Hasil Penelitian yang Relevan

33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 5 Kota Tangerang Selatan yang dilakukan pada siswa kelas XI IPA semester ganjil tahun ajaran 20132014 pada bulan November sampai Desember 2013.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen yaitu penelitian yang mendekati percobaan sungguhan dimana tidak mungkin mengadakan kontrol atau memanipulasikan semua variabel yang relevan. 1 Pada kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan metode penemuan terbimbing guided discovery method, sedangkan pada kelas kontrol diberikan perlakuan secara konvensional. Metode ini menggunakan desain penelitian two group randomized subject post test only, dengan pola sebagai berikut : 2 Tabel 3.1 Desain Penelitian Two Group Randomized Subject Post Test Only Kelompok Treatment Test Akhir E X E Y K X K Y Keterangan : E = Kelompok eksperimen K = Kelompok kontrol X E = Perlakuan pada kelas eksperimen yaitu dengan menggunakan metode penemuan terbimbing guided discovery method 1 Moh. Nazir, Metode Penelitian, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2005, Cet. V. h. 73 2 Ibid, h. 233 X K = Perlakuan pada kelas kontrol yaitu dengan menggunakan metode ekspositori. Y = Tes kemampuan Penalaran Adaptif siswa yang diberikan kepada kedua kelompok. Langkah yang dilakukan sebelum memberikan tes kemampuan penalaran adaptif adalah melakukan proses pembelajaran pada kedua kelas tersebut. Perlakuan khusus diberikan pada kelas eksperimen dalam bentuk pemberian variabel bebas guided discovery method untuk kemudian dilihat pengaruhnya pada variabel terikat kemampuan penalaran adaptif siswa.

C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPA SMA N 5 Kota Tangerang Selatan pada semester ganjil tahun ajaran 20132014. Jumlah kelas XI IPA SMA N 5 Kota Tangerang Selatan sebanyak 3 kelas paralel. Penempatan siswa SMA N 5 Kota Tangerang Selatan dilakukan secara merata dalam hal kemampuan, artinya tidak ada kelas unggulan serta kurikulum yang diberikan juga sama, maka karakteristik antar kelas dapat dikatakan homogen, sedangkan karakteristik dalam kelas cukup heterogen, artinya ada siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. Berdasarkan karakteristik yang telah dijelaskan, maka pemilihan sampel dilakukan dengan teknik sampel acak klaster Cluster Random Sampling, dengan mengambil dua kelas secara acak dari 3 kelas yang memilki karakteristik yang sama. Hasil random diperoleh kelas eksperimen yang pembelajarannya menggunakan guided discovery method berasal dari kelas XI IPA 3 sebanyak 34 orang dan yang menjadi kelas kontrol yang pembelajarannya menggunakan metode ekspositori berasal dari kelas XI IPA 1 juga sebanyak 34 orang.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data diperoleh dari hasil tes kedua kelompok sampel dengan pemberian tes kemampuan penalaran adaptif.

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA BENDA KONGKRIT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Darul Ma’arif, Jakarta Selatan)

3 8 241

Pengaruh Model guided discovery learning terhadap hasil belajar kimia siswa pada konsep laju reaksi (quasi eksperimen di SMAN 72 Jakarta Utara)

5 19 165

Pembelajaran matematika dengan menggunakan metode penemuan terbimbing (guided discorvery lesson) untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

1 9 95

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery) terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa : penelitian quasi eksperimen terhadap siswa Kelas VIII SMPI Ruhama.

2 21 217

Pengaruh Metode Pembelajaran Thinking Aloud Pair Problem Solving (Tapps) Terhadap Kemampuan Penalaran Adaptif Matematik Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen Di Kelas Xi Ipa Sma Muhammadiyah 25 Pamulang)

3 26 192

Penggunaan metode guided discovery learning untuk meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan bangun ruang sisi lengkung: studi quasi eksperimen di SMP Paramarta

6 16 69

Penggunaan bahan ajar berbasis penemuan terbimbing untuk meningkatkan kemampuan penalaran induktif matematis siswa

1 8 197

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN INDUKTIF SISWA SMP.

0 0 45

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERH

0 0 9