Nitrit NO Pendekatan Baku Mutu Lingkungan

yang efektif digunakan sebanyak 64 lobang keramba, selebihnya digunakan untuk penyortiran ikan atau tidak dipasang jaring pada beberapa lobang keramba.

5.4.2.2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang bekerja untuk budidaya kerapu ini sebanyak 6 orang termasuk pengusaha KJA. Kebutuhan makan dan penginapan pegawai KJA di Pulau Pongok dilakukan di atas keramba yang pengeluaran biayanya ditanggung oleh pengusaha KJA. Rekrutmen tenaga kerja biasanya dilakukan berdasarkan hubungan keluarga yang selanjutnya dibina agar terampil bekerja di atas keramba. Sistem upah tenaga kerja menyesuaikan dengan aturan UMK Upah Minimum Kabupaten di Kabupaten Bangka Selatan, alokasi upah tenaga kerja dapat dilihat pada Lampiran 10.

5.4.2.3. Penanganan Bibit Kerapu

Sebagaimana diuraikan di atas bahwa pasokan benih atau bibit kerapu yang ditangkarkan dari alam berasal dari nelayan bubu. Ikan kerapu hidup yang terperangkap dalam bubu ini, oleh nelayan bubu dibawa ke lokasi KJA kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Ikan kerapu selanjutnya dikumpulkan dalam satu lobang keramba dan siap-siap untuk disuntik vitamin serta direndam dengan air tawar dan obat cefotaxime sekitar 5 sampai dengan 10 menit. Selama perendaman, jika ikan terdapat parasit biasanya akan rontok dan keluar dari tubuh ikan kerapu. Tahap selanjutnya, ikan kerapu disortir untuk dimasukan ke dalam keramba sesuai ukuran kelompoknya. Penyortiran sangat penting agar dalam kompetisi makan tidak ada yang tersingkirkan atau kalah bersaing dalam memperebutkan makanan. Masa pemeliharaan diupayakan sampai berat tubuh lebih dari 1 kgekor biasanya ditangkarkan sekitar 6 bulan. Waktu sekitar 6 bulan ini, selain untuk meningkatkan bobot kerapu berfungsi juga untuk menghilangkan sifat liar dari ikan kerapu sehingga menjadi jinak. Ikan kerapu yang hidup survival rate biasanya mencapai sekitar 60, ikan yang mati masih dapat dimanfaatkan menjadi kerupuk ikan kerapu. Kepadatan ikan kerapu biasanya sekitar 240 ekorlobang keramba. Masa panen ikan kerapu biasanya sampai ukuran lebih dari 1 kgekor untuk selanjutnya dijual ke eksportir di Kabupaten Belitung.

5.4.2.4. Penanganan Pakan

Ikan kerapu biasa diberi pakan dengan ikan rucah ikan petek, japuh, tanjan, kurisi, dan ikan lainnya yang diperoleh dari penangkap ikan menggunakan bagan, nama-nama nelayan bagan dapat dilihat pada Lampiran 4. Pemberian pakan dengan cara ikan rucah disisik dan dipotong sekitar 4 sampai 6 bagianikan, hal ini untuk mempermudah ikan kerapu dalam menelan makanannya. Waktu pemberian pakan dilaksanakan pagi dan sore hari sekitar pukul 09.00 – 10.00 WIB dan 16.00 – 17.00 WIB. Dosis pakan tidak diatur secara ketat, namun disesuaikan menurut kebutuhan saja yaitu pemberian pakan dihentikan setelah nafsu makan ikan berkurang. Pada musim dimana pasokan ikan rucah kurang maka pemberian pakan dilakukan seadanya. Pada musim ikan rucah berlimpah maka pemberian pakan sekitar 8 sampai dengan 10 kglobang keramba per hari.

5.4.2.5. Hama dan Penyakit pada Ikan Kerapu

Hama dan penyakit pada ikan kerapu merupakan hal yang sering terjadi di lokasi KJA. Pengusaha KJA mengungkapkan jika tidak ada hama dan penyakit maka potensi keuntungan akan semakin besar. Potensi kematian akibat hama yaitu ikan kerapu terserang parasit berupa kutu air Nerocila sp yang dapat menggerogoti insang dan badan kerapu pada malam hari. Pada saat perendaman ikan kerapu dengan air tawar, kutu air dari ukuran seperti ampas nasi sampai ukuran sekitar 1 cm dapat terpisah dari tubuh ikan. Kutu air yang seperti ampas nasi dapat terlihat putih di dasar wadah perendaman, sedangkan kutu air yang berukuran besar biasa terlepas dari insang kerapu ataupun harus diambil manual dari insang kerapu. Jika sudah diserang kutu air yang muncul pada malam hari, ikan kerapu yang terkena kutu air biasanya badannya luka dan dalam kondisi lemah sehingga dapat dibedakan dari ikan lainnya yang sehat. Sunyoto 1997 menyebutkan bahwa Nerocila sp termasuk golongan crustacea hewan yang beruas-ruas dan bersifat vivivar, yaitu telur diinkubasi di bagian sisi bawah perut, setelah menetas baru dilepas agar berenang bebas dan menyerang ikan lain. Ukuran tubuh Nerocila sp yang dewasa sekitar 2-3 cm dan mudah dilihat dengan mata. Biasanya Nerocila sp menyerang bagian insang ikan sehingga pernafasan ikan terganggu, terkadang ditemukan di rongga hidung ikan yang berukuran besar.