5.4.2.4. Penanganan Pakan
Ikan kerapu biasa diberi pakan dengan ikan rucah ikan petek, japuh, tanjan, kurisi, dan ikan lainnya yang diperoleh dari penangkap ikan menggunakan bagan,
nama-nama nelayan bagan dapat dilihat pada Lampiran 4. Pemberian pakan dengan cara ikan rucah disisik dan dipotong sekitar 4 sampai 6 bagianikan, hal ini
untuk mempermudah ikan kerapu dalam menelan makanannya. Waktu pemberian pakan dilaksanakan pagi dan sore hari sekitar pukul 09.00
– 10.00 WIB dan 16.00 – 17.00 WIB. Dosis pakan tidak diatur secara ketat, namun disesuaikan menurut
kebutuhan saja yaitu pemberian pakan dihentikan setelah nafsu makan ikan berkurang. Pada musim dimana pasokan ikan rucah kurang maka pemberian
pakan dilakukan seadanya. Pada musim ikan rucah berlimpah maka pemberian pakan sekitar 8 sampai dengan 10 kglobang keramba per hari.
5.4.2.5. Hama dan Penyakit pada Ikan Kerapu
Hama dan penyakit pada ikan kerapu merupakan hal yang sering terjadi di lokasi KJA. Pengusaha KJA mengungkapkan jika tidak ada hama dan penyakit
maka potensi keuntungan akan semakin besar. Potensi kematian akibat hama yaitu ikan kerapu terserang parasit berupa kutu air Nerocila sp yang dapat
menggerogoti insang dan badan kerapu pada malam hari. Pada saat perendaman ikan kerapu dengan air tawar, kutu air dari ukuran seperti ampas nasi sampai
ukuran sekitar 1 cm dapat terpisah dari tubuh ikan. Kutu air yang seperti ampas nasi dapat terlihat putih di dasar wadah perendaman, sedangkan kutu air yang
berukuran besar biasa terlepas dari insang kerapu ataupun harus diambil manual dari insang kerapu. Jika sudah diserang kutu air yang muncul pada malam hari,
ikan kerapu yang terkena kutu air biasanya badannya luka dan dalam kondisi lemah sehingga dapat dibedakan dari ikan lainnya yang sehat. Sunyoto 1997
menyebutkan bahwa Nerocila sp termasuk golongan crustacea hewan yang beruas-ruas dan bersifat vivivar, yaitu telur diinkubasi di bagian sisi bawah perut,
setelah menetas baru dilepas agar berenang bebas dan menyerang ikan lain. Ukuran tubuh Nerocila sp yang dewasa sekitar 2-3 cm dan mudah dilihat dengan
mata. Biasanya Nerocila sp menyerang bagian insang ikan sehingga pernafasan ikan terganggu, terkadang ditemukan di rongga hidung ikan yang berukuran besar.
Penyakit ikan kerapu yang ditemui di perairan Pulau Pongok yaitu terserang penyakit gila ikan atau seperti sakit maag pada manusia dengan ciri-ciri kepala
berputar-putar di permukaan keramba. Hal ini terjadi mungkin akibat ikan berkompetisi dalam memperoleh makanan dan akhirnya kalah sehingga tidak
kebagian makanan. Ikan yang sakit ini dapat bertahan berhari-hari, ada yang dapat sembuh serta ada juga yang mengalami kematian.
5.4.2.6. Masa Panen Kerapu
Masa panen dilakukan sampai berat tubuh lebih dari 1 kgekor dengan harga jual Rp 180.000,00kg. Untuk mencapai ukuran demikian, biasanya kerapu
ditangkarkan sekitar 6 bulan. Harga ikan kerapu yang kurang dari 1 kg biasanya harga ikan lebih murah sehingga belum saatnya untuk dijual. Penjualan ikan
kerapu dilakukan setiap bulan secara kontinyu dengan cara kapal dari eksportir di Kabupaten Belitung datang menjemput ikan kerapu di Pulau Pongok yang
sebelumnya sudah ada komunikasi bahwa ikan siap dijual. Sistem pembayaran terkadang dilakukan saat ikan kerapu dipanen di Pulau Pongok atau pembayaran
dengan mengambil uang ke tempat eksportir kerapu di Kabupaten Belitung.
5.4.3. Eksportir Ikan Kerapu
Penelitian ini dibatasi untuk budidaya kerapu di perairan Pulau Pongok sehingga tidak terlalu banyak dalam mengupas kegiatan eksportir kerapu di
Kabupaten Belitung. Informasi yang diperoleh bahwa relasi penjualan ikan kerapu yang siap di ekspor bertujuan ke Hongkong, di mana kapal Hongkong ini singgah
dahulu menjemput ikan dibeberapa titik lokasi diantaranya Kepulauan Riau, Mentawai, Lampung, dan Kepulauan Seribu. Setelah ada komunikasi sebelumnya
antara eksportir di Kabupaten Belitung dengan pembeli kerapu di Hongkong, kapal ikan yang siap mengangkut kerapu akan masuk ke Kabupaten Belitung
dengan kuota minimal ikan kerapu sebanyak 2 ton yang siap di ekspor. Sistem pembayaran biasanya secara transfer. Kendala yang pernah dihadapi ketika ikan
sudah siap di ekspor dan kapal sudah diberangkatkan dari Hongkong namun di tengah perjalanan sekitar perairan Kepulauan Riau kapal ini dibajak sehingga
mengalami keterlambatan datang ke Kabupaten Belitung. Jika hal ini terjadi maka akan berakibat pada membengkaknya biaya pakan bagi eksportir kerapu.