3. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Waktu dan Tempat Penelitian
Waktu penelitian ini dilaksanakan selama 6 enam bulan yaitu Bulan Januari 2011 sampai dengan Juni 2011. Pengambilan data primer yaitu pada
Bulan April 2011 dan dilaksanakan studi banding ke tempat budidaya kerapu sistem KJA di Kabupaten Belitung pada Bulan Maret 2010 dan Kota Batam pada
Bulan November 2011. Uraian kegiatan disajikan pada Tabel 2. Tabel 2. Tahapan Kegiatan Penelitian
No
Keterangan Bulan ke
1 2
3 4
5 6
1 Persiapan termasuk studi literatur
√ √ √ 2
Pengumpulan data primer termasuk survey lapangan dan analisis laboratorium
√ √ √ 3
Kompilasi data √ √ √
4 Analisis data
√ √ 5
Penyusunan laporan termasuk pembimbingan √ √ √ √ √
Tempat penelitian yaitu di Pulau Pongok Gambar 2 dimana Kecamatan Lepar Pongok Kabupaten Bangka Selatan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
sudah ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Bangka Selatan sebagai kawasan budidaya laut dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Selatan No. 13 tahun
2005. Batasan wilayah studi yaitu di perairan Pulau Pongok dan sekitarnya sampai pada kedalaman perairan sekitar 40 m. Hal ini disesuaikan dengan kelayakan
untuk budidaya keramba jaring apung berdasarkan kedalaman perairan. 3.2.
Peralatan Penelitian
Peralatan penelitian yang digunakan terdiri dari peralatan pengukuran di lapangan dan untuk analisis data. Beberapa peralatan yang digunakan antara lain:
Perahukapal motor
Peta Lingkungan Perairan Indonesia dari DISHIDROS dan citra landsat 7ETM
GPS Global Positioning System, kompas, stopwatch, dan kamera digital
Botol nensen untuk mengambil sampel air
Peralatan pengukuran arah dan kecepatan arus layang-layang arus
Peralatan pengukuran hidro-oseanografi pHmeter, hand-refraktometer, sechi
disk, tiang berskala, grab sampler, dan termometer
Alat tulis dan seperangkat komputer ArcGis 9.2. dan ArcView GIS 3.2.
Gambar 2. Peta Lokasi Penelitian Pulau Pongok
3.3. Pendekatan dan Metodologi
3.3.1. Pendekatan
Pendekatan biofisik dan ekonomi diperlukan dengan mengidentifikasi komponen-komponen yang mendukung terhadap keberlanjutan sumberdaya agar
pemanfaatannya tidak menimbulkan masalah di kemudian hari. Parameter lingkungan atau variabel biofisik diperlukan untuk mengetahui kawasan potensial
yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya laut seperti suhu, salinitas, kecepatan dan arah arus, substrat, keterlindungan, tinggi gelombang, tunggang pasut,
kecerahan, kedalaman, dan derajat keasaman. Parameter lingkungan digambarkan dalam bentuk peta tematik yang selanjutnya dianalisis dengan melakukan
pendekatan Sistem Informasi Geografis dengan metode overlay atau tumpang
susun sehingga diperoleh peta arahan kesesuaian kawasan. Perhitungan ekonomi diperlukan untuk mengetahui komponen biaya apa saja yang harus ditanggung
serta perhitungan nilai produksi sehingga dapat diketahui nilai manfaat dari suatu usaha budidaya laut tersebut. Pendekatan ekonomi ini dapat memberikan
pertimbangan jenis usaha apa sehubungan dengan keterbatasan dana yang dimiliki sehingga nantinya akan menjadi skala prioritas usaha untuk dijalankan.
Pengembangan usaha budidaya kerapu akan berhasil jika ditunjang oleh faktor keterlibatan masyarakat atau usaha kelompok masyarakat dan dukungan
dari pemerintah setempat serta adanya entrepreneur yang dapat menggerakan roda perekonomian masyarakat setempat. Peluang keberhasilan budidaya laut di
Kabupaten Bangka Selatan dapat dilihat dari beberapa alasan : a.
Ketergantungan masyarakat terhadap sumberdaya laut cukup tinggi b.
Masyarakat lokal lebih memahami permasalahan di sekitarnya c.
Pengelolaan berbasis masyarakat dapat meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap pengelolaan sumberdaya laut
d. Pengawasan dan kontrol oleh masyarakat terhadap sumberdaya akan lebih
efektif.
3.3.2. Metodologi
1 Persiapan
Tahap ini meliputi persiapan administrasi kepada instansi dalam pengumpulan data sekunder yang mendukung penelitian. Instansi ini seperti Dinas
Kelautan dan Perikanan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bangka Selatan, Badan Statistik Pusat dan daerah,
Universitas Bangka Belitung, Kementerian Kelautan Perikanan, Pusat Penelitian Oseanografi - LIPI dan instansi lainnya guna mengumpulkan data pendukung.
2 Pengumpulan data primer
Pengumpulan data primer ini meliputi survey lapangan untuk melengkapi data sekunder yang sudah diperoleh. Data ini termasuk data parameter lingkungan
perairan, wawancara dengan pengusaha KJA dan nelayan untuk memperoleh gambaran komponen biaya untuk suatu usaha KJA. Selanjutnya diskusi dan
wawancara dengan masyarakat setempat untuk memperoleh informasi tambahan