Periskop Kaleidoskop Lup Pemanfaatan Sifat-sifat Cahaya dalam Karya Sederhana

45

2. Pemanfaatan Sifat-sifat Cahaya dalam Karya Sederhana

a. Periskop

Periskop menerapkan sifat pemantulan cahaya. Periskop sering digunakan dalam kapal selam.

b. Kaleidoskop

Dengan kaleidoskop kita dapat melihat pola yang mengagumkan karena benda yang terdapat dalam kaleidoskop mengalami pemantulan berkali-kali.

c. Lup

Lup merupakan alat optik yang sangat sederhana. Alat ini berupa lensa cembung yang berfungsi membantu mata untuk melihat benda-benda kecil agar nampak besar dan jelas. Berdasarkan uraian materi di atas dan melihat referensi buku IPA kelas 5 SD yang lain, pengembangan media dalam penelitian ini yang berupa KIT IPA akan difokuskan pada materi sifat-sifat cahaya dan pemanfaatan sifat cahaya. Alat-alat dalam KIT IPA dirancang untuk dapat menampilkan sifat-sifat cahaya, diantaranya cahaya merambat lurus, cahaya menembus benda bening, cahaya dapat dipantulkan, cahaya dapat dibiaskan, dan cahaya dapat diuraikan. Sedangkan materi pemanfaatan cahaya akan ditunjang melalui model alat yang dapat digunakan sebagai contoh kepada anak-anak. Model yang dimasukkan dalam KIT diantaranya periskop, kaleidoskop, dan lup. 46

E. Karakteristik Siswa Kelas 5 Sekolah Dasar

Siswa Sekolah Dasar SD berada pada tahap anak-anak akhir dengan kisaran usia 7-12 tahun. Menurut Piaget Izzaty, dkk.,2013: 104 masa anak-anak akhir tergolong pada masa operasional konkret dimana anak berpikir logis terhadap objek yang konkret. Masa anak-anak akhir dibagi menjadi dua fase yaitu masa kelas rendah dan kelas tinggi Sekolah Dasar. Masa kelas rendah berlangsung antara usia 67 tahun – 910 tahun, biasanya anak-anak duduk di kelas 1-3. Sedangkan masa kelas tinggi yaitu berlangsung antara usia 910 tahun – 1213 tahun, biasanya anak telah duduk di kelas 4-6 Izzaty, dkk.,2013: 114-115. Dalam penelitian ini, pengembangan media akan disesuaikan dengan karateristik siswa kelas 5 yang termasuk fase kelas tinggi. Ada pun karakteristik anak pada fase kelas tinggi adalah sebagai berikut Izzaty, dkk.,2013: 115. 1. Perhatiannya tertuju kepada kehidupan praktis sehari-hari. 2. Ingin tahu, ingin belajar, dan realistis. 3. Timbul minat kepada pelajaran-pelajaran khusus. 4. Anak memandang nilai sebagai ukuran yang tepat mengenai prestasi belajarnya di sekolah. 5. Anak-anak suka membentuk kelompok sebaya atau peergroup untuk bermain bersama, mereka membuat peraturan sendiri dalam kelompoknya. Hendro Darmojo dan Jenny R. E. K 1993: 20 mengutarakan bahwa pada pada akhir tahap operasional konkret ini anak-anak telah dapat memahami perkalian, pembagian, subtitusi, analisis, dan sintesis. Anak-anak juga dapat berpikir abstrak yang sederhana misalnya memahami konsep berat, gaya, dan ruang. Sesuai teori yang telah dijabarkan, dapat di ambil kesimpulan bahwa pada pembelajaran di kelas, termasuk pembelajaran IPA, siswa SD masih sangat membutuhkan benda-benda konkret untuk menunjang kemampuan intelektualnya.