Kondisi Ekosistem Terumbu Karang

Salinitas dipengaruhi oleh sirkulasi air, penguapan, curah hujan dan aliran sungai. Kondisi curah hujan dan aliran dari sungai yang relatif sedikit sehingga nilai salinitas cenderung tinggi. Kondisi Pulau Pongok yang jauh dari daratan utama remote, angin dapat melakukan pengadukan di lapisan atas sehingga salinitas menjadi homogen. Nontji 1993 mengemukakan bahwa di perairan dangkal, lapisan salinitas yang homogen dapat berlanjut sampai ke dasar kira-kira setebal 50 – 70 m. Peningkatan salinitas, selain berpengaruh pada daya hantar listrik juga dapat meningkatkan tekanan osmotik pada biota yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh terutama di dalam proses osmoregulasi. Berdasarkan pengamatan, nilai salinitas di perairan Pulau Pongok cukup homogen sehingga masih memungkinkan untuk dikembangkannya budidaya kerapu sistem keramba jaring apung.

5.1.5. Kecerahan

Kondisi dasar perairan sangat mempengaruhi kualitas air diatasnya, apabila badan perairan mengalami pelumpuran dan terjadi gerakan air baik oleh arus maupun gelombang maka akan mengaduk partikel dasar termasuk feces yang mengendap dan terbawa ke permukaan yang akan menimbulkan keruhnya air sehingga penetrasi sinar matahari menjadi berkurang dan dalam kondisi partikel lumpur yang pekat dapat berpotensi menutupi insang ikan. Kekeruhan dan kecerahan perairan dapat diukur dengan tingkat kecerahan perairan. Tingkat kecerahan yang tinggi akan sangat menentukan keberhasilan usaha budidaya kerapu. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan menunjukan bahwa perairan Pulau Pongok memiliki kecerahan yang tinggi dengan nilai kecerahan yang mendekati nilai bathimetri dengan kisaran 67 – 100 Gambar 10. Nilai rata-rata kecerahan perairan yang terukur saat di lapangan sebesar 88. Hal ini memberikan gambaran bahwa pengembangan KJA di perairan Pulau Pongok masih dapat dilaksanakan dilihat dari faktor kecerahan perairan.

5.1.6. Arus Perairan

Arus perairan merupakan gerakan mengalir masa air sebagai proses hidrodinaika air laut yang dapat disebabkan oleh tiupan angin, perbedaan densitas ataupun tekanan air laut, serta adanya daya mengapung air. Gambar 10. Peta Kecerahan Perairan Gambar 11. Peta Kecepatan Arus Perairan