model dalam contohnya; dan 5 siswa selesai menulis pengalaman pribadinya, kemudian hasil tulisannya dicocokkan dengan cara penggunaan bahasa dan tulisan
yang baik dan benar tersebut secara seksama.
2.3 Kerangka Berpikir
Pada pembelajaran menulis buku harian untuk siswa kelas VII SMP sangatlah penting karena pada dasarnya siswa kelas VII adalah anak yang baru
mengalami masa peralihan dari SD ke SMP dan pengetahuannya mengenai menulis pun masih dangkal. Selain itu, pembelajaran menulis buku harian ini dapat
bermanfaat bagi kehidupan siswa sehari-hari. Buku harian dapat digunakan untuk melatih siswa menuangkan gagasan, pendapat atau pemikirannya dalam bentuk
tulisan dan juga melatih kreativitas anak. Pada kenyataanya, keterempilan menulis buku harian siswa kelas VII E SMP
Negeri 30 Semarang belum memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada hasil penulisan buku harian siswa rata-rata masih rendahnya keterampilan dalam menulis buku
harian, hal ini disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor siswa dan faktor guru. Faktor siswa yaitu siswa jarang menulis buku harian di rumah, sehingga siswa sulit untuk
menuliskan pengalaman, pemikiran, dan perasaannya. Padahal siswa setiap hari pasti mengalami suatu peristiwa atau memiliki perasaan baik senang maupun sedih yang
dapat dituliskan di buku harian.
Adapun dari faktor guru, selama ini guru di sekolah tersebut masih menggunakan pendekatan konvensioanl yang lebih menekankan pada teori menulis,
bukan pada praktik. Hal ini disebabkan selama ini guru hanya berorientasi pada nilai bukan pada keterampilan apa yang akan diperoleh setelah siswa lulus nanti, dan
pembelajaran menulis buku harian belum dilakukan secara optimal dan guru juga belum pernah memperlihatkan contoh buku harian kepada siswa, sehingga sebagian
besar siswa di kelas tersebut kurang tahu bentuk dan isi buku harian yang baik. Berdasarkan permasalah tersebut, peneliti mengadakan penelitian tindakan
kelas dengan menggunakan metode pembelajaran langsung direct method intruction dan teknik modeling sebagai upaya mengatasi rendahnya kemampuan
menulis buku harian. Karena dalam metode pembelajaran langsung direct method intruction dengan pemanfaatan model atau contoh buku harian yang ditunjukkan
oleh guru, dan dengan langkah-langkah pembelajaran dalam metode pembelajaran langsung secara garis besar ada lima langkah dalam metode pengajaran langsung di
mana model ini masih berpusat pada guru, yaitu mulai dari fase persiapan, demonstrasi, pelatihan terbimbing, umpan balik, dan pelatihan lanjut mandiri.
Dengan adanya langkah-langkah tersebut dapat membantu siswa dalam proses penulisan buku harian yang benar. Dengan adanya keterampilan menulis buku harian
siswa dengan pelatihan-pelatihan baik di sekolah maupun di rumah secara mandiri akan lebih melatih siswa berpikir untuk menemukan cara menulis buku harian
dengan menggunakan pemikiran, perasaan, dan gagasan yang ada dalam diri siswa.
Sehingga kekreatifan siswa dalam menulis buku harian akan lebih aktif dan termotivasi, sehingga kejenuhan yang dialami siswa saat pembelajaran menulis
dapat hilang.
2.4 Hipotesis Tindakan