47 Memperhatikan karakteristik siswa SD yang tergolong operasinal konkret,
media KIT IPA untuk pokok bahasan cahaya yang dikembangkan dalam penelitian ini diharapkan dapat memberi kesempatan siswa belajar lebih konkret
dan menghindarkan siswa dari verbalisme. Media ini dapat melibatkan indera siswa secara maksimal sehingga pembelajaran dapat lebih bermakna. Siswa tidak
hanya sekedar mengangan-angan tentang sifat-sifat cahaya maupun contoh alat optik namun mereka dapat melihatnya secara langsung melalui percobaan yang
dilakukan menggunakan KIT maupun melihat model alat optik dalam KIT tersebut. Melalui percobaan dan model alat optik yang dilihat tersebut siswa kelas
5, yang termasuk dalam fase kelas tinggi yang memiliki kemampuan analisis, diharapkan mampu menghubungkan kejadian di kehidupan sehari-hari dengan
materi yang sedang mereka pelajari.
F. Kajian Penelitian yang Relevan
Penelitian pengembangan media KIT IPA Cahaya ini mengacu pada beberapa penelitian relevan yang dahulu telah dilakukan. Penelitian relevan yang
dijadikan acuan diantaranya adalah pengembangan KIT praktikum fisika berbasis Personal Desk Laboratory System, kelayakan kit praktikum sederhana sebagai
media pembelajaran pada materi listrik statis, dan pengembangan C-MORE kits. Masing-masing penelitian relevan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut.
Pengembangan KIT Praktikum Fisika Berbasis Personal Desk Laboratory System PDLS untuk Meningkatkan Sikap Berpikir Kritis dan Kemampuan
Memecahkan Masalah Siswa SMA merupakan penelitian tesis yang disusun oleh Hidayati Parida 2016. Hasil dari penelitian ini adalah produk KIT berbasis
48 PDLS dinyatakan layak dengan kategori sangat baik. Produk juga dinyatakan
efektif berdasarkan hasil observasi sikap berpikir kritis dengan perolehan gain standar 0,51 kategori sedang serta memperoleh gain standar 0,71 kategori
tinggi untuk kemampuan siswa memecahkan masalah. Penelitian relevan yang kedua adalah Kelayakan Kit Praktikum Sederhana
sebagai Media Pembelajaran pada Materi Listrik Statis Lailatul Ahadia, dkk., 2016. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media kit praktikum
sederhana pada materi listrik statis yang layak berdasarkan aspek validitas, kepraktisan, dan keefektifan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kit
praktikum sederhana yang dikembangkan memperoleh kriteria sangat layak berdasarkan aspek validitas ditinjau dari hasil penilaian para validator.
Berdasarkan aspek kepraktisan yang dilihat dari hasil observasi guru dan observasi kegiatan siswa, kit praktikum yang dikembangkan memperoleh kriteria
sangat baik. Kit praktikum sederhana pada materi listrik statis juga dinyatakan layak dari aspek keefektifan untuk meningkatkan hasil belajar siswa, baik pada
ranah sikap, pengetahuan, maupun ranah keterampilan. Penelitian relevan yang ketiga diambil dari Journal of Geoscience
Education dengan judul C-MORE Science Kits as a Classroom Learning Tool J. M. Foley dkk., 2013. Center for Microbial Oceanography: Research and
Education C-MORE mengembangkan kit portabel untuk topik oseanografi. Kit ini dievaluasi melalui dua cara yaitu penilaian kualitatif dari pengalaman guru dan
penilaian kuantitatif dari belajar siswa. Hasil penilaian kualitatif dari pengalaman guru menunjukkan bahwa kit mudah dipinjam dan digunakan guru, dapat
49 melibatkan siswa secara aktif saat pembelajaran, dan menciptakan pembelajaran
bermakna bagi siswa. Sedangkan hasil penilaian kuantitatif dari belajar siswa menunjukkan hanya terjadi sedikit penurunan pengetahuan antara posttest 1 dan
posttest 2 posttest 2 dilakukan 2 minggu setelah posttest 1. Berdasarkan evaluasi guru dan siswa siswa tersebut, dapat disimpulkan bahwa C-MORE kits adalah alat
yang efektif sebagai model untuk mendukung kurikulum yang diajarkan. Penelitian di atas menjadi acuan peneliti dalam mengembangkan KIT IPA
Cahaya. Melalui tiga penelitian relevan di atas dapat diketahui bahwa KIT yang dikembangkan melalui penelitian dapat digunakan untuk mengetahui berbagai
hal, diantaranya mengetahui peningkatan sikap berpikir kritis, kemampuan siswa memecahkan masalah dan peningkatan hasil belajar siswa. Masing-masing KIT
yang dikembangkan dalam penelitian di atas dinyatakan layak digunakan berdasarkan penilaian validator maupun dari penilaian guru atau observasi
aktivitas siswa. Dalam penelitian ini, KIT yang dikembangkan adalah KIT IPA untuk pokok
bahasan cahaya. Tujuan dari penelitian ini adalah mengahasilkan produk KIT IPA Cahaya yang layak dan efektif digunakan dalam pembelajaran IPA. Kelayakan
KIT IPA dilihat dari hasil validasi ahli, respon guru, dan respon siswa sebagai pengguna. Keefektifan KIT diketahui dari uji gain yang dilakukan berdasarkan
nilai pretest dan postest siswa selama kegiatan uji coba.
50
G. Kerangka Pikir