73 memudahkan menyusun isntrumen maka perlu digunakan matrik pengembangan
instrumen atau kisi-kisi instrumen. Selain instrumen non tes, instrumen tes juga memiliki langkah
pengembangan. Ada sembilan langkah pengembangan tes hasil belajar menurut Djemari Mardapi 2008: 88 yaitu: menyusun spesifikasi tes, menulis soal tes,
menelaah soal tes, melakukan uji coba tes, menganalisis butir soal tes, memperbaiki tes, merakit tes, melaksanakan tes, dan menafsirkan hasil tes.
Penelitian ini menggunakan langkah penyusunan instrumen non tes untuk menyusun angket dan menggunakan langkah pengembangan tes untuk menyusun
soal pretest dan posttest dengan modifikasi sesuai kebutuhan. Dikarenakan fokus
penelitian ini mengacu pada pengembangan media bukan pengembangan soal tes, maka peneliti memodifikasi sembilan langkah pengembangan tes yang telah
disebutkan di atas menjadi empat langkah yaitu: menyusun spesifikasi tes, menulis soal tes, melaksanakan tes, dan menafsirkan hasil tes. Masing-masing
langkah dalam penyusunan instrumen non tes angket dan instrumen tes dalam penelitian ini akan dijelaskan secara lengkap sebagai berikut.
1. Langkah-langkah Menyusun Instrumen Angket
Angket yang digunanakan dalam penelitian ini ada empat macam yaitu angket untuk ahli materi, ahli media, guru dan siswa. Berdasarkan teori di atas,
langkah-langkah dalam menyusun angket adalah sebagai berikut.
a. Menentukan Variabel Penelitian
Berdasarkan judul penelitian ini, maka variabel penelitiannya adalah “pengembangan KIT IPA pokok bahasan cahaya”.
74
b. Menentukan Definisi Operasional
Definisi operasional merupakan definisi yang didasarkan pada sifat-sifat yang didefinisikan yang dapat diamati diobservasi. Membuat definisi
operasional adalah menetapkan bagaimana mengukur variabel Widoyoko, 2015: 130. Berdasarkan var
iabel penelitian “pengembangan KIT IPA pokok bahasan cahaya” maka definisi operasionalnya adalah mengembangkan KIT IPA untuk
pokok bahasan cahaya yang layak sesuai aspek kelayakan materi dan kelayakan media serta efektif digunakan dalam pembelajaran.
c. Menyusun Kisi-Kisi Instrumen Angket
Kisi-kisi instrumen adalah gambaran hubungan antara variabel maupun sub variabel, indikator, dan rancangan butir-butir instrumen yang disusun dalam
bentuk tabel Widoyoko, 2015: 132. Untuk dapat menetapkan indikator di setiap variabel yang diteliti, maka peneliti harus memliki wawasan luas tentang variabel
yang diteliti. Hal tersebut dapat dilakukan dengan membaca buku, jurnal, penelitian sejenis, konsultasi pada ahli, maupun membaca referensi lain.
Walker dan Hess Arsyad, 2011: 175 memberikan kriteria dalam mereviu media pembelajaran yang berdasarkan pada kualitas yaitu:
1 Kualitas isi dan tujuan. Kriteria ini meliputi:
a ketepatan,
b kepentingan,
c kelengkapan,
d keseimbangan,
75 e
minatperhatian, f
keadilan, dan g
kesesuaian dengan situasi siswa. 2
Kualitas instruksional. Kriteria ini dijabarkan menjadi poin-poin berikut: a
memberikan kesempatan belajar, b
memberikan bantuan belajar, c
kualitas motivasi, d
fleksibilitas instruksional, e
hubungan dengan program pembelajaran lain, f
kualitas sosial interaksi instruksionalnya, g
kualitas tes dan penilaiannya, h
dapat memberi dampak bagi siswa, dan i
dapat membawa dampak bagi guru dan pembelajarannya. 3
kualitas teknis. Kriteria ini terdiri dari: a
keterbacaan, b
mudah digunakan, c
kualitas tampilantayangan, d
kualitas penanganan jawaban, e
kualitas pengelolaan programnya, dan f
kualitas pendokumentasiannya. Pada jurnal penelitian pengembangan KIT praktikum sederhana sebagai
media pembelajaran Lailatul Ahaida, dkk., 2016 dituliskan bahwa aspek dari KIT praktikum yang perlu divalidasi diantaranya adalah sebagai berikut.
76 1
Kesesuian alat-alat pada kit praktikum dengan materi. 2
Kesesuian alat-alat pada kit praktikum dengan tujuan pembelajaran. 3
Kesesuian alat-alat pada kit praktikum dengan konsep yang akan diajarkan. 4
Kesesuian alat-alat pada kit praktikum dengan tingkat satuan pendidikan. 5
Kemudahan pengoperasian alat-alat pada kit praktikum. 6
Kemampuan alat-alat pada kit praktikum dalam membantu meningkatkan hasil belajar.
7 Kemampuan alat-alat pada kit praktikum dalam menumbuhkan rasa ingin
tahu. 8
Kemudahan kit praktikum untuk disimpan. 9
Kemudahan kit praktikum untuk dipindah-pindah. 10
Kemudahan dalam memperoleh bahan-bahan pembuatan alat praktikum pada kit sederhana.
11 Kesederhanaan desain alat-alat pada kit praktikum tidak rumit, mudah
diduplikasi, dan lain-lain. Dalam jurnal
yang berjudul “Kelayakan KIT Praktikum Sederhana sebagai Media Pembelajaran pada Materi Listrik Statis” Lailatul Ahaida, dkk., 2016
tersebut juga menjelaskan bahwa syarat-syarat KIT praktikum IPA yang baik sesuai dengan kriteria yang harus dipenuhi dalam memilih media ada 4 yaitu
sebagai berikut. 1
Kesesuaian kit ipa dengan tujuan pembelajaran. 2
Ketepatan kit ipa untuk mendukung isi bahan pembelajaran atau materi ajar. 3
Kemudahan dalam memperoleh bahan-bahan pembuatan kit.
77 4
Guru dan siswa terampil dalam menggunakan kit ipa tersebut. Wibawa dan Mukti 1992: 71 memberikan contoh lembar evaluasi media
yang isinya adalah beberapa poin berikut ini. 1
Kesesuaian dengan tujuan pengajaran. 2
Isi materi. 3
Ketetapan penyajian. 4
Kosakata. 5
Kesesuaian dengan sasaran didik siswa. 6
Ketersediaan. 7
Efektivitasnya. 8
Kompatibilitasnya 9
Kualitas hasil audio, visual, gerak, cetakan. 10
Kualitas buku petunjuk pelaksanaan. 11
Kualitas rangkuman. 12
Kualitas penilaian. Berdasarkan teori dan penelitian relevan di atas, maka peneliti
mengembangkan instrumen angket sesuai kebutuhan penelitian yang terdiri dari aspek materi dan aspek media. Masing-masing aspek dikembangkan menjadi sub
aspek yaitu sebagai berikut. 1
Aspek materi. Aspek ini terdiri dari sub-aspek kelayakan isi, keterkaitan dengan pembelajaran, dan kebahasaan.
2 Aspek media. Aspek ini terdiri dari sub-aspek kelayakan kit ipa cahaya dan
penggunaan kit ipa Cahaya.
78 Masing-masing aspek tersebut akan dicermati oleh ahli pakar yaitu ahli
materi dan ahli media. Ahli materi yang akan menilai aspek materi yang terdiri dari kelayakan isi, keterkaitan dengan pembelajaran, dan kebahasaan, sedangkan
ahli media akan menilai aspek media yang terdiri dari penggunaan media dan aspek tampilan KIT IPA Cahaya. Selain digunakan untuk ahli materi dan media,
angket juga digunakan untuk mengetahui respon siswa terhadap media yang dikembangkan. Siswa dan guru akan menilai aspek materi dan media sesuai
dengan posisi mereka sebagai pengguna media. Berikut kisi-kisi instrumen angket untuk ahli materi, ahli media, guru dan siswa. Kisi-kisi ini kemudian akan
dikembangkan menjadi butir penilaian berupa pernyataan-pernyataan untuk responden.
Tabel 2. Kisi-kisi Instrumen Angket untuk Ahli Materi
No. Aspek Sub-aspek
Indikator Nomor
Instrumen Jumlah
Butir
1 Materi
Kelayakan isi Kesesuaian materi dengan
Kompetensi Dasar
KD IPA kelas 5 semester 2
menurut kurikulum KTSP 1, 2
2 Keakuratan materi
3, 4, 5, 6 4
Media sebagai
sarana belajar materi cahaya
7, 8 2
Keterkaitan dengan
pembelajaran Kesesuaian media dengan
proses pembelajaran 9, 10
2 Penggunaan
media dalam pembelajaran
11, 12, 13, 14
4 Kebahasaan
Kelugasan bahasa 15
1 Penyampaian
kalimat kepada siswa
16, 17, 18 3
Kesesuaian dengan tingkat perkembangan siswa
19 1
Keruntutan alur
pikir percobaan
20 1
Ketepatan penggunaan
istilah 21, 22
2
Jumlah Butir Instrumen 22
Dimodifikasi dari Walker Hess 1984 dan Lailatul Ahaida, dkk. 2016
79 Tabel 3. Kisi-kisi Instrumen Angket untuk Ahli Media
No. Aspek Sub-aspek
Indikator Nomor
Instrumen Jumlah
Butir
1 Media Kelayakan KIT
IPA Cahaya Kesesuaian media
dengan tujuan pembelajaran
1 1
Ukuran KIT IPA Cahaya
2, 3 2
Desain KIT IPA Cahaya
4, 5, 6, 7 4
Kualitas alat-alat
dalam KIT
IPA Cahaya
8, 9 2
Penggunaan KIT IPA
Cahaya Kemudahan
penggunaan KIT
IPA Cahaya 10, 11, 12
3
Petunjuk penggunaan
KIT IPA Cahaya
13 1
Jumlah Butir Instrumen 13
Dimodifikasi dari Walker Hess 1984 dan Lailatul Ahaida, dkk. 2016
80 Tabel 4. Kisi-kisi Instrumen Angket untuk Guru
No. Aspek
Sub-Aspek Indikator
Nomor Instrumen
Jumlah Butir
1 Materi
Kelayakan isi Kesesuaian
materi dengan
Kompetensi Dasar KD IPA kelas
5 semester 2 menurut kurikulum KTSP
1, 2 2
Keakuratan materi 3,4,5
3 Media sebagai sarana
belajar materi cahaya 6,7
2 Keterkaitan
dengan pembelajaran
Kesesuaian media
dengan proses
pembelajaran 8,9
2
Penggunaan media
dalam pembelajaran 10,11,12,13
4 Kebahasaan
Kelugasan bahasa 14
1 Penyampaian
kalimat kepada siswa
15,16,17 3
Kesesuaian dengan
tingkat perkembangan
siswa 18
1
Keruntutan alur pikir
percobaan 19
1 Ketepatan
penggunaan istilah
20, 21 2
2 Media Kelayakan KIT
IPA Cahaya Ukuran KIT IPA
Cahaya 22,23
2 Desain
KIT IPA
Cahaya 24,25,26,27
4 Kualitas
alat-alat dalam
KIT IPA
Cahaya 28,29
2
Penggunaan KIT IPA
Cahaya Kemudahan
penggunaan KIT IPA Cahaya
30,31,32 3
Petunjuk penggunaan
KIT IPA Cahaya 33
1
Jumlah butir instrume n 33
Dimodifikasi dari Walker Hess 1984 dan Lailatul Ahaida, dkk. 2016
81 Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Angket untuk Siswa
No. Aspek Sub-aspek
Indikator Nomor
Instrumen Jumlah
Butir
1 Materi Kelayakan isi
Keakuratan materi 1
1 Media
sebagai sarana belajar materi
Cahaya 2,3
2
Keterkaitan dengan
pembelajaran Penggunaan media
dalam pembelajaran 4, 5, 6
3
Kebahasaan Penyampaian
kalimat kepada
siswa 7,8
2
Kesesuaian dengan tingkat
perkembangan siswa 9
1
Keruntutan alur
pikir percobaan 10
1 Ketepatan
penggunaan istilah 11
1 2
Media Kelayakan KIT IPA Cahaya
Ukuran KIT IPA Cahaya
12 1
Desain KIT IPA Cahaya
13, 14, 15 3
Kualitas alat-alat
dalam KIT
IPA Cahaya
16,17 2
Penggunaan KIT IPA Cahaya
Kemudahan penggunaan
KIT IPA Cahaya
18, 19, 20 3
Kejelasan petunjuk penggunaan
KIT IPA Cahaya
21 1
Manfaat KIT IPA Cahaya
22 1
Jumlah Butir Instrumen 22
Dimodifikasi dari Walker Hess 1984 dan Lailatul Ahaida, dkk. 2016
82
2. Langkah-langkah Menyusun Soal Tes