Dokumentasi Hasil Nontes Siklus I

Gambar 2. Aktivitas Siswa Menerima Penjelasan Peneliti Siklus I Gambar 2 menunjukkan kegiatan siswa ketika menerima penjelasan dari peneliti tentang menulis buku harian. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang keterampilan menulis buku harian. Pada gambar di atas terlihat bahwa siswa masih kurang memperhatikan penjelasan yang disampaikan oleh peneliti. Hal tersebut dapat diketahui dari sikap duduk siswa yang kurang teratur ketika peneliti sedang menyampaikan materi pelajaran. Keadaan ini berubah ketika peneliti menjelaskan materi tentang buku harian dengan contoh modelnya, para siswa mulai memperhatikan penjelasan peneliti. Selama proses pembelajaran berlangsung, sembari menjelaskan, peneliti juga melakukan pengamatan yang nantinya dicatat pada jurnal peneliti. Selain itu, observer juga melakukan pengamatan apakah siswa dengan sungguh-sungguh memperhatikan penjelasan peneliti atau masih kurang memperhatikan penjelasan peneliti yang dicatat dalam lembar observasi. Gambar selanjutnya adalah kegiatan siswa ketika bertanya kepada peneliti. Gambar 3. Aktivitas Siswa ketika Bertanya kepada Peneliti Siklus I Gambar 3 menunjukkan situasi ketika siswa bertanya kepada peneliti. Karakteristik siswa, yaitu masih malu untuk bertanya ketika mengalami kesulitan, padahal peneliti sudah memberikan kesempatan untuk bertanya, tetapi masih belum dimanfaatkan dengan baik oleh siswa. Siswa lebih suka bertanya ketika peneliti sedang melakukan pengawasan dengan mendekati siswa, pada saat itulah siswa berani bertanya kepada peneliti. Dalam proses pembelajaran ketika ada siswa yang masih merasa kesulitan dan membutuhkan penjelasan kembali, maka peneliti melakukan pendekatan dan menjelaskan kembali bagian yang belum dipahami oleh siswa. Dengan mendekati siswa secara langsung diharapkan informasi yang dibutuhkan oleh siswa dapat lebih dipahami. Selain itu, ketika berhadapan secara langsung, siswa menjadi tidak malu bertanya karena bertatap muka langsung dengan peneliti dan tidak diperhatikan oleh teman yang lain. Gambar selanjutnya adalah aktivitas siswa ketika menulis buku harian. Gambar 4. Akivitas Siswa Menulis Buku Harian Siklus I Gambar 4 menunjukkan kegiatan ketika siswa menulis buku harian. Pada tahap ini, pertama-tama siswa memperhatikan berbagai contoh model buku harian sebagai acuan untuk menulis buku harian. Kemudian, siswa membaca dan memahami penggalan buku harian dari model-model buku harian tersebut dengan seksama setelah dibagikan oleh peneliti. Berikutnya, siswa diminta untuk menentukan unsur- unsur berita dalam buku harian tersebut. Terakhir, siswa berlatih menulis buku harian dengan melihat model-model buku harian tersebut . Aktivitas selanjutnya adalah diskusi mengerjakan tugas. Di bawah ini gambar siswa sedang melakukan kegiatan diskusi mengerjakan tugas dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling . Gambar 5. Aktivitas Siswa Diskusi Mengerjakan Tugas dengan Metode Pembelajaran Langsung dan Teknik Modeling Siklus I Gambar 5 menunjukkan siswa sedang melakukan kegiatan diskusi mengerjakan tugas dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling. Pada proses ini siswa berdiskusi dengan menggunakan contoh model buku harian yang telah dibagikan dan bekerja secara berkelompok. Dengan cepat siswa harus memahami berbagai contoh model buku harian tersebut dan dengan tepat siswa harus mampu mengembangkan pengalaman pribadinya kedalam buku harian sehingga menjadi sebuah buku harian berdasarkan model yang telah ditentukan. Pada proses tugas menulis buku harian masih banyak siswa yang melakukan kesalahan seperti yang terlihat pada gambar di atas banyak siswa tidak serius ketika menulis buku harian. Kesalahan lain juga terjadi seperti siswa masih mengobrol ketika menulis buku harian. Keterampilan menulis buku harian merupakan keterampilan yang membutuhkan konsentrasi dan pemahaman yang cepat terhadap pengalaman pribadinya yang akan ditulis menjadi buku harian, maka kesalahan-kesalahan tersebut harus diperbaiki pada siklus II. Pada proses menulis buku harian, observer juga melakukan pengamatan apakah siswa menulis buku harian dengan sungguh-sungguh atau masih menyepelekan kegiatan menulis buku harian. Gambar selanjutnya adalah kegiatan siswa saat menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran menulis buku harian. Gambar 6. Aktivitas Siswa saat Menjawab Pertanyaan dan Mempresentasikan Hasil Pekerjaan Kelompoknya Siklus I Gambar 6 menunjukkan kegiatan siswa saat menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan pembelajaran menulis buku harian. Siswa menjawab pertanyaan secara bergantian dengan serius, tapi masih ada juga siswa yang mengganggu temannya saat menjawab pertanyaan. Peneliti melakukan tanya jawab kepada siswa untuk menguji tingkat kepahaman siswa terhadap materi yang telah diberikan peneliti. Setelah itu, siswa juga disuruh mempresentasikan hasil pekerjaan kelompoknya, namun pada siklus ini siswa masih malu untuk mempresentasikan hasil kelompoknya di depan kelas. Gambar selanjutnya adalah kegiatan siswa dalam mengisi jurnal siswa. Gambar 7. Akivitas Siswa Mengisi Lembar Jurnal Siswa Siklus I Gambar 7 menunjukkan siswa sedang mengisi lembar jurnal siswa yang dilakukan pada akhir kegiatan pembelajaran menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling. Jurnal diisi secara individu untuk mengetahui pendapat dan tanggapan siswa terhadap pembelajaran menulis buku harian dengan menggunakan metode pembelajaran lansung dan teknik modeling. Dengan jurnal siswa ini nantinya akan diketahui sejauh mana tanggapan siswa tentang pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran lansung dan teknik modeling.

4.1.2.3 Refleksi Siklus I

Pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembelajaran lansung dan teknik modeling yang dilakukan pada siklus I ini mulai disukai oleh siswa. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa terhadap proses pembelajaran. Hasil tes menulis buku harian siklus I hanya tiga kategori yang menunjukkan kategori baik yaitu pada indikator kualitas isi, ejaan dan tanda baca, dan kerapian tulisan. Ada tiga indikator yang menunjukkan kategori cukup yaitu pada indikator kelengkapan unsur buku harian, pilihan kata, dan kohesi dan koherensi. Pada hasil tes siklus I terdapat satu kategori yang menunjukkan kategori kurang yaitu pada indikator keefektifan kalimat. Keterampilan siswa dalam menulis buku harian juga perlu diperbaiki. Hal ini terlihat ketika proses menulis buku harian, siswa masih melakukan hal-hal yang harus dihindari dalam menulis buku harian seperti, melamun saat guru memberikan materi, menulis buku harian dengan menganggu temannya, menulis buku harian sambil mengobrol, dan kurang konsentrasi terhadap pengalaman pribadinya yang akan ditulis dalam buku harian. Kesulitan lain yang dihadapi siswa adalah masih kurang paham dalam mengembangkan unsur-unsur menulis buku harian dan mengembangkan pengalaman pribadinya ke dalam bentuk buku harian. Hal-hal tersebut nantinya harus diperbaiki ke arah yang lebih baik pada siklus II. Untuk mengatasi kebiasaan yang salah dalam menulis buku harian nantinya dapat dilakukan dengan cara memberikan penjelasan kepada siswa mengenai cara menulis buku harian yang benar. Kemudian, guru memberikan motivasi kepada siswa agar terus berlatih menulis buku harian. Sementara itu, upaya mengatasi kesulitan siswa dalam menulis buku harian dengan metode pembelajaran langsung dan teknik modeling nantinya akan dilakukan penjelasan dan pelatihan kembali. Selain itu, guru akan memberikan sebuah contoh model buku harian yang lainnya dari pengalaman peneliti sendiri dengan unsur-unsur buku harian yang baik dan benar. Hal ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada siswa. Kriteria nilai ketuntasan pada siklus I sebesar 70 juga belum dicapai karena secara keseluruhan nilai yang dicapai baru sebesar 67,32. Untuk mencapai nilai ketuntasan sebesar 70, peneliti akan lebih memotivasi siswa dan membantu kesulitan- kesulitan yang masih dihadapi siswa pada pembelajaran menulis buku harian dengan metode pembalajaran langsung dan teknik modeling siklus II. Berdasarkan hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi terlihat perilaku siswa yang beragam. Mulai dari perilaku positif hingga perilaku negatif.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK KOREKSI SECARA LANGSUNG SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 5 SRAGI KABUPATEN PEKALONGAN

2 43 257

Peningkatan Keterampilan Menulis Buku Harian melalui Pembelajaran Kuantum dengan Teknik Peta Konsep dan Media Foto pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Ampelgading

0 18 335

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KALIMAT EFEKTIF DENGAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Efektif dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kartasura.

0 2 17

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Kalimat Efektif dengan Model Pembelajaran Berbasis Masalah pada Siswa Kelas VII E SMP Negeri 1 Kartasura.

0 5 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 2 18

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN METODE PEMBELAJARAN OUTDOOR PADA SISWA KELAS VII F SMP N 1 TERAS Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi dengan Metode Pembelajaran Outdoor pada Siswa Kelas VII F SMP N 1 Teras.

0 3 13

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI MELALUI TEKNIK PEMODELAN DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS VII E SMP NEGER

0 1 16

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN TEKNIK PENGELASAN BERORIENTASI PRODUK MENGGUNAKAN PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA SMA-LB.

0 3 26

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN PEMBELAJARAN CTL KOMPONEN PEMODELAN MELALUI PEMANFAATAN BUKU HARIAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 5 PEKALONGAN.

0 0 134

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG (DIRECT INSTRUCTION) PADA SISWA KELAS XI IPA 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 209