Strategi Visi, Misi, Strategi, dan Motto SMP Taman Dewasa Tamansiswa

berprestasi. Sehingga dapat menumbuhkan antusias dan disiplin seluruh keluarga perguruan Tamansiswa Bekasi. lihat lampiran 13 dan 14

7. Sarana dan Prasarana SMP Taman Dewasa Tamansiswa Bekasi

Bila dilihat di SMP Taman Dewasa Tamansiswa Bekasi memiliki sarana dan prasarana yang digunakan untuk menunjang aktivitas belajar yang sudah cukup baik, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik tanpa mengalami hambatan. lihat lampiran 7

B. Deskripsi dan Interpretasi Data

Untuk mengetahui bagaimana peran transformasi budaya sekolah dalam aktivitas belajar siswa SMP Taman Dewasa Tamansiswa Bekasi, maka data yang didapatkan dari setiap item pernyataan akan diolah dengan perhitungan statistik deskriptif naratif dalam bentuk persentasenya, artinya setiap data dipersentasikan dalam bentuk frekuensi jawaban untuk setiap item pernyataan, yang kemudian dilanjutkan dengan perhitungan analisis deskriptif dalam bentuk penjabaran nilai skor dan nilai harapan. Adapun penelitian sebagai berikut:

1. Transformasi

Berdasarkan hasil wawancara terhadap Ki Setiyaka selaku kepala sekolah SMP Taman Dewasa Tamansiswa Bekasi, Ki Setiyaka mengemukakan pemahamannya tentang konsep transformasi, yaitu sebagai berikut: Kalau bicara transformasi, ya semua orang termasuk anak siswa pasti akan mengalami perubahan dalam hal lingkungannya maupun fisik. Yang jelas membutuhkan bimbingan dari guru dan sistem yang baik. Melalui peraturan yang berlaku di sekolah, kita melakukan pembiasaan yang bisa merubah siswa, tetapi kalau tidak adanya bimbingan dan sistemkan tentunya tidak bisa kita merubah dan mewariskan nilai-nilai yang kita baik untuk menjadikan siswa berbudi pekerti. 9 9 Hasil Wawancara Kepala Sekolah Ki Setiyaka, 1 Juni 2016. Kemudian Ki Wana Sapto Ajie selaku pamong menjelaskan pemahamannya tentang konsep transformasi, menurutnya “Transformasi perubahan prilaku, perubahan pola berpikir dari yang negatif ke hal yang positif. Kalau di sekolah bisa melalui pengenalan, pembiasaan siswa mentaati peraturan dan budaya sekolah yang ada di sisni.” 10 Maka diketahui bahwa proses transformasi terhadap perilaku siswa dilakukan melalui penerapan peraturan sekolah yang dalam pelaksanaannya mendapatkan bimbingan dari pamong. Pernyataan serupa juga diutarakan oleh Nyi Euis Setiawati yang menyatakan “Transformasi sih lebih kepada merubah siswa untuk lebih sesuai dengan tujuan pendidikan atau budi pekerti. Tapi kalau dilihat di sini siswa lebih memiliki sikap sendiri sejak awal dan ngeyel. Sulit untuk melakukan transformasi.” 11 Namun dari pernyataan ini, dapat diketahui bahwa pada kondisi sebenarnya sulit untuk melakukan transformasi karena siswa enggan berpartisipasi terhadap proses transformasi yang di lakukan sekolah. Berikut ini adalah data yang terkumpul dari hasil angket yang telah disebar kepada 66 responden di SMP Taman Dewasa Tamansiswa Bekasi yang kemudian diolah dengan tujuan untuk memberikan penjelasan sehingga mempermudah menganalisa data. Hasil pengolahan penelitian ini akan dimasukkan ke dalam tabel ditribusi frekuensi sebagai berikut:

a. Tujuan Pendidikan Umum

Tabel 4.2 Peran kepala sekolah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. No. Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase 1 Sangat Setuju 15 22,73 Setuju 33 50,00 Kurang Setuju 13 19,70 10 Hasil Wawancara Pamong Ki Wana Sapto Ajie, 1 Juni 2016. 11 Hasil Wawancara Pamong Nyi Euis Setiawati, 1 Juni 2016.