Proses Pembentukkan dan Pengembangan Budaya Sekolah

penuh kesadaran sebagai prilaku alami yang dibentuk oleh lingkungan dengan pemahan yang sama diantara seluruh komponen sekolah dan semua yang memiliki keterhubungan dengan sekolah. Setiap sekolah harus memiliki budaya sekolah sebagai identitas sekolah. Setiap sekolah akan memiliki budaya sekolah yang berbeda satu dengan lainnya, inilah yang menjadikan budaya sekolah sebagai sebuah identitas diri bagi sekolah. Sehingga dapat dikatakan bahwa budaya sekolah merupakan komponen penting dalam memajukan sekolah meskipun tidak selalu berdampak positif. Budaya sekolah banyak bergantung kepada kepemimpinan kepala sekolah dan harus diperhatikan oleh kepala sekolah mengenai keberadaan budaya sekolah tersebut karena kepala sekolah merupakan seseorang yang memiliki kekuasaan dalam membentuk budaya sekolah yang dipimpinnya. Selain dengan berpedoman kepada visi dan misi sekolah, dalam menciptakan budaya sekolah positif juga perlu dibarengi oleh rasa saling percaya dan saling memiliki yang besar terhadap sekolah. Salah satu sekolah atau perguruan yang memiliki budaya yang sangat kuat dan terus-menerus dijadikan nilai hidup hingga saat ini adalah Taman Siswa.

C. Aktivitas Belajar

1. Pengertian Aktivitas Belajar

Sebelum mengetahui apa yang dimaksud dengan aktivitas belajar, terlebih dahulu harus diketahui pengertian aktivitas dan belajar menurut beberapa ahli.

a. Pengertian Aktivitas

Kata aktivitas dalam Kamus Bahasa Indonesia memiliki pengertian seba gai “kegiatan, kerja atau kesibukan, keaktivan.” 25 Sehingga dapat dipahami bahwa aktivitas adalah kerja atau salah 25 Nur Azman kord., op. cit., h. 12. satu kegiatan kerja yang dilaksanakan dalam tiap bagian di dalam organisasi. Aktivitas dapat dipahami sebagai sebuah kegiatan yang dialakuakan dengan maksud untuk mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan tersebut. Aktivitas manusia ataupun tingkah laku manusia di dalam sebuah interaksi dengan lingkungannya selalu berorientasi pada masa depan.

b. Pengertian Belajar

Belajar merupakan suatu proses yang tidak akan pernah bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Menurut Suyono dan Hariyanto, “belajar adalah sebagai suatu aktivitas atau suatu proses untuk memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki prilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian.” 26 Pendapat yang hampir sama juga dikemukakan oleh Sudarwan Danim, menurutnya “belajar merupakan proses menciptakan nilai tambah kognitif, afektif, dan psikomotor bagi siswa. Nilai tambah itu tercermin dari perubahan perilaku siswa menuju kedewasaan.” 27 Sedangkan Muhibbin Syah membagi pengertian belajar kedalam tiga ranah, yaitu secara kuantitatif, institusional dan kualitatif. Secara kuantitatif ditinju dari sudut jumlah, belajar berarti kegiatan pengisian atau pengembangan kemampuan kognitif dengan fakta sebanyak-banyaknya. Jadi, belajar dalam hal ini dipandang dari sudut banyaknya materi yang dikuasai siswa. Secra institusional tinjauan kelembagaan, belajar dipandang sebagai proses “validasi” atau pengabsahan terhadap penguasaan siswa atas materi-materi yang telah ia pelajari. Bukti institusional yang menunjukkan siswa telah belajar dapat diketahui sesuai proses mengajar. Ukurannya, semakin baik 26 Suyono dan Hariyanto, Belajar dan Pembelajaran: Teori dan Konsep Dasar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, h. 9. 27 Sudarwan Danim dan Khairil, Psikologi Pendidikan: Dalam Perspektif Baru, Bandung: Alfabeta, 2010, h. 93. mutu guru mengajar akan semakin baik pula mutu perolehan siswa yang kemudian dinyatakan dalam bentuk skor. Secara kualitatif tinjauan mutu, belajar ialah proses memeroleh arti- arti dan pemahaman-pemahaman serta cara-cara menafsirkan dunia disekeliling siswa. Belajar dalam pengertian ini difokuskan pada terciptanya daya pikir dan tindakan yang berkualitas untuk memecahkan masalah-masalah yang kini dan nanti dihadapi siswa. 28 Dari penjelasan di atas, maka dapat dipahami bahwa belajar merupakan sebuah proses yang terus berlangsung sepanjang kehidupan seseorang secara sadar untuk memenuhi kebutuhannya dan akan membantunya memahami kemampuannya dan mengembangkannya dengan melibatkan pengalaman, sehingga menjadikan dirinya lebih berkualitas untuk menjalani kehidupannya dengan baik dan cara yang benar.

c. Pengertian Aktivitas Belajar

Menurut William , “aktivitas belajar adalah interaksi yang spesifik antara pembelajaran dengan orang lain menggunakan alat- alat dan sumber daya tertentu demi mencapai hasil tertentu .” 29 Kemudian Sardiman mengartikan aktivitas belajar sebagai aktivitas yang bersifat fisik maupun mental. Dalam proses belajar kedua aktivitas itu harus saling berkait. 30 Lebih lanjut lagi, Piaget menerangkan dalam buku Sardiman bahwa “seorang anak itu berfikir sepanjang ia berbuat. Tanpa Perbuatan berarti anak itu tidak berfikir. ” 31 Dapat dipahami, bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi siswa yang intens dengan guru dan seluruh warga sekolah. Aktivitas belajar yang baik 28 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Perspektif Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2014, cet. XIX, h. 90. 29 William, Tiga Tahun Dari Sekarang, Jakarta: Feliz Books, 2013, h. 155. 30 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2014, cet. XXII, h. 100. 31 Ibid.