Bentuk-bentuk Belajar Aktivitas Belajar

internalisasi pihak sekolah. Daya dukung prestasi belajar pun lemah. Hubungan yang dimaksud adalah semakin baik penerapan budaya sekolah, maka semakin baik pula prestasi belajar siswa. 3. Hasil penelitian mengenai budaya sekolah yang dilakukan oleh Albertin Dwi Astuti dalam skripsi Universitas Negeri Yogyakarta 2015 dengan judul “Pengaruh Budaya Sekolah Terhadap Karakter Siswa Kelas X Jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Klaten” menunjukkan bahwa budaya sekolah terhadap karakter siswa sebesar 30,2 yang termasuk dalam kategori cukup sehingga bisa disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang cukup signifikan antara budaya sekolah terhadap karakter siswa. Hubungan yang dimaksud adalah semakin positif budaya sekolah yang diterapkan maka semakin positif pula karakter siswa yang terbentuk.

F. Kerangka Berpikir

Lingkungan belajar merupakan hal yang penting bagi individu sebagai sarana untuk mendapatkan ilmu atau pengetahuan. Lingkungan belajar terdiri dari lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Apabila ketiga macam lingkungan tersebut mendukung dan mendorong dalam proses belajar seorang siswa maka akan berdampak baik bagi prestasi belajar individu. Namun pada nyatanya tidak semua lingkungan belajar dalam kondisi yang kondusif, baik kondisi fisik maupun pelaksanaan aktivitas pendidikannya. Nyatanya penerapan visi sekolah, disiplin siswa, budi pekerti, lingkungan luar sekolah dan program pengajaran belum optimal. Serta masih rendahnya tingkat prestasi siswa dan kompetisi siswa. Jika kondisi seperti ini terus saja berlangsung tentunya dapat mempengaruhi prestasi belajar individu, harapan dan efektivitas aktivitas pendidikan di sekolah tersebut. Sekolah sebagai lembaga pendidikan tentunya memiliki harapan untuk mampu berperan dalam meningkatkan mutu pendidikan dengan membentuk lulusan yang berkarakter disiplin dan berprestasi sehingga siap untuk berkompetisi dalam segala hal. Oleh sebab itu sekolah perlu membangun karakter siswa dan warga sekolah secara serius. Salah satunya dengan budaya sekolah, karena lembaga pendidikan tidak hanya perlu didukung oleh sarana prasarana, guru berkualitas dan input siswa yang baik, tetapi budaya sekolah sangat berperan terhadap peningkatan keefektifan sekolah. Dilihat dari kondisi yang berlangsung disekolah ini, maka dapat dipahami bahwa masalah yang muncul ada pada rendahnya disiplin dan prestasi siswa dalam menghadapi kompetisi. Maka seharusnya disiplin dan berprestasi di sekolah ini harus ditingkatkan dan diterapkan secara sungguh-sungguh dan terus-menerus dalam kegiatan sehari-hari warga sekolah sehingga menjadi kebiasaan positif yang terpelihara dalam diri warga sekolah sebagai suatu budaya. Upaya yang dapat dilakukan sekolah untuk memperbaiki kondisi yang berlangsung, yaitu dengan mensosialisasikan nilai visi dan misi sekolah di dalam berbagai program sekolah, menanamkan budaya disiplin dan efesiensi kepada seluruh warga sekolah, menciptakan budaya positif dalam diri siswa, meningkatkan mutu melalui berbagai inovasi dan kreativitas program, memfasilitasi siswa dengan kebutuhan proses pembelajaran, manajemen sekolahmadrasah yang lebih efektif, mengadakan diklat secara berkala kepada tenaga pendidik dan kependidikan. Jika cara-cara tersebut bisa terlaksana dengan baik dan menjadi sebuah budaya sekolah yang positif tentunya akan memberikan dampak positif terhadap aktivitas pendidikan di sekolah ini, yang tentunya juga akan mempengaruhi kualitas out put yang dihasilkan. Untuk memperjelas kerangka berpikir, maka dibuatkan gambar kerangka pemikiran sebagai berikut: