dapat m eningkatkan ket eram pilan sisw a dalam m enulis t eks berita. Selain it u, m etode dan teknik ini juga m em buat proses pem belajaran m enjadi lebih m enarik dan m eyenangkan. Hal ini disebabkan sisw a diajak unt uk belajar bekerjasam a secara berkelom pok dengan disertai m edia koran unt uk bisa dim anfaat kan sisw a dalam m enam bah w awasan. Penerapan

m etode m etode pem belajaran langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan t eknik m odeling

diharapkan m am pu m em buat proses pem belajaran bahasa khususnya pada aspek ket eram pilan m enulis m enjadi lebih bervariasi; (2) sisw a hendaknya bisa m em anfaatkan

m etode pem belajaran langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan t eknik m odeling dalam pem belajaran yang lebih lanjut. Dengan m etode dan teknik t ersebut dapat diket ahui kem am puan sisw a dalam bekerjasam a untuk m em ecahkan m asalah, sehingga sisw a akan sem akin sem angat unt uk m engem bangkan keteram pilan yang dimilikinya kem udian hari. Tidak menut up kem ungkinan bagi sisw a unt uk m enggunakan metode pem belajaran langsung (direct met hod inst ruct ion) dan t eknik modeling pada pelajaran yang lain; dan (3) peneliti-peneliti yang lain kiranya dapat m elakukan penelitian-penelit ian pengem bangan yang lebih lanjut m engenai keteram pilan menulis buku harian. Upaya-upaya peningkat an ket eram pilan sisw a, khususnya ket eram pilan m enulis, akan m enam bah w aw asan dan pengetahuan sert a akan m em bant u guru unt uk m em ecahkan ham bat an-ham batan yang sering kali m uncul dalam proses pem belajaran.


(5)

v

PERSETUJUAN PEM BIM BING

Skripsi ini t elah diset ujui oleh dosen pem bim bing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi, Fakult as Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Sem arang.

Sem arang, Juni 2009

Dosen Pem bim bing I, Dosen Pem bim bing II,

Dr. Subyant oro, M .Hum . Drs. Wagiran, M .Hum.


(6)

vi

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipert ahankan di hadapan Sidang Panit ia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakult as Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Sem arang, pada:

hari : Selasa t anggal : 23 Juni 2009

Panit ia Ujian Skripsi

Ket ua, Sekret aris,

Prof. Dr. Rust ono, M .Hum . Drs. Haryadi, M . Pd.

NIP 131281222 NIP 132058082

Penguji I, Penguji II, Penguji III,

Drs. Suparyanto Drs. Wagiran, M .Hum . Dr. Subyant oro, M .Hum . NIP 130516901 NIP 132050001 NIP 132005032


(7)

vii

PERNYATAAN

Saya m enyat akan bahw a yang t ertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian m aupun seluruhnya. Pendapat atau tem uan orang lain yang t erdapat dalam skripsi ini dikut ip atau dirujuk berdasarkan kode et ik ilmiah.

Sem arang, Juni 2009

Rum i Zakhiat us Sholikhah NIM 2101405625


(8)

viii

M OTTO DAN PERSEM BAHAN

M otto

1) Allah t idak akan m enguji ham banya di luar bat as kem am puannya. Dan yakinlah bahw a Allah akan m em berikan rahm at dan pertolongan-Nya bagi ham ba-Nya yang selalu t aw akal dalam hidup (QS. Al-Baqarah: 286).

2) God has a perfect plan for us. He never do it all at once, but st ep by st ep, because he w anna teach us t o “ w alk by fait h and not by sight ” (penulis).

3) Kenalilah Allah pada saat engkau dalam kelapangan, niscaya Allah akan m engenalim u saat engkau dalam kesulit an (penulis).

4) Kita tidak bisa m em bunuh w aktu tapi w aktu bisa m em bunuh kit a, m aka m anfaatkanlah w aktu dengan sebaik-baiknya (penulis).

Persembahan

Skripsi ini saya persem bahkan kepada:

1) Bapak M aw arno dan Ibu Sulastri serta adikku Kurniaw an. 2) Keluarga besar bapak Saw ardi.

3) Keluarga besar kost Beaut iful House 4) Sahabat-sahabatku tercinta angkatan 2005. 5) Guru dan Dosen.

6) Alm am at er.


(9)

ix

PRAKATA

Alham dulillah, segala puji syukur penulis panjatkan bagi Allah Sw t., yang t elah m em berikan rahm at sert a hidayah kepada penulis sehingga penulis m am pu m enyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi yang berjudul Peningkatan Ket eram pilan M enulis Buku

Harian dengan M enggunakan M et ode Pem belajaran Langsung (Direct M ethod Instruction) dan Teknik M odeling pada Siswa Kelas VII E SM P Negeri 30 Sem arang, penulis banyak m engalam i ham bat an-ham batan yang m enghalangi kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini. Berkat bant uan dan dorongan dari sem ua pihak akhirnya penulis dapat m enyelesaikan dengan baik. Oleh karena it u, penulis ingin mengucapkan rasa t erim a kasih secara t ulus dan m endalam kepada :

1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatm odjo, M .Si., Rekt or Universit as Negeri Semarang yang t elah m em berikan fasilitas-fasilitas kepada penulis.

2. Prof. Dr. Rust ono, M .Hum ., Dekan Fakult as Bahasa dan Seni yang telah m em berikan izin kepada penulis dalam pem buat an skripsi ini.

3. Drs. Wagiran, M .Hum ., Ket ua Jurusan Bahasa dan Sast ra Indonesia yang t elah m em berikan izin kepada penulis dalam pem buatan skripsi ini.

4. Dr. Subyantoro, M .Hum ., Pem bim bing I yang dengan bijaksana m em beri bim bingan, pengarahan, dan gagasan kepada penulis.

5. Drs. Wagiran, M .Hum., Pem bim bing II yang dengan sabar m em bim bing dan m em beri nasihat kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Bahasa dan Sast ra Indonesia yang telah mem berikan bekal ilm u dan pengetahuan selama kuliah.

7. Drs. AL Bekti Wisnu Tom o, M .M , Kepala SM P Negeri 30 Sem arang yang t elah m em berikan izin untuk m elakukan penelit ian di SM P Negeri 30 Sem arang.


(10)

x

8. M ardiyah, S.Pd., Guru M at a Pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII E yang t elah m em bant u penulis selam a proses penelit ian.

9. Bapak M aw arno dan Ibu Sulast ri, kedua orang t uaku yang t elah dengan sabar dan ikhlas m encurahkan w aktu unt uk m endidik, m em beri kasih sayang, menasihat i, dan m em bim bing penulis.

10. Ayah Jum aat bin Kat ri dan Ibu Erni Sum arni, sebagai orang tua keduaku yang t elah m em berikan sem agat , doa, kasih sayang, dan nasihat kepada penulis.

11. Surat no, S.S yang telah m em berikan doa, sem angat , dan nasihat kepada penulis.

12. Keluarga besar bapak Sarw adi yang telah m em berikan doa dan dukungan kepada penulis.

13. Adik-adikku, Kurniaw an dan Dewi, yang selalu mem berikan doa dan kasih sayang kepada penulis.

14. Tantow i yang selalu m em beri sem angat, doa, perhatian, tem pat keluh kesah, dan m engisi hidupku.

15. Sahabat-sahabatku, Heny, Aisya, Eri, Wulan, Wenty, Rikna, Galuh, Novi, Dian, dan Lilis, yang selalu m enjadi penyem angat ku, sahabat suka duka, tem pat keluh kesahku, dan t elah m engajari penulis arti sebuah persahabatan.

16. M as Fahm i seseorang yang m enjadi panutan dan selalu mem berikan sem angat ,doa, nasihat , perhat ian, dan tem pat keluh kesah penulis.

17. Tem an seperjuanganku, Lukm an Leksono dan Septian yang selalu mem berikan sem angat , dukungan, bantuan dan berjuang bersam a unt uk m enyusun skripsi.

18. Tem an-tem an PBSI Paralel C angkatan 2005, yang t elah berbagi suka duka selam a kuliah.

19. Tem an-tem an kos, Garin, Puput, Siska, Sekar, Nisa, M udah, Kiki, Tia, Novi, Asni, Reta, Ast ut i dan Rani yang telah banyak m em bant u penulis, m em berikan sem angat, dan m enjadi t em pat keluh kesah penulis.

20. Sem ua pihak yang telah m em bant u hingga selesai skripsi ini, yang t idak dapat penulis sebut kan satu persatu.


(11)

xi

Sem oga Allah senant iasa m em balas kebaikan m ereka dan senant iasa melim pahkan pahala sebesar-besarnya.

Sem arang, Juni 2009


(12)

xii

DAFTAR ISI

SARI ... i

PERSETUJUAN PEM BIM BING ... iv

PENGESAHAN KELULUSAN ... v

SURAT PERNYATAAN ... vi

M OTTO DAN PERSEM BAHAN ... vii

PRAKATA ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR TABEL ... xvi

DAFTAR GAM BAR ...xvii

DAFTAR DIAGRAM ...xix

DAFTAR LAM PIRAN ... xx

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang M asalah ... 1

1.2 Ident ifikasi M asalah... 8

1.3 Pem bat asan M asalah ... 10

1.4 Rum usan M asalah ... 11

1.5 Tujuan Penelit ian... 11


(13)

xiii

BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Tinjauan Pust aka ... 14

2.2 Landasan Teoretis ... 21

2.2.1 Hakikat M enulis ... 21

2.2.1.1 Pengert ian M enulis... 22

2.2.1.2 Tujuan Pengajaran M enulis... 23

2.2.1.3 M anfaat M enulis ... 24

2.2.2 Hakikat Buku Harian ... 25

2.2.2.1 Pengert ian Buku Harian ... 26

2.2.2.2 M anfaat Buku Harian ... 27

2.2.2.3 Cara M enulis Buku Harian ... 28

2.2.3 Hakikat M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) ... 29

2.2.3.1 Pengert ian M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) ... 29

2.2.3.2 Ciri-ciri M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruction) ... 31

2.2.3.3 Langkah-langkah M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruction) ... 31 2.2.3.4 Tujuan Pem belajaran M et ode Pem belajaran Langsung


(14)

xiv

(direct m et hod inst ruction) ... 32

2.2.4 Hakikat Teknik Pem odelan (m odeling) ... 33

2.2.5 Krit eria Penilaian Pem belajaran M enulis Buku Harian dengan M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 38

2.2.6 Pem belajaran Ket eram pilan M enulis Buku Harian dengan M et ode M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 39

2.3 Kerangka Berpikir ... 40

2.4 Hipot esis Tindakan ... 42

BAB III M ETODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ... 43

3.1.1 Proses Tindakan Siklus I ... 44

3.1.1.1 Perencanaan ... 44

3.1.1.2 Tindakan... 45

3.1.1.3 Observasi... 48

3.1.1.4 Refleksi ... 50

3.1.2 Proses Tindakan Siklus II ... 52

3.1.2.1 Perencanaan ... 52


(15)

xv

3.1.2.3 Observasi... 56

3.1.2.4 Refleksi ... 57

3.2 Subjek Penelit ian ... 58

3.3 Variabel Penelit ian ... 59

3.3.1 Variabel Ket eram pilan M enulis Buku Harian ... 59

3.3.2 Variabel M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruction) dan Teknik M odeling... 60

3.4 Inst rum en Penelitian ... 61

3.4.1 Inst rum en Tes ... 62

3.4.2 Inst rum en Nont es... 68

3.4.2.1 Pedom an Observasi ... 68

3.4.2.2 Pedom an Jurnal ... 69

3.4.2.3 Pedom an Waw ancara ... 70

3.4.2.4 Pedom an Dokum ent asi... 71

3.5 Teknik Pengam bilan Dat a ... 72

3.5.1 Teknik Tes ... 72

3.5.2 Teknik Nont es ... 73

3.5.2.1 Observasi... 74

3.5.2.2 Jurnal ... 74


(16)

xvi

3.5.2.4 Dokum ent asi ... 77

3.6 Teknik Analisis Data ... 77

3.6.1 Teknik Kuantit at if ... 78

3.6.2 Teknik Kualitatif ... 79

BAB IV HASIL PEN ELITIAN DAN PEM BAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 81

4.1.1 Siklus I ... 81

4.1.1.1 Hasil Tes Siklus I ... 82

4.1.1.1.1 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus I ... 82

4.1.1.1.2 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 84

4.1.1.1.3 Penilaian Indikat or Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 86

4.1.1.1.4 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 87

4.1.1.1.5 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 88

4.1.1.1.6 Penilaian Indikat or Keefektifan Kalim at ... 89

4.1.1.1.7 Penilaian Indikat or Kohesi dan Koherensi ... 91

4.1.1.1.8 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 92

4.1.2.2 Hasil Nont es Siklus I ... 93

4.1.2.2.1 Observasi ... 93

4.1.2.2.2 Jurnal... 99


(17)

xvii

4.1.2.2.4 Dokum ent asi ... 107

4.1.2.3 Refleksi Siklus I ... 115

4.1.3 Siklus II ... 117

4.1.3.1 Hasil Tes Siklus II ... 117

4.1.3.1.1 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus II ... 118

4.1.3.1.2 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 120

4.1.3.1.3 Penilaian Indikat or Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 121

4.1.3.1.4 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 122

4.1.3.1.5 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 123

4.1.3.1.6 Penilaian Indikat or Keefektifan Kalim at... 124

4.1.3.1.7 Penilaian Indikat or Kohesi dan Koherensi... 125

4.1.3.1.8 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 126

4.1.3.2 Hasil Nont es Siklus II ... 127

4.1.3.2.1 Observasi ... 127

4.1.3.2.2 Jurnal... 132

4.1.3.2.3 Waw ancara ... 137

4.1.3.2.4 Dokum ent asi ... 141

4.1.3.3 Refleksi Siklus II ... 148

4.2 Pem bahasan ... 149 4.2.1 Peningkat an Ket eram pilan M enulis Buku Harian dengan


(18)

xviii

M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion)

dan Teknik M odeling ... 149

4.2.2 Perubahan Perilaku Sisw a setelah Dilakukan Pembelajaran M enulis Buku Harian dengan M et ode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling ... 156

BAB V PENUTUP 5.1 Sim pulan ... 173

5.2 Saran ... 174

DAFTAR PUSTAKA... 176


(19)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Aspek Penilaian Tes M enulis Buku Harian ... 62

Tabel 2 Aspek Penilian Kriteria, Skor, dan Kategori Buku Harian ... 63

Tabel 3 Kat egori dan Rent angan Skor Kom ulat if ... 66

Tabel 4 Rekapit ulasi Nilai Sisw a ... 67

Tabel 5 Perbandingan Nilai Kom ulat if Tiap Siklus ... 68

Tabel 6 Hasil Tes M enulis Buku Harian Siklus I ... 82

Tabel 7 Penilaian Indikator Kualitas Isi Buku Harian ... 85

Tabel 8 Penilaian Indikator Kelengkapan Unsur Buku Harian ... 86

Tabel 9 Penilaian Indikator Ejaan dan Tanda Baca ... 87

Tabel 10 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 88

Tabel 11 Penilaian Indikat or Keefekt ifan Kalim at . ... 90

Tabel 12 Penilaian Indikat or Kohesi dan kohensi . ... 91

Tabel 13 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan ... 92

Tabel 14 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus I ... 94

Tabel 15 Hasil Observasi Aspek Negat if Siklus I ... 97

Tabel 16 Keteram pilan M enulis Buku Harian Siklus II ... 118

Tabel 17 Penilaian Indikat or Kualitas Isi Buku Harian ... 120


(20)

xx

Tabel 19 Penilaian Indikat or Ejaan dan Tanda Baca ... 122

Tabel 20 Penilaian Indikat or Pilihan Kat a ... 123

Tabel 21 Penilaian Indikat or Keefekt ifan Kalim at . ... 124

Tabel 22 Penilaian Indikat or Kohesi dan kohensi. ... 125

Tabel 23 Penilaian Indikat or Kerapian Tulisan . ... 126

Tabel 24 Hasil Observasi Aspek Positif Siklus II... 128

Tabel 25 Hasil Observasi Aspek Negat if Siklus II ... 130

Tabel 26 Perbandingan Peningkat an Ket eram pilan M enulis Buku Harian Siklus I dan II ... 151


(21)

xxi

DAFTAR GAM BAR

Gam bar 1 Desain Penelitian Tindakan Kelas ... 43

Gam bar 2 Akt ivit as Sisw a M enerim a Penjelasan Peneliti Siklus I ... 108

Gam bar 3 Akt ivit as Sisw a Bert anya kepada Peneliti Siklus I ... 109

Gam bar 4 Akt ivit as Sisw a M enulis Buku Harian Siklus I ... 110

Gam bar 5 Akt ivit as Sisw a Diskusi M engerjakan Tugas dengan M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odelingSiklus I ... 111

Gam bar 6 Akt ivit as Sisw a saat M enjaw ab Pert anyaan dan M em present asikan Hasil Pekerjaan Kelom poknya Siklus I ... 113

Gam bar 7 Akt ivit as Sisw a M engisi Lem bar Jurnal Sisw a Siklus I ... 114

Gam bar 8 Akt ivit as Sisw a M enerim a Penjelasan Penelit i Siklus II ... 142

Gam bar 9 Akt ivit as Sisw a ketika Bertanya kepada Penelit i Siklus II ... 143

Gam bar 10 Akt ivitas Sisw a M enulis Buku Harian Siklus II ... 144 Gam bar 11 Akt ivitas Sisw a Berdiskusi M engerjakan Tugas dengan


(22)

xxii

M etode Pem belajaran Langsung (direct m et hod inst ruct ion) dan Teknik M odeling Siklus II ... 145 Gam bar 12 Akt ivitas Sisw a saat M enjaw ab Pertanyaan dan

M em presentasikan Pekerjaan Kelom poknya Siklus II ... 146 Gam bar 13 Akt ivitas Sisw a M engisi Lem bar

Jurnal Sisw a Siklus II ... 147 Gam bar 14 Perbandingan Akt ivitas Sisw a ketika M em perhat ikan

Penjelasan Penelit i ... 168 Gam bar 15 Perbandingan Akt ivitas Sisw a ketika Bertanya

kepada Penelit i ... 168 Gam bar 16 Perbandingan Aktivit as Sisw a M enulis Buku Harian ... 169 Gam bar 17 Perbandingan Akt ivitas Sisw a Berdiskusi M engerjakan

Tugas dengan M etode Pem belajaran Langsung

(direct m et hod inst ruction) dan Teknik M odeling ... 170 Gam bar 18 Perbandingan Aktivit as Sisw a saat M enjaw ab Pertanyaan

dan M em presentasikan Pekerjaan Kelom poknya ... 171 Gam bar 19 Perbandingan Aktivit as Sisw a M engisi Lem bar


(23)

xxiii

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1 Hasil Tes M enulis Buku Harian Siklus I ... 84 Diagram 2 Hasil Tes M enulis Buku Harian Siklus II ... 119


(24)

xxiv

DAFTAR LAM PIRAN

Lam piran 1 Rencana Pelaksanaan Pem belajaran Siklus I ... 181 Lam piran 2 Rencana Pelaksanaan Pem belajaran Siklus II ... 191 Lam piran 3 Pedom an Observasi Siklus I dan II ... 201 Lam piran 4 Pedom an Jurnal Sisw a Siklus I dan II ... 204 Lam piran 5 Pedom an Jurnal Guru Siklus I dan II... 206 Lam piran 6 Pedom an Waw ancara Siklus I dan II ... 208 Lam piran 7 Pedom an Dokum entasi Siklus I dan II ... 210 Lam piran 8 Daft ar Nilai Siklus I ... 211 Lam piran 9 Daft ar Nilai Siklus II ... 213 Lam piran 10 M odel Buku Harian ... 215 Lam piran 11 Soal Tes Siklus I ... 218 Lam piran 12 Soal Tes Siklus II ... 219 Lam piran 13 Cont oh Hasil Tes M enulis Buku Harian Siklus I ... 220 Lam piran 14 Cont oh Hasil Tes M enulis Buku Harian Siklus II ... 223 Lam piran 15 Hasil Observasi Siklus I ... 226 Lam piran 16 Hasil Observasi Siklus II ... 229 Lam piran 17 Lem bar Jurnal Sisw a Siklus I ... 232 Lam piran 18 Lem bar Jurnal Sisw a Siklus II ... 242


(25)

xxv

Lam piran 19 Rekapitulasi Jurnal Sisw a Siklus I ... 252 Lam piran 20 Rekapitulasi Jurnal Sisw a Siklus II ... 253 Lam piran 21 Hasil Jurnal Guru Siklus I ... 254 Lam piran 22 Hasil Jurnal Guru Siklus II ... 257 Lam piran 23 Hasil Waw ancara Siklus I ... 259 Lam piran 24 Hasil Waw ancara Siklus II ... 263 Lam piran 25 Surat-surat ... 268


(26)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain, dan meningkatkan kemampuan intelektual. Bahasa sebagai medium berkomunikasi hanya akan bermanfaat sebaik-baiknya bila bahasa itu dikuasai oleh mereka yang masuk dalam lingkaran komunikasi tersebut baik secara lisan maupun tulisan.

Keterampilan berbahasa yang diajarkan di Sekolah Menengah Pertama, bertujuan untuk mempertinggi kemahiran siswa dalam menggunakan bahasa, yang meliputi menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang sangat penting untuk diajarkan sejak dini. Karena menulis merupakan keterampilan bawaan, apabila seseorang menginginkan terampil menulis harus banyak berlatih dengan tekun dan harus dilakukan secara terus-menerus.

Dari uraian yang telah dikemukakan, menunjukkan bahwa untuk mendapatkan keterampilan menulis tidak cukup dengan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis. Dengan menulis dapat lebih mengenali kemampuan dan potensi diri. Sehingga dapat mengetahui sampai di mana pengetahuan tentang suatu topik. Dalam


(27)

2

mengembangkan topik harus mengetahui bagaimana cara berpikir, menggali pengetahuan, dan pengalaman yang kadang tersimpan di alam bawah sadar (Akhadiah dkk 1988:1).

Menurut Akhadiah (1998:1-3) menulis merupakan suatu kegiatan penyampaian pesan dengan menggunakan tulisan sebagai mediumnya. Pesan itu merupakan isi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan yang merupakan sebuah sistem komunikasi antar manusia. Komunikasi tersebut biasanya menggunakan simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan disepakati cara pemakaiannya.

Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, menulis adalah kemampuan berbahasa paling akhir dikuasai. Kemampuan menulis lebih sulit dikuasai, bahkan oleh penutur asli bahasa yang bersangkutan sekalipun. Hal ini disebabkan oleh kemampuan menulis yang menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa itu sendiri (Nurgiyantoro 2001:296).

Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat disimpulan bahwa kegiatan menulis adalah sebuah aktivitas yang harus dimiliki oleh semua orang atau siswa. Hal ini bertujuan supaya siswa dengan mudah dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. Sebaliknya siswa yang tidak mempunyai keterampilan menulis, kemungkinan besar akan menghadapi kendala dalam berkomunikasi. Dengan menulis siswa dapat mengungkapkan/mengekspresikan gagasan/pendapat, pemikiran, dan


(28)

3

perasaan yang dimiliki. Selain itu, dapat mengembangkan daya pikir dan kreativitas siswa dalam menulis.

Kegiatan menulis merupakan kegiatan yang dilakukan oleh para siswa setiap harinya. Namun, pada kenyataannya banyak siswa yang mengeluh jika kegiatan belajar sampai pada pokok pembelajaran menulis. Banyak siswa yang merasa belum mampu menyusun dan menggunakan kalimat dengan struktur yang baik dan benar. Banyak siswa juga belum bisa menuangkan gagasan dalam bahasa tulis yang baik, keadaan ini akan menghambat keberhasilan pembelajaran menulis di kelas. Siswa dapat belajar dengan baik jika berada dalam kondisi yang ideal dengan kasih sayang, kehangatan, dorongan, dan dukungan dari orang tua, teman, dan masyarakat sekitar. Bila hal itu terus berlanjut, kesenangan dan kecepatan belajar dapat melekat erat dalam diri siswa.

Dari uraian yang telah dikemukakan, untuk mendapatkan keterampilan menulis tidak hanya mempelajari pengetahuan tentang tata bahasa dan mempelajari pengetahuan tentang teori menulis. Hal ini dikarenakan bahwa dalam kemampuan menulis, siswa harus benar-benar mengusai berbagai unsur kebahasaan dan unsur di luar bahasa yang akan menjadi isi karangan.

Pembelajaran keterampilan menulis diharapkan dapat mencapai standar kompetensi yang terdapat dalam kurikulum. Standar kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran menulis adalah siswa mampu menulis pengalaman, pikiran, dan


(29)

4

perasaan pada buku harian dengan memperhatikan cara pangungkupan dengan bahasa yang baik dan benar. Adapun menulis buku harian adalah salah satu kompetensi dasar yang ada dalam pembelajaran menulis.

Efisiensi dan efektivitas yang tinggi sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam rangka pencapaian efektivitas yang tinggi suatu KBM, para pengajar utama dituntut untuk selalu aktif dan dinamis, sehingga dapat menyesuaikan diri dan kondisi lingkaran belajar.

Berdasarkan pengamatan melalui efektivitas interaksi guru dan siswa dalam KBM, kebanyakan para guru lebih condong menggunakan metode ceramah sebagai metode yang dipergunakan dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Hal ini terjadi dengan alasan metode ini mudah untuk digunakan dan memerlukan persiapan yang relatif singkat dan sederhana. Tetapi di sisi lain metode ini juga banyak memiliki kelemahan, diantaranya adalah metode ini dapat menimbulkan kebosanan dan kejenuhan pada siswa. Sehingga siswa cenderung mengurangi keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, dan memunculkan rasa malas pada siswa untuk belajar. Hal ini dikarenakan kebanyakan pembelajaran di kelas cenderung teoretis dan tidak terkait dengan lingkungan tempat anak itu berada.

Lemahnya keterampilan menulis siswa juga tidak terlepas dari faktor guru. Pengajaran yang bersifat satu arah artinya guru aktif berceramah sedangkan siswa hanya peserta yang pasif masih sering dijumpai dalam pembelajaran di sekolah.


(30)

5

Selain itu, guru juga kurang kreatif menyuruh siswa untuk berlatih menulis di rumah, misalnya pengalaman pribadi siswa yang ditulis dalam buku harian.

Menulis buku harian sangat baik untuk dilakukan. Di dalam buku harian kita dapat mengenali siapa diri kita sebenarnya. Hal ini akan menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi seseorang yang biasa menulis, tapi lain halnya dengan seseorang yang tidak terbiasa. Bagi mereka yang tidak terbiasa menulis akan merasa sulit mengungkapkan segala pengalaman, pemikiran, dan perasaan yang dimiliki.

Sebuah buku harian mencatat kejadian-kejadian dan pikiran-pikiran yang benar, tidak menyimpang dengan dibesar-besarkan dan harus lengkap tanpa meringkas-ringkas apa yang ada. Kenyataannya, ini harus merupakan catatan yang terus terang dan terbuka tanpa sesuatu yang disembunyikan dan dihilang-hilangkan dari konteksnya. Catatan seperti itu membuat mudah bagi orang untuk melihat kedalam dirinya dengan kejujuran yang mutlak, dimana penilaian kondisi atas diri sendiri menjadi sederhana dan mudah, seseorang juga dapat perlahan-lahan mulai menerima dirinya sendiri sebagaimana adanya tanpa merasa malu atau bersalah. Bersamaan dengan itu, orang mampu untuk melakukan tindakan perbaikan melalui metode yang sudah tersedia.

Berdasarkan wawancara peneliti dengan guru bahasa Indonesia, kemampuan siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, dalam menulis buku harian masih kurang bahkan ada yang belum tahu bagaimana cara menulis buku harian. Hal ini terjadi karena guru hanya memberikan materi pembelajaran menulis buku harian saja


(31)

6

tidak disertai dengan memberikan contoh-contoh buku harian, sehingga ketika siswa disuruh menulis buku harian siswa benar-benar kesulitan. Selain itu dalam menulis, pilihan kata yang digunakan oleh siswa kurang bervariasi. Hal ini terbukti bahwa siswa sering mengulang-ulang kata yang sama pada kalimat/paragraf berikutnya. Dalam penggunaan ejaan dan tanda bacanya masih kurang tepat, kalimat yang dibuat siswa kurang padu (dalam hal ini ada kaitannya dengan kohesi dan koherensi), dan bahasa yang digunakan kurang tepat, sehingga hasil karangannya kurang menarik untuk dibaca. Oleh karena itu, dengan melihat kenyataan tersebut maka pembelajaran keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, perlu dilakukan peningkatan sehingga dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis buku harian.

Selain fenomena di atas, siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, tidak terbiasa menulis buku harian sehingga mengalami kesulitan untuk mengungkapkan pengalaman, perasaan maupun pemikiran yang dimiliki. Hal ini terjadi dikarenakan guru tidak pernah memberikan contoh model buku harian, sehingga siswa belum mengetahui gambaran yang jelas mengenai bentuk dan isi buku harian itu seperti apa.

Menurut guru bahasa Indonesia yang mengajar di kelas VII, kelas VII E siswa-siswanya banyak yang pintar, tetapi masih banyak yang sulit diajak untuk berdiskusi. Siswa bisa diajak berdiskusi tetapi dilatar belakangi oleh rasa takut kepada guru yang mengajar bahasa Indonesia, karena siswa beranggapan guru bahasa Indonesia tersebut sangat galak. Siswa kelas VII E masih kurang aktif dalam


(32)

7

pembelajaran atau dapat dikatakan kelas tersebut pasif, sehingga guru yang mengajar di kelas harus pandai-pandai memilih strategi yang sesuai agar siswa di kelas tersebut menjadi aktif.

Pembelajaran keterampilan menulis buku harian memang tidak mudah, apalagi yang diajar adalah siswa SMP kelas VII, yang pada dasarnya baru beralih dari bangku sekolah dasar, sehingga kosa kata yang dimilikinya pun masih sedikit. Oleh karena itu, dalam pembelajaran keterampilan menulis siswa SMP kelas VII diperlukan suatu metode dan teknik pembelajaran yang tepat. Metode dan teknik itu adalah metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Dengan metode dan teknik ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

Mengingat sifat ini penting sekali bagi guru untuk mempersiapkan situasi pembelajarannya harus matang. Harus yakin benar bahwa siswa memahami tugas yang diberikan harus bahan yang dijadikan stimulus. Serta bisa melakukan brainstorming dengan menulis data-datanya pada kertas. Pada proses ini guru memperoleh dari siswa kata-kata atau ungkapan-ungkapan yang berguna untuk langkah berikutnya. Langkah ini sangat berguna bagi siswa yang tidak terbiasa menulis buku harian dan sulit untuk mengungkapkan pikirannya yang akan dituangkan kedalam bentuk tulisan.

Oleh karena itu, dalam pembelajaran keterampilan menulis buku harian siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, diperlukan suatu metode pembelajaran yang


(33)

8

tepat. Metode pembelajaran itu adalah metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Metode pembelajaran bertujaan supaya siswa dapat berinteraksi langsung dengan guru dan diberi contoh dari buku harian, sehingga siswa mengetahui bagaimana bentuk dan jenis penulisan buku harian yang baik. Dengan metode dan teknik pembelajaran ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa.

Pendekatan dan strategi pembelajaran juga merupakan hal yang harus dipertimbangkan oleh guru agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan dapat mencapai sasaran atau kompetensi yang harus dikuasai siswa. Strategi atau cara-cara yang akan digunakan oleh guru untuk memilih kegiatan belajar yang akan digunakan

selama proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan dengan

mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan, dan karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran tertentu (Hamzah 2001:3).

1.2 Identifikasi Masalah

Pembelajaran keterampilan menulis buku harian perlu dibelajarkan pada siswa kelas VII. Pembelajaran ini berguna untuk mengembangkan daya pikir siswa dan melatih kreativitas siswa. Akan tetapi pembelajaran keterampilan menulis buku harian di SMP terutama kelas VII belum menunjukkan hasil yang memuaskan.


(34)

9

Penyebab rendahnya kemampuan siswa dalam menulis buku harian diidentifikasi melalui beberapa faktor yaitu : faktor guru, faktor siswa, faktor lingkungan, dan faktor sarana. Faktor guru yaitu dalam penggunaan pendekatan konvensional oleh guru yang lebih menekankan pada teori menulis dari pada praktik dan guru tidak pernah memperlihatkan contoh buku harian kepada siswa. Cara mengajar guru sering menggunakan metode ceramah sehingga pembelajarannya satu arah, sehingga siswa tidak menjadi aktif melainkan pasif karena tidak adanya interaksi antara guru dan siswa.

Faktor siswa yaitu kurang minatnya siswa pada pembelajaran menulis, siswa jarang atau tidak pernah menulis buku harian, sehingga siswa memiliki tingkat kognitif yang kurang dan kesulitan untuk mengungkapkan pengalamannya. Siswa malas untuk berlatih dan belajar dalam menulis buku harian, karena siswa lebih memilih untuk bermain dari pada berlatih dalam menulis buku harian.

Faktor lingkungan yaitu kurangnya dukungan atau motivasi dari keluarga untuk belajar. Kebanyakan siswa lebih suka bermain jarang sekali mereka belajar, karena bagi mereka pelajaran bahasa Indonesia gampang, hal ini terkesan siswa sangat meremehkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Siswa juga merasa asyik bermain sehingga siswa lebih memilih untuk bermain dari pada belajar individu ataupun kelompok.


(35)

10

Faktor sarana yaitu kurangnya sarana di sekolah tersebut untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Tidak lengkapnya buku ajar untuk siswa dan media pembelajaran yang mendukung untuk kelancaran proses belajar mengajar.

Pembelajaran menulis buku harian di SMP memerlukan metode pembelajaran yang tepat agar menunjukkan hasil yang memuaskan. Metode pembelajaran yang sesuai dan dapat menghasilkan hasil yang bermakna bagi siswa adalah metode pembelajaran langsung. Adapun komponen metode pembelajaran langsung yang sesuai dalam pembelajaran menulis buku harian adalah komponen pemodelan yang bertujuan agar siswa memperoleh gambaran yang jelas mengenai buku harian.

1.3 Pembatasan Masalah

Terdapat berbagai masalah yang berkaitan dengan pembelajaran keterampilan menulis yang berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah di atas. Tetapi karena adanya keterbatasan yang ada pada peneliti, maka peneliti akan membatasi permasalahan tersebut, yaitu siswa dalam menulis buku harian sangat rendah dalam mengungkapkan pengalaman, pikiran, dan perasaan dengan kalimat yang baik dan benar.

Dalam pembelajaran menulis buku harian peneliti menerapkan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis buku harian. Dalam pembelajaran peneliti menggunakan


(36)

11

metode pembelajaran langsung (direct method instruction) yang bertujuan agar siswa bisa mengembangkan belajarnya tentang pengetahuan deklaratif yaitu pengetahuan tentang sesuatu, hal ini diharapkan siswa dapat mengerti apa itu buku harian. Selain pengetahuan deklaratif siswa juga harus mengetahuai pengetahuan prosedural yaitu pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu, yaitu mengetahui bagaimana cara menulis buku harian yang baik dan benar.

Selain metode pembelajaran langsung yang digunakan, peniliti juga menerapkan teknik modeling untuk meningkatkan keterampilan menulis buku harian kelas VII E

SMP Negeri 30 Semarang. Dalam pembelajaran, peneliti

menunjukkan/memperlihatkan beberapa contoh model buku harian, sehingga siswa dapat menemukan gambaran mengenai buku harian dan unsur apa saja yang harus ada dalam buku harian. Adapun bentuk buku harian yang ditunjukkan kepada siswa yaitu buku harian yang berisi pengalaman, pemikiran, dan perasaan.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1) Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, setelah mengikuti pembelajaran menulis buku


(37)

12

harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling?

2) Bagaimana perubahan perilaku siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut diatas, penelitian tentang peningkatan keterampilan menulis buku harian melalui metode pembelajaran langsung dan teknik modeling bertujuan untuk :

1) Mengetahui peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling pada siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang.

2) Untuk mengetahui perubahan perilaku siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang, dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling.

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua manfaat, yaitu:


(38)

13

Dapat menambah khazanah penelitian pengajaran bahasa terutama pembelajaran keterampilan menulis buku harian dalam bidang metode pembelajaran.

1.6.2 Manfaat Praktis

Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, dengan kegunaan proses dan hasil penelitian bagi para praktisi pembelajaran, khususnya bagi siswa, guru, dan sekolah tentang menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.

1.6.2.1 Bagi Guru

1)Guru bahasa Indonesia akan semakin terbuka karena mengajarnya masih banyak kekurangan, sehingga akan berusaha selalu meningkatkan cara pengajarannya demi tercapainya tujuan pengajaran bahasa Indonesia dalam pembelajaran menulis.

2)Memberikan masukan pada guru mengenai metode pembelajaran keterampilan menulis buku harian dalam pembelajaran langsung dengan teknik modeling kepada siswa tentang buku harian.

1.6.2.2 Bagi Siswa

1) Siswa akan semakin giat belajar dan berlatih menulis, karena sadar akan kepentingan kegunaan menulis.


(39)

14

3) Membiasakan diri siswa dalam menulis buku harian dan meningkatkan kualitas dalam menulis buku harian.

1.6.2.3 Bagi Sekolah

1) Sekolah akan semakin tahu bahwa menulis itu penting bagi siswa, maka perlu disediakan sarana yang memadai untuk melatih siswa menuangkan idenya dengan banyak menulis.

2) Meningkatkan kualitas pembelajaran dan prestasi siswa dalam hal menulis.


(40)

15 BAB II

LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian tindakan kelas yang mengkaji tentang keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menulis bukanlah merupakan penelitian baru dalam bidang pendidikan. Telah banyak pakar, praktisi bidang pendidikan bahasa maupun mahasiswa yang melakukan penelitian tindakan kelas, guna memperbaiki pembelajaran keterampilan menulis yang selama ini berlangsung. Pembelajaran keterampilan menulis diarahkan pada tercapainya kemampuan dan kemahiran menulis pada siswa dalam berbagai kesempatan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan siswa-siswa yang terampil menulis.

Pustaka yang mendasari penelitian ini yaitu karya-karya berupa hasil penelitian mengenai keterampilan berbahasa khususnya yang mengkaji keterampilan menulis dewasa ini telah banyak dilakukan. Beberapa peneliti yang telah mengangkat permasalahan tentang keterampilan menulis antara lain dilakukan oleh Winarti (2001), Lestari (2005), Gilangsari (2005), Pramukawati (2006), dan Istiqomah (2006).

Winarti (2001) menulis skripsi tentang kemampuan menulis, dengan judul


(41)

Keterampilan Proses pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Warung Asem Tahun Ajaran 2000/2001. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah menggunakan pendekatan proses. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil siklus I, yang mencapai nilai rata-rata 66,54 dibandingkan dengan hasil siklis II yang mencapai nilai rata-rata 70,22. Ini berarti meningkat 3,64. Selain itu, dengan digunakan pendekatan keterampilan proses siswa lebih tertarik dan antusias belajar. Siswa yang semula belum memahami tentang pembelajaran menulis dapat menjadi lebih tertarik dan berusaha menuliskan pengalamannya atau peristiwa yang menarik dalam cacatan harian.

Pada penelitian Winarti (2001) dan penelitian kali ini terdapat kajian perbedaan yaitu pada penelitian Winarti dalam meningkatkan keterampilan menulis buku harian menggunakan pendekatan keterampilan proses, sedangkan penelitian kali ini menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Tetapi di sisi lain terdapat persamaan yaitu sama-sama meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar pada siswa SMP kelas VII.

Lestari (2005) dalam penelitian yang berjudul Peningkatan Tujuh Aspek Keterampilan Menulis Surat Pribadi dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas V SDN Pedurungan Tengah 02 Semarang Tahun Pelajaran 2004/2005, mengkaji peran komponen pemodelan dalam peningkatan keterampilan menulis surat pribadi dan perubahan tingkah laku siswa. Hasil yang


(42)

diperoleh adalah adanya peningkatan dari pratindakan, siklus I sampai siklus II. Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata kalsikal menulis surat pribadi sebesar 58,5. Pada siklus I ada peningkatan 10,2 % dengan nilai rata-rata kelas 68,76 dan siklus II terdapat peningkatan 14,87 % dengan nilai rata-rata kelas 83,65. Peningkatan keterampilan menulis surat pribadi siswa itu diikuti dengan perubahan tingkah laku negatif menjadi positif. Pada siklus II siswa semakin aktif dan antusias dalam pembelajaran. Hal ini disebabkan siswa mulai senang dan menikmati pembelajaran menulis surat pribadi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan yang diterapkan guru.

Pada penelitian Lestari (2005) dan penelitian kali ini terdapat kajian perbedaan yaitu pada penelitian Lestari meneliti peningkatan keterampilan menulis surat pribadi dengan menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan penelitian kali ini meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat persamaan yaitu penelitian keduanya sama-sama meneliti keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model.

Kemudian penelitian oleh Gilangsari (2005) juga menunjukkan hal yang positif. Penelitian berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi Melalui Teknik Modeling dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 38 Semarang Tahun Ajaran 2004/2005, ini juga menunjukkan peningkatan hasil keterampilan menulis pengalaman pribadi, yaitu dari rata-rata kelas


(43)

65,38 pada siklus I menjadi 70,42 pada siklus II. Perubahan sikap dan perilaku siswa juga mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, yaitu siswa mulanya tidak terfokus menjadi terfokus dalam menulis setelah mendapatkan pembelajaran menulis pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan pendekatan kontekstual.

Pada penelitian Gilangsari (2005) dan penelitian kali ini terdapat kajian perbedaan yaitu Gilangsari pada penelitiannya meneliti peningkatan keterampilan menulis pengalaman pribadi dengan pendekatan kontekstual, sedangkan penelitian kali ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat persamaan yaitu penelitian keduanya sama-sama meneliti keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model buku harian.

Peneliti lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Pramukawati (2006) yang berjudul Peningkatan Kemampuan Masyarakat Belajar pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 40 Semarang Tahun Ajaran 2005/2006. Peneliti ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menceritakan pengalaman yang mengesankan para siswa, yaitu dari rata-rata kelas 64,86 pada siklus I menjadi 77,56 pada siklus II atau meningkat sekitar 12,7 %. Peningkatan kemampuan menceritakan pengalaman yang mengesankan siswa pada tiap siklus diikuti perubahan tingkah laku yang positif, terlihat pada keaktifan dan ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa merasa senang dan berminat dalam


(44)

mengikuti pembelajaran menceritakan pengalaman yang mengesankan melalui pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar.

Pada penelitian Pramukawati (2006) dan penelitian kali ini terdapat kajian perbedaan yaitu Pramukawati pada penelitiannya meneliti kemampuan masyarakat belajar, sedangkan pada penelitiannya ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat persamaan dalam penelitiaan yaitu keduanya sama-sama meningkatkan keterampilan dalam pembelajarannya.

Istiqomah (2006) dalam penelitiannya yang berjudul Optimalisasi Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Pendekatan Kontekstual Komponen Pemodelan pada Siswa Kelas VII A SMPN 1 Wonodringgo, Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 2005/2006. Membahas masalah kebermanfaatan pendekatan kontekstual komponen pemodelan dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa SMPN 1 Wonopringgo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam meningkatkan keterampilan menulis melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan pada siswa kelas VII A SMPN 1 Wonopringgo mengalami peningkatan sebesar 40,37%, ini terbukti dengan hasil rata-rata keterampilan menulis buku harian pada siklus 1 sebesar 74,12% atau 24,43% dan pada siklus 11 83,62% atau 12,82%. Dengan demikian, pendekatan kontekstual komponen pemodelan berhasil meningkatkan keterampilan menulis buku harian siswa. Dari hasil nontes siswa lebih termotivasi dan merasa lebih mudah mempelajari buku harian.


(45)

Pada penelitian Istiqomah (2006) dan penelitian kali ini terdapat kajian perbedaan yaitu Istiqomah pada penelitiannya meneliti optimalisasi keterampilan menulis buku harian dengan pendekatan kontekstual, sedangkan pada penelitiannya ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat kajian persamaannya yaitu penelitian keduanya sama bertujuan meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan pemodelan buku harian.

Beberapa penelitian tersebut dapat memberikan inspirasi bagi penulis untuk melakukan penelitian lain, tapi penelitian yang dilakukan penulis masih berkaitan dengan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling, karena dengan adanya pembelajaran langsung dengan beberapa contoh pembelajaran siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang dalam menulis buku harian bisa meningkat dengan meggunakan bahasa yang baik dan benar.

Berdasarkan kajian pustaka tersebut dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas tentang menulis buku harian belum banyak dilakukan. Penelitian yang telah ada tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan penulis kali ini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan memperhatikan cara pengungkapan dan


(46)

bahasa yang baik dan benar, seperti yang telah dilakukan oleh Winarti (2001) dan Istiqomah (2006). Namun penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian sebelumnya. Winarti (2001) menerapkan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis buku harian dan Istiqomah (2006) menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis buku harian, sedangkan penelitian kali ini menerapkan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.

Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk melengkapi penelitian sebelumnya mengenai menulis terutama dalam penulisan buku harian. Penelitian ini memberikan alternatif lain bagi pembelajaran menulis khususnya menulis buku harian. Alternatif lain dalam penelitian ini berupa penggunaan teknik pembelajaran dan model pembelajaran. Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling.

Menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling dapat melatih keaktifan siswa dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk bisa menemukan sendiri pengetahuan yang didapat dari proses belajar di kelas. Dari hasil mengamati dan menganalisis contoh model-model buku harian yang diberikan oleh guru, siswa dapat menemukan sendiri mengenai bagian-bagian dari buku harian serta cara penulisannya dengan baik dan benar. Dengan adanya pembelajaran langsung ini diharapkan siswa tidak hanya


(47)

mengetahui apa itu buku harian saja, tetapi bisa mengetahui bagaimana cara menulis buku harian yang baik dan benar.

Peningkatan ini mengkaji tentang peningkatan keterampilan menulis buku harian dan perubahan tingkah laku siswa VII E SMP Negeri 30 Semarang, setelah mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling. Pada penelitian ini guru mengkaitkan materi yang diajarkan dengan dunia nyata siswa secara langsung dan guru menghadirkan contoh atau model buku harian saat pembelajaran, sehingga siswa dapat menulis buku harian dengan baik. Dengan demikian, keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang dapat meningkat. Variabel penelitian adalah variabel peningkatan keterampilan menulis buku harian dan variabel metode pembelajaran langsung dan teknik modeling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang.

2.2 Landasan Teoretis

Landasan teoretis dalam penelitian ini meliputi banyak hal antara lain: hakikat menulis, tujuan pengajaran menulis, hakikat buku harian, manfaat buku harian, cara menulis buku harian, aspek-aspek yang dinilai dalam menulis buku harian, hakikat metode pembelajaran langsung (direct method instruction), ciri-ciri metode pembelajaran langsung (direct method instruction), langkah-langkah metode


(48)

pembelajaran langsung (direct method instruction), tujuan metode pembelajaran langsung (direct method instruction), dan hakikat pemodelan (modeling).

2.2.1 Hakikat Keterampilan Menulis

Keterampilan menulis bukan berasal dari faktor bawaan. Jika seseorang ingin terampil menulis harus banyak latihan yang dilakukan secara terus menerus. Pada subbab ini dipaparkan pendapat para ahli mengenai pengertian, tujuan, serta manfaat menulis.

2.2.1.1 Pengertian Menulis

Sujanto (1998) menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang menjadi tujuan setiap pengajaran bahasa yang secara langsung memberikan saran dan membuka jalan bagi para siswa untuk benar-benar mampu melakukan kegiatan akademik.

Dilihat dari segi kemampuan berbahasa, menulis adalah aktivitas aktif produksi, aktivitas menghasilkan bahasa, dilihat secara umum menulis adalah aktivitas mengemukakan gagasan melalui media bahasa. Aktivitas yang pertama menekankan unsur bahasa, sedangkan yang kedua adalah gagasan (Nurgiyantoro 2001:298).


(49)

Menurut konsep ini kegiatan menulis merupakan kegiatan untuk mengungkapkan segala sesuatu yang ada dipikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dalam bentuk tulisan. Dilihat secara leksikal, kata menulis mempunyai dua arti. Pertama, menulis berarti mengubah bunyi yang dapat didengar menjadi tanda-tanda yang dapat dilihat. Kedua, kata menulis mempunyai arti kegiatan mengungkapkan gagasan secara tertulis (Wiyanto 2004:1-2).

Berdasarkan beberapa urain tersebut, dapat disimpulkan bahwa menulis adalah kegiatan mengkomunikasikan gagasan, perasaan atau pesan yang dituangkan dalam bentuk tulisan dan dapat disampaikan kepada orang lain tanpa bertatap muka secara langsung. Menulis juga merupakan suatu kegiatan yang produktif dan tentunya keterampilan ini harus selalu dilatih dengan disertai praktik yang teratur.

2.2.1.2 Tujuan Pengajaran Menulis

Adapun tujuan dari pengajaran menulis adalah (1) membantu para siswa memahami bagaimana caranya ekspresi tulis dapat melayani mereka, dengan jalan menciptakan situasi-situasi di dalam kelas yang jelas memerlukan karya tulis dan kegiatan menulis; (2) mendorong para siswa menggunakan bentuk yang tepat dan serasi dalam ekspresi tulis; dan (3) mengembangkan pertumbuhan terhadap dalam menulis dengan sejumlah cara dengan penuh keyakinan pada diri sendiri secara bebas (Peck dan Schulz dalam Tarigan 1986:9).


(50)

Keraf dalam Akhadiah (1997:6-7) membagi tulisan berdasarkan tujuan umum yang tersirat, yaitu: (1) eksposisi merupakan penulisan yang memenuhi keinginan manusia untuk memberi informasi kepada orang lain, atau dari sudut pembaca berkeinginan untuk memperolah informasi dari orang lain yang menguasai suatu hal; (2) argumentasi adalah penulisan yang mempunyai keinginan untuk meyakinkan pendengar atau pembaca mengenai suatu kebenaran dan lebih jauh mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Sedangkan dari pihak pembaca dan pendengar, mereka ingin mendapatkan kepastian tentang kebenaran ini; (3) persuasif merupakan sebuah varian dari argumentasi. Tulisan ini lebih condong untuk mempengaruhi manusianya dari pada mempertahankan kebenaran mengenai suatu objek tertentu; (4) deskripsi merupakan penulisan atau pembicara yang berkeinginan untuk menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi; dan (5) narasi adalah penulis atau pembicara berkeinginan menceritakan pada orang lain kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialami sendiri maupun yang didengarnya melalui orang lain. Dengan cara ini, ia menemukan pula kebutuhan para pendengar atau pembacanya untuk memperoleh informasi tentang kejadian itu.

Berdasarkan pendapat di atas, tujuan pengajaran menulis adalah agar siswa memiliki keterampilan menulis sehingga siswa mampu mengekspresikan gagasan dan perasaan yang memiliki dalam bentuk tulis. Tujuan menulis juga dapat memberi


(51)

arahan, menjelaskan sesuatu yang berlangsung, disuatu tempat pada suatu waktu, meringkas atau membuat rangkuman suatu tulisan sehingga menjadi singkat.

2.2.1.3 Manfaat Menulis

Keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang semakin penting untuk dikuasai. Hal ini sejalan dengan pengabdian kebudayaan industrial kemampuan yang terpenting adalah membaca dan menulis. Berdasarkan uruaian tersebut kegiatan menulis mempunyai banyak manfaat diantaranya, (1) dengan menulis kita dapat merangsang pemikiran kita; (2) dengan menulis dapat memunculkan ide baru; (3) menulis dapat melatih kemampuan mengorganisasi dan menjernihkan berbagai konsep atau ide yang kita miliki; (4) dengan menulis dapat melatih sikap objektif yang ada pada diri seseorang; (5) dengan kegiatan menulis dapat menyerap dan memproses informasi; (6) dengan menulis dapat melatih memecahkan beberapa masalah sekaligus; dan (7) dengan kegiatan menulis menjadikan kita untuk aktif dan tidak hanya menjadi penerima informasi (Hairston dalam Darmadi 1996:3)

Kegiatan menulis ini tidak dapat dikatan mudah karena penulis tidak hanya cukup menyampaikan ide, gagasan pendapat kepada pembaca. Menyerap, mencari serta menguasai informasi yang berhubungan topik tulisan. Menulis juga merupakan suatu keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang penulis. Sehingga dengan


(52)

wawasan itu pembaca menjadi ketagihan membaca tulisannya karena pembaca merasa puas. Hal-hal itulah yang menyebabkan kegiatan menulis merupakan sesuatu yang sulit.

Berdasarkan uraian pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa manfaat menulis tiap personal dapat melatih seorang penulis dalam mengkomunikasikan gagasannya secara runtut dan sistematis. Dengan kegiatan menulis secara intensif dan terencana akan membiasakan penulis dalam berpikir dan berbahasa secara tertib serta penggunaan kegiatan menulis secara bijaksana dapat memperbaiki kualitas kehidupan bagi manusia.

2.2.2. Hakikat Buku Harian

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai pengertian buku harian, manfaat buku harian, dan cara menulis buku harian.


(53)

Buku harian merupakan rekaman masa lalu yang berisi kegiatan atau tindakan yang telah kita lakukan, yang berisi pemikiran kita setelah melihat berbagai kehidupan yang lalu dan menjadi inspirasi dan pemikiran dalam menghadapi keadaan yang sama (Tim Cendekia 2004: 14)

Menurut Kosasih (2005: 399) buku harian adalah buku yang berisikan catatan yang bersifat pribadi, berupa kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ataupun pengalaman-pengalaman berkesan yang dialami setiap hari dalam bentuk curahan hati dan pikiran.

Buku harian adalah catatan tentang apa yang kita kerjakan hari ini dan masa lampau, juga merupakan sumber informasi penting tentang peristiwa, apa, kapan, siapa, bagaimana, mengapa, dan dimana, yang berhubungan dengan diri kita, untuk mengungkapkan segala sesuatu yang tidak mungkin diungkapkan kepada orang lain (Nurhadi 2007: 9). Buku harian merupakan salah satu bentuk tulisan pribadi. Tulisan pribadi adalah suatu pernyataan dari gagasan-gagasan serta perasaan kita mengenai pengalaman-pengalaman kita sendiri, yang ditulis baik bagi kesenangan kita sendiri ataupun bagi kepentingan dan kenikmatan sanak keluarga atau sahabat karib.

Menulis buku harian sangat baik untuk dilakukan karena dalam menulis buku harian kita akan dapat mengenali siapa diri kita sebenarnya. Meskipun bersifat pribadi, buku harian memiliki makna-makna baik secara tersurat maupun tersirat.


(54)

Melalui kegiatan menulis setiap hari, seseorang dapat mengekspresikan diri sehingga memunculkan sifat dan karakternya yang asli. Lama-kelamaan, kita mengetahui emosi dan keinginan diri yang terpendam. Buku harian bukan sekadar agenda kegiatan apa yang akan dilakukan seseorang. Fungsinya murni sebagai wadah untuk menuangkan perasaan dan emosi dari hari ke hari. Dengan menuliskannya ke buku harian, seseorang dapat mengeksplorasi diri hingga ke hal-hal yang sensitif.

Berdasarkan pengertian-pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa buku harian adalah sebuah buku yang berisi tulisan pribadi yang berupa ungkapan perasaan, pengalaman seseorang atau berupa catatan tentang apa yang dikerjakan hari ini maupun masa lampau.

2.2.2.2 Manfaat Buku Harian

Menurut Kosasih (2005: 399-401) ada beberapa manfaat yang diperoleh dari mengisi buku harian antara lain: (1) teman di waktu luang yaitu buku harian menjadi tempat mengadu semua perasaan yang tidak dapat diungkapkan kepada orang lain, seperti rasa marah, kesal, atau senang kepada orang lain; (2) bahan biografi yaitu buku harian dapat menjadi catatan perjalanan hidup seseorang; (3) arena rekreasi dan ajang kreativitas dalam menulis yaitu dengan menulis buku harian kita dapat menuangkan ide-ide berharga yang muncul secara tiba-tiba dalam benak kita dapat kita selamatkan; (4) museum gagasan yaitu dengan menulis buku harian kita dapat


(55)

mencatat ide-ide atau gagasan yang sering muncul secara tiba-tiba kapanpun dan dimanapun; (5) alat untuk bercermin diri yaitu dengan membaca kembali catatan-catatan dalam buku harian, kita dapat menilai sikap, tindakan, atau perjalanan hidup yang telah kita lalui; dan (6) membentuk kepercayaan diri, karena untuk berkata jujur, mengungkapkan kelebihan, dan mengakui kekurangan, seringkali menjadi sesuatu yang menakutkan bagi sebagian orang. Maka dengan menuliskannya dalam buku harian ketakutan-ketakutan itu dapat dihindari.

2.2.2.3 Cara Menulis Buku Harian

Hal-hal yang perlu dilakukan ketika menulis buku harian adalah sebagai berikut: (1) tentukan masalah atau topik utama yang akan dicatat, yaitu sebelum menulis pengalaman kita kedalam buku harian, terlebih dahulu harus ditentukan topik apa yang akan ditulis supaya dalam penulisannya isinya sama dengan topik yang akan kita tulis; (2) tuangkan apa yang ingin kita catat itu secara bebas dan leluasa, maksudnya dalam penuangan pengalaman pribadi harus bebas dan leluasa tanpa ada ruang pikir yang membatasinya saat menulisnya di dalam buku harian, tetapi harus dengan bahasa yang baik dan benar; (3) tidak mununda-nunda waktu, maksudnya selagi kita ingin menulis kisah kita ke dalam buku harian tidak boleh menunda waktu penulisannya. Hal ini supaya isinya lebih sempurna; dan (4) cantumkan jam serta tanggal pada setiap kali membuat catatan, maksudnya setiap kita menulis pengalaman kita ke dalam buku harian harus dicantumkan jam serta


(56)

tanggal, hal ini dianjurkan supaya kita mengetahui kapan kisah itu terjadi (Kosasih 2005:401).

2.2.3 Hakikat Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)

Dalam subbab ini akan dibahas mengenai pengertian metode pembelajaran langsung (direct method instruction), pengertian metode pembelajaran langsung, ciri-ciri metode pembelajaran langsung, langkah-langkah metode pembelajaran langsung, dan tujuan pembelajaran langsung.

2.2.3.1 Pengertian Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)

Tujuan pembelajaran bahasa Indonesia adalah terbentuknya kemampuan bernalar pada diri siswa yang tercermin melalui komponen berpikir kritis, logis, sistematis, dan memiliki sifat objektif, jujur, disiplin dalam memecahkan suatu permasalahan baik dalam bidang bahasa Indonesia, bidang lainnya, maupun dalam kegiatan sehari-hari.

Namun, keadaan di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. Hasil studi menyebutkan meskipun adanya peningkatan mutu pendidikan yang cukup menggembirakan, namun pembelajaran dan pemahaman siswa SMP (pada berapa materi pelajaran termasuk bahasa Indonesia) menunjukkan hasil yang kurang memuaskan. Pembelajaran di SMP cenderung text book oriented dan kurang terkait dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran cenderung abstrak dan dengan metode ceramah, sehingga konsep-konsep akademik kurang bisa atau sulit dipahami.


(57)

Sementara itu kebanyakan guru dalam mengajar masih kurang memperhatikan kemampuan berpikir siswa, atau dengan kata lain tidak melakukan pengajaran bermakna, metode yang digunakan kurang bervariasi, dan sebagai akibatnya motivasi belajar siswa menjadi sulit ditumbuhkan dan pola belajar cenderung menghafal dan mekanistik.

Mencermati hal tersebut di atas, kini sudah saatnya untuk diadakan pembaharuan, inovasi ataupun gerakan perubahan mind set kearah pencapaian tujuan pendidikan di atas. Pembelajaran bahasa Indonesia hendaknya lebih bervariasi metode maupun strateginya guna mengoptimalkan potensi siswa. Upaya-upaya guru dalam mengatur dan memperdayakan dari berbagai variabel pembelajaran, merupakan bagian penting dalam keberhasilan siswa mencapai tujuan yang direncanakan. Karena itu pemilihan metode, strategi dan pendekatan dalam mendesain model pembelajaran guna tercapainya iklim pembelajaran aktif yang bermakna adalah tuntutan yang harus dipenuhi pada para guru.

Pengajaran langsung dirancang secara khusus untuk menggambarkan terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari selangkah demi selangkah. Menurut Nur Muhammad (2001) menyebutkan bahwa metode pembelajaran langsung khusus dirancang untuk mengembangkan belajar siswa tentang pengetahuan prosedural dan pengetahuan deklaratif, yang dapat diajarkan dengan pola selangkah demi selangkah.


(58)

Lebih lanjut disebutkan pula, pengetahuan deklaratif (yang dapat diungkapan dengan kata-kata) adalah pengetahuan tentang sesuatu, sedangkan pengetahun prosedural adalah pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.

2.2.3.2 Ciri-ciri Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)

Richards dan Rodgers dalam Tarigan (1991:112) menyatakan bahwa pembelajaran langsung mempunyai ciri-ciri serta prosedur sebagai berikut: (1) pengajaran kelas secara eksklusif dilaksanakan dalam bahasa sasaran; (2) kosakata dan kalimat-kalimat sehari-hari yang diajarkan; (3) keterampilan berkomunikasi lisan dibangun secara bertahap dan teratur dengan pertukaran tanya-jawab antar guru dan siswa dalam kelas kecil dan intensif; (4) tata bahasa diajarkan secara induktif; (5) butir-butir pengajaran baru diperkenalkan secara lisan; (6) kosakata konkret diajarkan melalui demonstrasi, objek-objek, atau gambar-gambar kosakata abstrak diajarkan dengan asosiasi ide-ide; (7) baik pemahaman berbicara, menyimak, maupun menulis diajarkan; dan (8) ucapan dan tata bahasa yang tepat sangat diperhatikan.

2.2.3.2 Langkah-langkah Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Instruction)

Langkah-langkah dalam model pembelajaran langsung secara garis besar ada lima langkah dalam pengajaran langsung dimana model ini masih berpusat pada


(59)

guru, antara lain sebagai berikut : (1) fase persiapan, dalam fase ini guru menjelaskan informasi latar belakang pelajaran, pentinganya pelajaran, dan mempersiapkan siswa untuk belajar; (2) fase demonstrasi, dalam fase ini guru mendemonstrasikan keterampilan dengan benar atau menyajikan informasi tahap demi tahap; (3) fase pelatihan terbimbing, dalam fase ini guru merencanakan dan memberikan bimbingan awal; (4) fase umpan balik, yaitu fase di mana guru harus mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik dan memberikan umpan balik; dan (5) fase pelatihan lanjut (mandiri), yaitu fase di mana guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi yang lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari, (Depdiknas 2005:26).

2.2.3.3 Tujuan Metode Pembelajaran Langsung (Direct Method Intruction)

Dalam pembelajaran langsung, umumnya guru merencanakan kegiatan belajar mengajar secara terstruktur dan ketat. Pada awal pembelajaran, guru menerapkan pemberi informasi dan pendemonstrasi yang aktif dan mengharapkan siswa menjadi pendengar aktif dan baik. Keberhasilan metode langsung memerlukan lingkungan yang baik untuk presentasi dan demonstrasi, yakni ruangan yang tenang dengan penerangan cukup, termasuk alat pandang yang sesuai.

Metode langsung menekankan tujuan pembelajaran yang harus berorintasi kepada siswa dan spesifik, mengandung uraian yang jelas tentang situasi penilaian


(60)

(kondisi evaluasi), dan mengandung tingkat ketercapaian kinerja yang diharapkan (kriteria keberhasilan). Tujuan pembelajaran langsung ini adalah di mana siswa harus bisa mengetahui pengetahuan yang didasari menjadi dua yaitu: (1) pengetahuan tentang sesuatau (deklaratif), dan (2) pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu (prosedural) (Depdiknas 2005:25).

2.2.4 Hakikat Teknik Pemodelan (Modeling)

Maksud pemodelan adalah dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan, ada model yang harus ditiru (Depdiknas 2003:16). Pemodelan pada dasarnya membahas gagasan yang dipikirkan, mendemontrasikan guru menginginkan siswanya melakukan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pemodelan dapat diartikan sebagai kegiatan pemberian model dengan tujuan untuk mendemonstrasikan bagaimana siswa untuk belajar atau melakukan sesuatu yang diinginkan.

Komponen pemodelan akan digunakan oleh peneliti dalam pembelajaran keterampilan menulis buku harian. Pemodelan dalam pembelajaran keterampilan menulis buku harian yaitu guru memperlihatkan contoh buku harian kepada siswa. Hal ini dilakukan karena selama ini guru belum pernah menghadirkan model buku harian di kelas sehigga siswa hanya mengira-ngira sendiri/membayangkan sendiri bagaimana bentuk dari buku harian tersebut.


(61)

Buku harian memiliki sifat yang sangat pribadi (rahasia), maka bentuk dan cara penulisan catatan harian bersifat bebas pula. Walaupun bersifat bebas, unsur-unsur yang harus ada dalam penulisan buku harian tetap sama yaitu tempat kejadian, waktu dan hal-hal/kejadian-kejadian yang terjadi. Sifat bebas yang dimiliki oleh buku harian ini berpengaruh pada model (bentuk) penulisan buku harian. Menurut Nurhadi, dkk (2007: 11-12) ada beberapa contoh model (bentuk) penulisan buku harian antara lain:

Model 1

Senin, 6 Agustus 2007.

06.00 am. Hari pertama liburan di Singapura.

Pagi ini aku merasa senang karena hari ini merupakan hari pertama di Singapura, aku liburan di tempat keluargaku di Blok 244.04 613, Jurong East Street 24.

Selasa, 7 Agustus 2007.

17.00 pm. Menjemput adik pulang sekolah.

Aku berjalan sendirian menjemput adik pulang sekolah karena ayah dan ibu masih kerja dan yang biasa jemput adik tante Maria sedang sakit. Walaupun aku masih takut pergi sendiri karena bahasa inggrisku masih berantakan aku tetap memberanikan diri menjemput adik. Untungnya


(62)

kemarin pagi aku diajak ibu mengantar adik sekolah jadi sudah tahu tempatnya.

Rabu, 8 Agustus 2007.

13.00 pm. Jalan-jalan di Bukit Junction

Aku bersama ayah dan adik jalan-jalan di Bukit Junction, di sana tempatnya distro dan butik-butik anak muda. Aku senang sekali karena belanja adalah hobiku. Aku dibelikan ayah baju, tas, dan sepatu saat itu hatiku sangat senang.

Kamis, 9 Agustus 2007.

10.00 am- 18.00 pm. Hari Jadi Singapura

Hari ini kami sekeluarga pergi ke Marina Bay untuk merayakan hari lahirnya negara Singapura. Aku melihat dan masuk di durian runtuh yaitu sebuah bangunan yang mirip dengan buah durian di dalamnya terdapat museum. Banyak pesawat tempur yang berkeliling diseluruh kawasan negara Singapura sambil membawa bendera yang begitu besar. Pantai Marina begitu indah, karena disamping pantai ada patung singa kecil.

Hari mulai gelap dan kembang api yang begitu banyak dan besar mulai dinyalakan. Begitu indah kembang api itu dan ini merupakan pengalaman


(63)

yang paling mengesankan. Karena waktu sudah malam aku bersama keluargaku pulang ke rumah.

Model 2

Semarang

Kamis, 19 Maret 2009 Pukul 19.00 WIB

Aku baru saja bercerita pada teman sekamarku tentang kejadian lucu yang aku alami hari ini. Kini saatnya berbagi cerita pada buku harianku yang menjadi sahabatku saat aku senang maupun sedih. Saat aku sedang berjalan-jalan di Mall Ciputra bersama Heny, kami memasuki setiap butik untuk melihat-melihat baju. Lama sekali kami berbelanja akhirnya kamipun mendapatkan baju yang kami sukai.

Karena lapar akhirnya kami makan di Solaria. Selesai makan kami pergi melihat-lihat tas, akhirnya aku mendapatkan tas yang aku idam-idamkan. Karena hari sore akhirnya kami pulang.

Setiba di parkiran aku mengambil helm di tempat penitipan. Tiba-tiba ayahku telepon dan selesai ayah telepon aku langsung naik motor, tapi apa yang terjadi ternyata motor yang aku naiki bukanlah Heny yang di motor itu melainkan seorang cowok yang sedang menunggu ceweknya mengambil helm.

Aku sangat malu ternyata Heny disebelah kiri cowok itu, karena motornya sama jadi aku salah naik, akupun ditertawakan Heny dan orang-orang disekitar


(64)

parkiran. Sepanjang perjalanan pulang kekos kami tertawa terus keingat kecerobohan aku tadi di parkiran. “Hari ini aku benar-benar apes mimpi apa aku semalam, walaupun tidak kenal sama cowok itu tapi bagiku malunya setengah mati,” kataku dalam hati.

Model 3

Timbangan

Karya friend Zakhia

Terbayang sosok bayang dalam bayang-bayang

Bayang – bayang bergerak menutupi bayangan yang terbayang Mencoba membayangkan dalam gelapnya bayang-bayang

Bayangan ada karena terang terhalang tidak lagi telanjang Gelapnya bayang karena tiadanya terang

Kegelapan akan tiada bila kedatangan terang

Kehidupan selalu memiliki bayangan sebagai timbangan Biarkan aku hidup dengan bayangan

Sebagai timbangan dalam mengarungi kehidupan

Mungkin terang, bayangan dan kegelapan adalah satu kesatuan


(1)

Pertanyaan.

Peneliti : Apakah Anda senang menerima pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling? Berikan alasannya!

Siswa : Ya, karena itu merupakan hal baru bagi saya.

Peneliti : Bagaimana pendapat Anda dengan pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling yang diberikan guru selama ini?

Siswa : Sidikit berbeda karena ini lebih terperinci.

Peneliti : Apakah Anda merasa kesulitan dalam menulis buku harian? Jika ya,kesulitannya apa saja?

Siswa : Tidak, karena sudah diberi penjelasan yang sangat terperinci.

Peneliti : Apakah yang menyebabkan Anda mengalami kesulitan dalam menulis buku harian?

Siswa : Pemilihan kata yang baku.

Peneliti : Apakah contoh buku harian yang dihadirkan oleh guru dapat dipahami? Jelaskan!

Siswa : Ya, karena sangat jelas dan terperinci.

Peneliti : Apakah yang menjadi harapan Anda mengenai pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling?

Siswa : Agar menjadi lebih jelas dan terperinci lagi supaya mudah dimengerti siswa.


(2)

Lampiran 24. Hasil Wawancara Siklus II

HASIL WAWANCARA SIKLUS II

Nama siswa : Rahadiyar Puspawardani

No. Absen : 32

Kelas : VII E


(3)

Pertanyaan.

Peneliti : Apakah Anda senang menerima pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling? Berikan alasannya!

Siswa : Ya, saya sangat senang dan tertarik, karena saya lebih tahu menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling dan cara menulis buku harian dengan baik dan benar.

Peneliti : Bagaimana pendapat Anda dengan pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling yang diberikan guru selama ini?

Siswa : Saya sudah sangat mengerti tata cara menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling, serta penjelasan ibu guru mudah dipahami.

Penulis : Apakah Anda merasa kesulitan dalam menulis buku harian? Jika ya,kesulitannya apa saja?

Siswa : Kesulitan belum saya alami karena materi pelajaran juga sudah dijelaskan sebelumnya dan guru saya sudah menjelaskan dengan baik, sehingga saya lebih cepat mengerti.

Penulis : Apakah yang menyebabkan Anda mengalami kesulitan dalam menulis buku harian?

Siswa : Yang membuat saya sedikit kesulitan yaitu pemilihan kata yang baik dan benar yang sudah disempurnakan.

Penulis : Apakah contoh buku harian yang dihadirkan oleh guru dapat dipahami? Jelaskan!

Siswa : Tentu saja karena selain memberikan contoh model buku harian ibu guru juga menjelaskan dengan sangat jelas serta memberikan contoh pembuatannya.

Penulis : Apakah yang menjadi harapan Anda mengenai pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling?


(4)

Siswa : Saran saya metode pembelajaran langsung dan teknik modeling dalam menulis buku harian ini dapat diajarkan juga di kelas lain, sehingga pelajaran menulis buku harian menjadi lebih menarik.

Nama siswa : Andita Rahmawati

No. Absen : 04

Kelas : VII E

Kategori Nilai : Sedang (91)

Pertanyaan.

Peneliti : Apakah Anda senang menerima pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling? Berikan alasannya!

Siswa : Ya senang, karena pelajaran kali ini lebih menyenangkan. Pelajaran menulis buku harian tidak seperti biasanya, tidak monoton ada metode dan tekniknya yang membuat jadi menarik dan menyenangkan.

Peneliti : Bagaimana pendapat Anda dengan pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling yang diberikan guru selama ini? Siswa : Senang, karena dapat memahami dalam menulis buku harian yang

lebih baik karena dihadirkannya model-model buku hariannya.

Penulis : Apakah Anda merasa kesulitan dalam menulis buku harian? Jika ya,kesulitannya apa saja?

Siswa : Kesulitan yang saya alami ketika harus berkelompok, namun kondisi belum tenang serta dalam memilih pilihan kata yang baku.

Penulis : Apakah yang menyebabkan Anda mengalami kesulitan dalam menulis buku harian?

Siswa : Harus menggunakan bahasa yang baku, pilihan kata yang tepat, dan harus menguasai aspek-aspek munilis buku harian yang benar.


(5)

Penulis : Apakah contoh buku harian yang dihadirkan oleh guru dapat dipahami? Jelaskan!

Siswa : Ya, karena bila ada kesulitan siswa dapat bertanya kepada guru dan cara penjelasannya suaranya keras dan sangat terperinci sehingga mudah dipahami.

Penulis : Apakah yang menjadi harapan Anda mengenai pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling?

Siswa : Harapan saya yaitu dapat menerapkan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling tidak hanya keterampilan menulis buku harian, tetapi dapat dipakai pada keterampilan yang lain.

Nama siswa : Vega Alberta

No. Absen : 37

Kelas : VII E

Kategori Nilai : Rendah (71)

Pertanyaan.

Peneliti : Apakah Anda senang menerima pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling? Berikan alasannya!

Siswa : Pelajaran menyenangkan dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling karena itu merupakan hal baru bagi saya.

Peneliti : Bagaimana pendapat Anda dengan pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling yang diberikan guru selama ini?

Siswa : Mudah untuk dipahami dan sidikit berbeda karena ini lebih terperinci. Penulis : Apakah Anda merasa kesulitan dalam menulis buku harian? Jika


(6)

Siswa : Tidak, karena sudah diberi penjelasan yang sangat terperinci. Penulis : Apakah yang menyebabkan Anda mengalami kesulitan dalam menulis

buku harian?

Siswa : Kesulitan saya yaitu cara memilih kata yang baku dan menguasai aspek-aspek yang telah ditentukan dalam menulis buku harian. Penulis : Apakah contoh buku harian yang dihadirkan oleh guru dapat

dipahami? Jelaskan!

Siswa : Ya sangat mudah dipahami karena sangat jelas dan terperinci dalam menyampaikan penjelasan model-model buku harian.

Penulis : Apakah yang menjadi harapan Anda mengenai pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung (direct method instruction) dan teknik modeling?

Siswa : Saran saya metode ini diajarkan di kelas lain juga.

Lampiran 25. Surat-surat Asli


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KOREKSI SECARA LANGSUNG SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN

2 43 257

Peningkatan Keterampilan Menulis Buku Harian melalui Pembelajaran Kuantum dengan Teknik Peta Konsep dan Media Foto pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading

0 18 335

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Efektif dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kartasura.

0 2 17

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Efektif dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kartasura.

0 5 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 3 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGER

0 1 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TEKNIK PENGELASAN BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA SMA-LB.

0 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PEMBELAJARAN CTL KOMPONEN PEMODELAN MELALUI PEMANFAATAN BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 PEKALONGAN.

0 0 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 209