36
3. Kegunaan KIT IPA
Menurut Oemar Hamalik Pujiastuti dan Sujati, 1998: 17 menyatakan bahwa dengan digunakannya KIT IPA dalam proses pembelajaran maka akan
memberikan sumbangan positif, diantaranya: a membantu mengembangkan pemahaman konsep-konsep IPA, b memberi dasar berpikir yang konkret
sehingga mengurangi terjadinya verbalisme, dan c memberikan pengajaran nyata yang dapat menumbuhkan keinginan untuk melakukan pengamatan terhadap
lingkungannya. Keefektifan penggunaan KIT IPA tersebut tentu berkaitan erat dengan pemahaman guru tentang bagaimana cara menggunakan KIT IPA. Dalam
Panduan Pengelolaan dan Pemanfaatan Laboratorium IPA Kemdikbud, 2014 dinyatakan bahwa cara optimal untuk memanfaatkan KIT IPA adalah meminta
siswa untuk meragakan dan menjelaskan semua objek dan peristiwa yang terdapat pada KIT yang dicoba siswa tanpa menggunakan pertanyaan-pertanyaan
bimbingan. Semua pertanyaan bimbingan diganti dengan prosedur berpikir dan bekerja yang harus dipahami dan dilakukan siswa.
Menurut Asri Budiningsih Pujiastuti dan Sujati, 1998: 17, KIT IPA sebagai bagian dari media pembelajaran memberi peranan penting dalam
menciptakan masyarakat gemar belajar. KIT IPA sebagai media dapat memberi pengalaman belajar secara konkret sehingga dapat memberi rangsangan pada
siswa untuk mempelajari hal-hal baru dan meningkatkan perhatian siswa saat pembelajaran berlangsung. Penggunaan media pembelajaran konkret, seperti KIT
IPA, diharapkan dapat mengurangi dominasi metode ceramah yang sering dilakukan guru. Percival dan Ellington Pratiwi Pujiastuti dan Sujati, 1998: 18
37 menyatakan bahwa rentang perhatian siswa akan menurun drastis apabila guru
hanya menggunakan metode ceramah. Dalam waktu 50 menit, rentang perhatian siswa pada awal pembelajaran berkisar 12-15 menit. Sedangkan saat mendekati
akhir pembelajaran akan turun menjadi 3-5 menit. Selain memberikan kegunaan atau manfaat untuk siswa maupun proses
pembelajaran, KIT IPA juga dapat memberikan manfaat bagi guru kelas. Seperti yang disampaikan Sherman dan MacDonald 2008: 96-97 bahwa science kits
increased teacher content knowledge, pedagogic content knowledge, teacher confidence, and enthusiasm for science. The kits have helped teachers feel better
prepared to offer an exciting approach to science and to integrate science into other curriculum areas. Guru juga dapat memodifikasi KIT sesuai dengan
kebutuhan kelasnya. Berdasarkan uraian tersebut, media KIT IPA cahaya yang dikembangkan
dalam penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai: a alat bantu guru dalam menanamkan konsep cahaya pada siswa, b memberikan pengalaman konkret
pada siswa dalam mempelajari materi cahaya, dan c meningkatkan motivasi belajar dan perhatian siswa dalam pembelajaran IPA, khususnya materi cahaya.
C. Kajian tentang Ilmu Pengetahuan Alam 1.
Pengertian Ilmu Pengetahuan Alam
Ilmu Pengetahuan Alam IPA sering diartikan sebagai pengetahuan tentang alam semesta dan segala isinya. Hendro Darmojo Samatowa, 2006: 2
mengemukakan bahwa IPA adalah pengetahuan yang rasional dan objektif