Nitrat NO Pendekatan Baku Mutu Lingkungan

lumpur Epinephelus suillus; Mud grouper, kerapu katarap Epinephelus lanceolatus; Queensland grouper, dan ikan napoleon Cheilinus undulatus; Double-headed maori wrasse yang bibitnya diperoleh dari alam. Bibit yang sudah dapat diperbanyak di hatchery yaitu jenis ikan kerapu tikus Cromileptes altivelis; Barramundi cod dan kerapu macan Epinephelus fuscoguttatus. Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh sampai saat ini, benih kerapu tikus untuk kebutuhan di Kabupaten Bangka Selatan dapat diperoleh dari hatchery skala rumah tangga di Kabupaten Belitung, sedangkan benih kerapu macan dapat diperoleh dari Kota Batam. Selain mengandalkan tangkapan dari alam, pengusaha KJA di Pulau Pongok sudah mulai merintis pembesaran ikan kerapu bebek Cromileptes altivelis dalam satu lobang keramba namun kondisinya masih berukuran kecil karena baru sekitar satu bulan. Dalam penelitian ini, kita akan memperdalam informasi tentang budidaya ikan kerapu hasil tangkapan dari alam oleh nelayan bubu di perairan Kecamatan Lepar Pongok yang dijual kepada pengusaha KJA di Pulau Pongok.

5.4.2.1. Sarana Prasarana Budidaya Kerapu

Sarana pokok dalam budidaya kerapu adalah rakit atau keramba jaring apung yang dilengkapi dengan rumah jaga. Sarana KJA di perairan Pulau Pongok dirakit sendiri oleh pengusaha KJA dibantu oleh tukang bas yang pengadaan barangnya dibeli dari Kabupaten Belitung karena akses Pulau Pongok melalui laut lebih dekat dari Kabupaten Belitung. Khusus mengenai pengadaan kayu diperoleh dari Pulau Pongok berupa batang kayu kelapa atau kayu keras lainnya seperti kayu gelam. Pengusaha KJA sampai saat ini memiliki alat penunjang perahu yang sudah dilengkapi dengan GPS, timbangan, genset, wadah fiber glass, wadah drum plastik, dan lain-lain. Untuk lokasi penangkaran berada di perairan antara Pulau Pongok dan Pulau Celagen dengan luas yang dimanfaatkan untuk budidaya menggunakan KJA sekitar 800 m 2 atau panjang 40 m x lebar 20 m sudah termasuk dua buah rumah jaga, dengan ukuran satu lobang KJA berukuran panjang, lebar, dan tinggi sebesar 3 m x 3 m x 3 m. Keramba yang dibuat menunjukan satu hamparan atau satu unit dengan jumlah lobang sekitar 78 lobang keramba. Namun demikian, keramba yang efektif digunakan sebanyak 64 lobang keramba, selebihnya digunakan untuk penyortiran ikan atau tidak dipasang jaring pada beberapa lobang keramba.

5.4.2.2. Tenaga Kerja

Tenaga kerja yang bekerja untuk budidaya kerapu ini sebanyak 6 orang termasuk pengusaha KJA. Kebutuhan makan dan penginapan pegawai KJA di Pulau Pongok dilakukan di atas keramba yang pengeluaran biayanya ditanggung oleh pengusaha KJA. Rekrutmen tenaga kerja biasanya dilakukan berdasarkan hubungan keluarga yang selanjutnya dibina agar terampil bekerja di atas keramba. Sistem upah tenaga kerja menyesuaikan dengan aturan UMK Upah Minimum Kabupaten di Kabupaten Bangka Selatan, alokasi upah tenaga kerja dapat dilihat pada Lampiran 10.

5.4.2.3. Penanganan Bibit Kerapu

Sebagaimana diuraikan di atas bahwa pasokan benih atau bibit kerapu yang ditangkarkan dari alam berasal dari nelayan bubu. Ikan kerapu hidup yang terperangkap dalam bubu ini, oleh nelayan bubu dibawa ke lokasi KJA kemudian ditimbang dan dicatat beratnya. Ikan kerapu selanjutnya dikumpulkan dalam satu lobang keramba dan siap-siap untuk disuntik vitamin serta direndam dengan air tawar dan obat cefotaxime sekitar 5 sampai dengan 10 menit. Selama perendaman, jika ikan terdapat parasit biasanya akan rontok dan keluar dari tubuh ikan kerapu. Tahap selanjutnya, ikan kerapu disortir untuk dimasukan ke dalam keramba sesuai ukuran kelompoknya. Penyortiran sangat penting agar dalam kompetisi makan tidak ada yang tersingkirkan atau kalah bersaing dalam memperebutkan makanan. Masa pemeliharaan diupayakan sampai berat tubuh lebih dari 1 kgekor biasanya ditangkarkan sekitar 6 bulan. Waktu sekitar 6 bulan ini, selain untuk meningkatkan bobot kerapu berfungsi juga untuk menghilangkan sifat liar dari ikan kerapu sehingga menjadi jinak. Ikan kerapu yang hidup survival rate biasanya mencapai sekitar 60, ikan yang mati masih dapat dimanfaatkan menjadi kerupuk ikan kerapu. Kepadatan ikan kerapu biasanya sekitar 240 ekorlobang keramba. Masa panen ikan kerapu biasanya sampai ukuran lebih dari 1 kgekor untuk selanjutnya dijual ke eksportir di Kabupaten Belitung.