Berdasarkan gambar 4.5 terlihat bahwa nilai = 4,22 lebih besar
dari yaitu 2,00 artinya jelas bahwa
jatuh pada daerah penolakan H daerah kritis. Hal ini berarti bahwa pembelajaran matematika dengan metode
penemuan terbimbing guided discovery method berpengaruh positif terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa.
Setelah uji hipotesis dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa H ditolak,
artinya rata-rata
kemampuan penalaran
adaptif siswa
yang pembelajarannya menggunakan metode penemuaan terbimbing guided discovery
method lebih tinggi daripada siswa dengan pembelajaran matematikanya secara konvensional dengan taraf signifikansi 5 . Dapat dilihat perbedaan antara nilai
rata-rata posttest kelas eksperimen yang cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata posttest kelas kontrol.
C. Pembahasan Penelitian
Penelitian ini dilakukan sebanyak 9 kali pertemuan dengan rincian 8 kali pertemuan untuk memberikan perlakuan dan 1 kali pertemuan untuk posttest.
Peneliti menggunakan dua kelas yang dijadikan sebagai sampel penelitian yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang ditetapkan sebelum awal
penelitian dilakukan. Pada penelitian ini diketahui bahwa terdapat perbedaan rata-rata
kemampuan penalaran
adaptif siswa
antara kelas
eksperimen yang
pembelajarannya menggunakan metode penemuan terbimbing guided discovery method dengan kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Rata-rata kemampuan penalaran adaptif siswa pada kelas eksperimen cenderung lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Untuk menerapkan metode penemuan
terbimbing guided discovery method pada kelas eksperimen, pembelajaran memanfaatkan LKS yang terdiri atas : 1 guru memberikan rumusan masalah, 2
siswa melakukan kegiatan seperti menyusun, memproses, mengorganisir, dan menganalisis data, 3 siswa menyusun perkiraan jawaban, 4 guru memeriksa
kebenaran dari hasil jawaban yang sudah dibuat, kemudian siswa menyusun sendiri kesimpulan dari kegiatan yang telah dilakukan, 5 guru memberikan soal
latihan atau soal tambahan untuk memeriksa kebenaran penemuan itu serta tingkat pemahaman mereka.
Metode penemuan terbimbing guided discovery method ini memfasilitasi siswa untuk menuangkan ide atau gagasannya pada LKS. Inilah yang
menstimulus siswa untuk melakukan kegiatan berpikir. Pada tahap awal, guru memberikan rumusan masalah dalam bentuk pertanyaan untuk menstimulus
siswa berpikir mencari solusi atau jawaban dari pertanyaan yang diberikan. Solusi tersebut berupa sebuah konsep yang nantinya ditemukan sendiri oleh siswa
melalui kegiatan penemuan dalam LKS. Tahapan berikutnya siswa melakukan kegiatan seperti : menyusun,
memproses, mengorganisir, dan menganalisis masalah yang terdapat pada LKS. Tahapan ini merupakan kegiatan utama yang dilakukan oleh siswa dalam
pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing guided discovery method. Siswa menggunakan kemampuan bernalarnya untuk menemukan konsep
yang sedang dipelajari dengan mengerjakan beberapa langkah-langkah penemuan dalam LKS. Kemampuan yang digunakan oleh siswa pada tahapan ini meliputi
kemampuan dalam menggunakan atau menghubungkan beberapa konsep yang sudah dipelajari dan melakukan kegiatan manipulasi terhadap beberapa langkah-
langkah yang disediakan pada LKS. Untuk mengerjakan kegiatan dalam LKS, beberapa konsep prasyarat pengetahuan yang sudah diperlajari diingatkan
kembali diawal sebelum melakukan kegiatan penemuan dan bimbingan diberikan seperlunya selama proses pembelajaran sehingga diharapkan siswa bisa
mengerjakannya dengan baik dalam menemukan konsep yang ada pada LKS. Hasil penemuan yang diperoleh selanjutnya dituliskan oleh siswa sebagai jawaban
sementara dan diperiksa secara bersama-sama dengan bimbingan guru. Tahapan yang terakhir yaitu siswa mengerjakan soal latihan atau soal
tambahan yang berkaitan dengan penguasaan konsep dan kemampuan penalaran adaptif sebagai kemampuan yang akan diukur dalam penelitian. Tahapan ini
dilakukan untuk memeriksa kemampuan siswa dalam menggunakan hasil penemuan dan pemahaman siswa terhadap penguasaan materi yang sedang
dipelajari serta kemampuan penalaran adaptifnya.