15
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian tindakan kelas yang mengkaji tentang keterampilan berbahasa, khususnya keterampilan menulis bukanlah merupakan penelitian baru dalam bidang
pendidikan. Telah banyak pakar, praktisi bidang pendidikan bahasa maupun mahasiswa yang melakukan penelitian tindakan kelas, guna memperbaiki
pembelajaran keterampilan menulis yang selama ini berlangsung. Pembelajaran keterampilan menulis diarahkan pada tercapainya kemampuan dan kemahiran
menulis pada siswa dalam berbagai kesempatan, sehingga diharapkan dapat menghasilkan siswa-siswa yang terampil menulis.
Pustaka yang mendasari penelitian ini yaitu karya-karya berupa hasil penelitian mengenai keterampilan berbahasa khususnya yang mengkaji keterampilan
menulis dewasa ini telah banyak dilakukan. Beberapa peneliti yang telah mengangkat permasalahan tentang keterampilan menulis antara lain dilakukan oleh Winarti
2001, Lestari 2005, Gilangsari 2005, Pramukawati 2006, dan Istiqomah 2006.
Winarti 2001 menulis skripsi tentang kemampuan menulis, dengan judul Peningkatan Keterampilan Menulis Catatan
Harian dengan Pendekatan
Keterampilan Proses pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Warung Asem Tahun Ajaran 20002001. Hasil penelitian tersebut menunjukkan ada peningkatan prestasi
belajar siswa setelah menggunakan pendekatan proses. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari hasil siklus I, yang mencapai nilai rata-rata 66,54 dibandingkan dengan
hasil siklis II yang mencapai nilai rata-rata 70,22. Ini berarti meningkat 3,64. Selain itu, dengan digunakan pendekatan keterampilan proses siswa lebih tertarik dan
antusias belajar. Siswa yang semula belum memahami tentang pembelajaran menulis dapat menjadi lebih tertarik dan berusaha menuliskan pengalamannya atau peristiwa
yang menarik dalam cacatan harian. Pada penelitian Winarti 2001 dan penelitian kali ini terdapat kajian
perbedaan yaitu pada penelitian Winarti dalam meningkatkan keterampilan menulis buku harian menggunakan pendekatan keterampilan proses, sedangkan penelitian kali
ini menggunakan metode pembelajaran langsung direct method instruction dan teknik modeling. Tetapi di sisi lain terdapat persamaan yaitu sama-sama
meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar pada siswa SMP kelas VII.
Lestari 2005 dalam penelitian yang berjudul Peningkatan Tujuh Aspek Keterampilan Menulis Surat Pribadi dengan Pendekatan Kontekstual Komponen
Pemodelan pada Siswa Kelas V SDN Pedurungan Tengah 02 Semarang Tahun Pelajaran 20042005, mengkaji peran komponen pemodelan dalam peningkatan
keterampilan menulis surat pribadi dan perubahan tingkah laku siswa. Hasil yang
diperoleh adalah adanya peningkatan dari pratindakan, siklus I sampai siklus II. Sebelum dilakukan tindakan nilai rata-rata kalsikal menulis surat pribadi sebesar
58,5. Pada siklus I ada peningkatan 10,2 dengan nilai rata-rata kelas 68,76 dan siklus II terdapat peningkatan 14,87 dengan nilai rata-rata kelas 83,65. Peningkatan
keterampilan menulis surat pribadi siswa itu diikuti dengan perubahan tingkah laku negatif menjadi positif. Pada siklus II siswa semakin aktif dan antusias dalam
pembelajaran. Hal ini disebabkan siswa mulai senang dan menikmati pembelajaran menulis surat pribadi dengan pendekatan kontekstual komponen pemodelan yang
diterapkan guru. Pada penelitian Lestari 2005 dan penelitian kali ini terdapat kajian
perbedaan yaitu pada penelitian Lestari meneliti peningkatan keterampilan menulis surat pribadi dengan menggunakan pendekatan kontekstual, sedangkan penelitian kali
ini meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung direct method instruction dan teknik modeling. Selain
perbedaan juga terdapat persamaan yaitu penelitian keduanya sama-sama meneliti keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model.
Kemudian penelitian oleh Gilangsari 2005 juga menunjukkan hal yang positif. Penelitian berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Pengalaman Pribadi
Melalui Teknik Modeling dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas VII D SMP Negeri 38 Semarang Tahun Ajaran 20042005, ini juga menunjukkan
peningkatan hasil keterampilan menulis pengalaman pribadi, yaitu dari rata-rata kelas
65,38 pada siklus I menjadi 70,42 pada siklus II. Perubahan sikap dan perilaku siswa juga mengalami peningkatan ke arah yang lebih baik, yaitu siswa mulanya tidak
terfokus menjadi terfokus dalam menulis setelah mendapatkan pembelajaran menulis pengalaman pribadi melalui teknik modeling dengan pendekatan kontekstual.
Pada penelitian Gilangsari 2005 dan penelitian kali ini terdapat kajian perbedaan yaitu Gilangsari pada penelitiannya meneliti peningkatan keterampilan
menulis pengalaman pribadi dengan pendekatan kontekstual, sedangkan penelitian kali ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode
pembelajaran langsung direct method instruction dan teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat persamaan yaitu penelitian keduanya sama-sama meneliti
keterampilan menulis siswa dengan menggunakan model buku harian. Peneliti lain yang relevan yaitu penelitian yang dilakukan oleh Pramukawati
2006 yang berjudul Peningkatan Kemampuan Masyarakat Belajar pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 40 Semarang Tahun Ajaran 20052006. Peneliti ini
menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menceritakan pengalaman yang mengesankan para siswa, yaitu dari rata-rata kelas 64,86 pada siklus I menjadi 77,56
pada siklus II atau meningkat sekitar 12,7 . Peningkatan kemampuan menceritakan pengalaman yang mengesankan siswa pada tiap siklus diikuti perubahan tingkah laku
yang positif, terlihat pada keaktifan dan ketertarikan siswa dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa merasa senang dan berminat dalam
mengikuti pembelajaran menceritakan pengalaman yang mengesankan melalui pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar.
Pada penelitian Pramukawati 2006 dan penelitian kali ini terdapat kajian perbedaan yaitu Pramukawati pada penelitiannya meneliti kemampuan masyarakat
belajar, sedangkan pada penelitiannya ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung direct method instruction dan
teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat persamaan dalam penelitiaan yaitu keduanya sama-sama meningkatkan keterampilan dalam pembelajarannya.
Istiqomah 2006 dalam penelitiannya yang berjudul Optimalisasi Keterampilan Menulis Buku Harian dengan Pendekatan Kontekstual Komponen
Pemodelan pada Siswa Kelas VII A SMPN 1 Wonodringgo, Kabupaten Pekalongan Tahun Pelajaran 20052006. Membahas masalah kebermanfaatan pendekatan
kontekstual komponen pemodelan dalam meningkatkan kemampuan menulis siswa SMPN 1 Wonopringgo. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam meningkatkan
keterampilan menulis melalui pendekatan kontekstual komponen pemodelan pada siswa kelas VII A SMPN 1 Wonopringgo mengalami peningkatan sebesar 40,37,
ini terbukti dengan hasil rata-rata keterampilan menulis buku harian pada siklus 1 sebesar 74,12 atau 24,43 dan pada siklus 11 83,62 atau 12,82. Dengan
demikian, pendekatan kontekstual komponen pemodelan berhasil meningkatkan keterampilan menulis buku harian siswa. Dari hasil nontes siswa lebih termotivasi
dan merasa lebih mudah mempelajari buku harian.
Pada penelitian Istiqomah 2006 dan penelitian kali ini terdapat kajian perbedaan yaitu Istiqomah pada penelitiannya meneliti optimalisasi keterampilan
menulis buku harian dengan pendekatan kontekstual, sedangkan pada penelitiannya ini meneliti peningkatan keterampilan menulis buku harian dengan metode
pembelajaran langsung direct method instruction dan teknik modeling. Selain perbedaan juga terdapat kajian persamaannya yaitu penelitian keduanya sama
bertujuan meningkatkan keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan pemodelan buku harian.
Beberapa penelitian tersebut dapat memberikan inspirasi bagi penulis untuk melakukan penelitian lain, tapi penelitian yang dilakukan penulis masih berkaitan
dengan penelitian tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu keterampilan menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung direct
method instruction dan teknik modeling, karena dengan adanya pembelajaran langsung dengan beberapa contoh pembelajaran siswa kelas VII E SMP Negeri 30
Semarang dalam menulis buku harian bisa meningkat dengan meggunakan bahasa yang baik dan benar.
Berdasarkan kajian pustaka tersebut dapat diketahui bahwa penelitian tindakan kelas tentang menulis buku harian belum banyak dilakukan. Penelitian yang
telah ada tersebut memiliki kekhasan masing-masing. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan penulis kali ini. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
keterampilan menulis buku harian dengan memperhatikan cara pengungkapan dan
bahasa yang baik dan benar, seperti yang telah dilakukan oleh Winarti 2001 dan Istiqomah 2006. Namun penelitian ini mempunyai perbedaan dengan penelitian
sebelumnya. Winarti 2001 menerapkan pendekatan keterampilan proses untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis buku harian dan Istiqomah 2006
menerapkan pendekatan CTL untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis buku harian, sedangkan penelitian kali ini menerapkan metode pembelajaran langsung
direct method instruction dan teknik modeling. Penelitian yang dilakukan oleh penulis bertujuan untuk melengkapi penelitian
sebelumnya mengenai menulis terutama dalam penulisan buku harian. Penelitian ini memberikan alternatif lain bagi pembelajaran menulis khususnya menulis buku
harian. Alternatif lain dalam penelitian ini berupa penggunaan teknik pembelajaran dan model pembelajaran. Penulis dalam penelitian ini menggunakan metode
pembelajaran langsung direct method instruction dan teknik modeling. Menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung
direct method instruction dan teknik modeling dapat melatih keaktifan siswa dalam pembelajaran. Siswa dituntut untuk bisa menemukan sendiri pengetahuan yang
didapat dari proses belajar di kelas. Dari hasil mengamati dan menganalisis contoh model-model buku harian yang diberikan oleh guru, siswa dapat menemukan sendiri
mengenai bagian-bagian dari buku harian serta cara penulisannya dengan baik dan benar. Dengan adanya pembelajaran langsung ini diharapkan siswa tidak hanya
mengetahui apa itu buku harian saja, tetapi bisa mengetahui bagaimana cara menulis buku harian yang baik dan benar.
Peningkatan ini mengkaji tentang peningkatan keterampilan menulis buku harian dan perubahan tingkah laku siswa VII E SMP Negeri 30 Semarang, setelah
mengikuti pembelajaran dengan metode pembelajaran langsung direct method instruction dan teknik modeling. Pada penelitian ini guru mengkaitkan materi yang
diajarkan dengan dunia nyata siswa secara langsung dan guru menghadirkan contoh atau model buku harian saat pembelajaran, sehingga siswa dapat menulis buku harian
dengan baik. Dengan demikian, keterampilan menulis buku harian pada siswa kelas VII E SMP Negeri 30 Semarang dapat meningkat. Variabel penelitian adalah variabel
peningkatan keterampilan menulis buku harian dan variabel metode pembelajaran langsung dan teknik modeling. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII E SMP
Negeri 30 Semarang.
2.2 Landasan Teoretis