membentuk lulusan yang berkarakter disiplin dan berprestasi sehingga siap untuk berkompetisi dalam segala hal. Oleh sebab itu sekolah perlu
membangun karakter siswa dan warga sekolah secara serius. Salah satunya dengan budaya sekolah, karena lembaga pendidikan tidak hanya
perlu didukung oleh sarana prasarana, guru berkualitas dan input siswa yang baik, tetapi budaya sekolah sangat berperan terhadap peningkatan
keefektifan sekolah. Dilihat dari kondisi yang berlangsung disekolah ini, maka dapat
dipahami bahwa masalah yang muncul ada pada rendahnya disiplin dan prestasi siswa dalam menghadapi kompetisi. Maka seharusnya disiplin
dan berprestasi di sekolah ini harus ditingkatkan dan diterapkan secara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam kegiatan sehari-hari warga
sekolah sehingga menjadi kebiasaan positif yang terpelihara dalam diri warga sekolah sebagai suatu budaya.
Upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk memperbaiki kondisi yang berlangsung, yaitu dengan mensosialisasikan nilai visi dan misi
sekolah di dalam berbagai program sekolah, menanamkan budaya disiplin dan efesiensi kepada seluruh warga sekolah, menciptakan budaya
positif dalam diri siswa, meningkatkan mutu melalui berbagai inovasi dan kreativitas program, memfasilitasi siswa dengan kebutuhan proses
pembelajaran, manajemen sekolahmadrasah yang lebih efektif, mengadakan diklat secara berkala kepada tenaga pendidik dan
kependidikan. Jika cara-cara tersebut bisa terlaksana dengan baik dan menjadi sebuah budaya sekolah yang positif tentunya akan memberikan
dampak positif terhadap aktivitas pendidikan di sekolah ini, yang tentunya juga akan mempengaruhi kualitas out put yang dihasilkan.
Untuk memperjelas kerangka berpikir, maka dibuatkan gambar kerangka pemikiran sebagai berikut:
Gambar 2.2 Kerangka Berpikir
G. Hipotesis Penelitian
Peneliti memandang perlu untuk memberikan gambaran tentang dugaan serta jawaban sementara terhadap rumusan masalah pada penelitian ini, sebagai berikut;
1 Peran transformasi terhadap siswa paling tinggi 85 dari yang diharapkan. 2 Keadaan budaya sekolah paling sedikit 75 dari yang diharapkan.
3 Aktivitas belajar di SMP Taman Dewasa Tamansiswa Bekasi sama dengan 65 dari yang diharapkan.
Keadaan Nyata
1. Belum optimalnya penerapan
visi sekolah.
2. Kurang optimalnya disiplin siswa.
3. Belum optimalnya penerapan
budi pekerti.
4. Masih rendahnya
tingkat prestasi
siswa. 5. Peran
lingkungan luar sekolah yang
belum optimal. 6. Program pengajaran
belum optimal.
INPUT
Masalah
Penerapan budaya
disiplin dan prestasi
belajar siswa yang belum
optimal.
Strategi
1. Mensosialisasikan nilai visi dan misi
sekolah di
dalam berbagai
program sekolah.
2. Menanamkan budaya disiplin dan efesiensi
kepada seluruh warga sekolah.
3. Menciptakan budaya positif
dalam diri
siswa dan
tenaga pengajar.
4. Meningkatkan mutu
melalui berbagai
inovasi dan kreativitas program.
5. Manajemen sekolahmadrasah
yang lebih efektif. 6. Mengadakan
diklat secara berkala kepada
tenaga pendidik dan kependidikan.
Hasil
Terbentuknya lulusan yang
memiliki karakter
disiplin dan berprestasi
dalam berkompetisi
. PROSES
OUTPUT
FEEDBACK
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian : SMP Taman Dewasa Tamansiswa Bekasi yang beralamatkan di Jln. Selecta Raya No. 2 Blok VI
Pengasinan, Perum.
Bumi Bekasi
Baru- Rawalumbu, Bekasi.
2. Waktu Penelitian : Penelitian dilaksanakan pada bulan November
2015 sampai Juni 2016.
B. Metode Penelitian
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif dalam bentuk survei terbatas. Informasi yang diperoleh dari
penelitian ini dilakukan pada populasi atau survei sample mengenai peran transformasi budaya sekolah terhadap aktivitas belajar siswa dengan
menggunakan metode kuesioner yang diajukan melalui angket dengan alternatif jawaban menggunakan skala likert sebagai alat pengumpul data
dan didukung dengan menggunakan metode wawancara. Pengolahan data dilakukan dengan proses editing, coding dan skoring tabulating. Sedangkan
untuk mengetahui kualitas data maka akan dilakukan uji validitas data dan realibilitas data. Selanjutnya, data yang diperoleh dari kuesioner akan
dianalisis dengan analisa frekuensi untuk mengetahui kondisi gambaran variabel yang diteliti berdasarkan tanggapan responden.
C. Populasi dan Sampel
Untuk keperluan penelitian ini, yang menjadi populasi target dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SMP Taman Dewasa Tamansiswa
Bekasi tahun pelajaran 2015-2016 yang berjumlah 194 peserta didik. Sedangkan yang menjadi sampel adalah populasi terjangkau, yaitu siswa