Penanganan Pakan Pengusaha KJA
lebih besar dari nilai investasinya yaitu sebesar 63, saldo arus kas untuk budidaya kerapu sunuk selama masa hidup usaha 5 tahun lebih besar dari nilai
investasinya yaitu sebesar 55, dan saldo arus kas untuk budidaya kerapu macan selama masa hidup usaha 5 tahun lebih besar dari nilai investasinya yaitu
sebesar 44. Nilai IRR secara berturut-turut mulai dari yang paling besar yaitu IRR pada
ikan kerapu tikus, kerapu sunuk, dan kerapu macan sebesar 39,68, 36,39 dan 31,66 dengan nilai discount rate sebesar 12. Nilai IRR yang diperoleh dari
ketiga spesies ikan kerapu ini nilainya di atas nilai discount rate artinya ketiga budidaya ikan kerapu sistem KJA ini layak dilaksanakan. Jika dilakukan
perhitungan arus kas terminal beserta sisa aset pada akhir tahun kelima maka akan diperoleh nilai untuk budidaya kerapu sunuk sebesar Rp 60.175.833,00, budidaya
kerapu macan sebesar Rp 55.611.077,00, dan budidaya kerapu tikus sebesar Rp 63.273.333,00.
Berdasarkan evaluasi analisis ekonomi 4 lobang keramba terhadap ketiga spesies ikan kerapu sistem KJA maka faktor yang paling menentukan adalah
perbedaan harga bibit, survival rate, rasio konsumsi pakan FCR, masa panen, dan harga pokok penjualan. Berdasarkan analisis ekonomi dengan kriteria
penilaian investasi seperti RC, PP, BEP, NPV, Net BC, dan IRR maka budidaya kerapu sunuk, kerapu macan, dan kerapu tikus sistem KJA adalah layak
direkomendasikan.