Karakteristik Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar

46

E. Karakteristik Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar

Siswa Sekolah Dasar SD berada pada tahap anak-anak akhir dengan kisaran usia 7-12 tahun. Menurut Piaget Izzaty, dkk.,2013: 104 masa anak-anak akhir tergolong pada masa operasional konkret dimana anak berpikir logis terhadap objek yang konkret. Masa anak-anak akhir dibagi menjadi dua fase yaitu masa kelas rendah dan kelas tinggi Sekolah Dasar. Masa kelas rendah berlangsung antara usia 67 tahun – 910 tahun, biasanya anak-anak duduk di kelas 1-3. Sedangkan masa kelas tinggi yaitu berlangsung antara usia 910 tahun – 1213 tahun, biasanya anak telah duduk di kelas 4-6 Izzaty, dkk.,2013: 114-115. Dalam penelitian ini, pengembangan media akan disesuaikan dengan karateristik siswa kelas 5 yang termasuk fase kelas tinggi. Ada pun karakteristik anak pada fase kelas tinggi adalah sebagai berikut Izzaty, dkk.,2013: 115. 1. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. 2. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis. 3. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. 4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. 5. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Hendro Darmojo dan Jenny R. E. K 1993: 20 mengutarakan bahwa pada pada akhir tahap operasional konkret ini anak-anak telah dapat memahami perkalian, pembagian, subtitusi, analisis, dan sintesis. Anak-anak juga dapat berpikir abstrak yang sederhana misalnya memahami konsep berat, gaya, dan ruang. Sesuai teori yang telah dijabarkan, dapat di ambil kesimpulan bahwa pada pembelajaran di kelas, termasuk pembelajaran IPA, siswa SD masih sangat membutuhkan benda-benda konkret untuk menunjang kemampuan intelektualnya. 47 Memperhatikan karakteristik siswa SD yang tergolong operasinal konkret, media KIT IPA untuk pokok bahasan cahaya yang dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi kesempatan siswa belajar lebih konkret dan menghindarkan siswa dari verbalisme. Media ini dapat melibatkan indera siswa secara maksimal sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna. Siswa tidak hanya sekedar mengangan-angan tentang sifat-sifat cahaya maupun contoh alat optik namun mereka dapat melihatnya secara langsung melalui percobaan yang dilakukan menggunakan KIT maupun melihat model alat optik dalam KIT tersebut. Melalui percobaan dan model alat optik yang dilihat tersebut siswa kelas 5, yang termasuk dalam fase kelas tinggi yang memiliki kemampuan analisis, diharapkan mampu menghubungkan kejadian di kehidupan sehari-hari dengan materi yang sedang mereka pelajari.

F. Kajian Penelitian yang Relevan