Pembatasan Masalah Rumusan Masalah

tangga yang membawa siswa kepemahaman yang lebih tinggi, dengan catatan siswa sendiri yang harus memanjatnya. 3 Beberapa prinsip yang sering diambil dari konstruktivisme menurut Suparno 1997, antara lain : 4 1. Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif. 2. Tekanan dalam proses belajar terletak pada siswa. 3. Mengajar adalah membantu siswa belajar. 4. Tekanan dalam proses belajar lebih pada proses, bukan pada hasil akhir. 5. Kurikulum menekankan partisipasi siswa. 6. Guru sebagai fasilitator. Berdasarkan uraian di atas, dapat dikatakan bahwa inti dari teori pembelajaran konstruktivisme adalah lebih menekankan pada siswa untuk aktif mengkonstruksi atau membangun pengetahuannya sendiri sedangkan peran guru hanya sebagai pembimbing dan fasilitator selama proses pembelajaran. 2 Teori Jerume Bruner Teori belajar dari Bruner lebih dikenal dengan istilah pembelajaran penemuan discovery learning. Teori belajar ini menindaklanjuti teori belajar konstruktivisme yang menyatakan bahwa siswa harus aktif di dalam kelas. Proses aktif tersebut dapat dilakukan dengan cara melalui suatu pembelajaran penemuan discovery learning yaitu di mana siswa mengorganisasi bahan yang dipelajari dengan suatu bentuk akhir. 5 Prosedur ini berbeda dengan jenis pembelajaran penerimaan reception learning, di mana guru menerangkan semua informasi dan siswa harus mempelajari semua bahan atau informasi tersebut. 6 Bruner menyatakan tentang pembelajaran yang seharusnya dilakukan di sekolah sebagai berikut : Belajar akan lebih bermakna bagi siswa jika mereka memusatkan perhatiannya untuk memahami struktur materi yang dipelajari. Untuk memperoleh struktur informasi, siswa harus aktif di mana mereka harus 3 Trianto, loc. cit. 4 Ibid., h. 29 5 Dalyono, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Rineka Cipta, 2005, h. 41 6 Ibid., mengidentifikasi sendiri prinsip-prinsip kunci daripada hanya sekedar menerima penjelasan dari guru. Oleh karena itu guru harus memunculkan masalah yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan penemuan. 7 Aplikasi ide-ide Bruner dalam pembelajaran, digambarkan oleh Woolfolk 1997 sebagai berikut : 8 1. Memberikan contoh dan bukan contoh dari konsep yang dipelajari. 2. Membantu siswa mencari hubungan antar konsep. 3. Mengajukan pertanyaan dan membiarkan siswa mencoba menemukan sendiri jawabannya. 4. Medorong siswa untuk membuat dugaan yang bersifat intuitif. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang terjadi di sekolah sudah seharusnya dapat dilakukan dengan menggunakan pembelajaran yang mendorong kepada siswa untuk menemukan sendiri konsep atau pengetahuan yang sedang dipelajari. Pembelajaran ini bisa dilakukan dengan cara guru menyediakan bahan yang didalamnya dimunculkan suatu masalah yang dapat mendorong siswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan seperti mengidentifikasi, memahami sampai pada menemukan prinsip-prinsip umum yang ada dalam bahan atau materi yang telah disediakan.

b. Pembelajaran Matematika

Belajar merupakan aktivitas yang paling utama dalam keseluruhan proses di setiap jenjang pendidikan. Ini berarti berhasil atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan tergantung kepada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa. Oleh karena itu, pemahaman tentang arti belajar dengan segala aspek dan bentuknya harus dapat dipahami agar tidak terjadi kekeliruan dalam proses belajar. Belajar dapat diartikan sebagai suatu proses usaha yang dapat dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan 7 Trianto, op. cit, h. 33 8 Ibid., h. 34

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA BENDA KONGKRIT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Darul Ma’arif, Jakarta Selatan)

3 8 241

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Penggunaan metode guided discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung: studi quasi eksperimen di SMP Paramarta

6 16 69

Penggunaan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematis siswa

1 8 197

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF SISWA SMP.

0 0 45

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERH

0 0 9