kontrol adalah 80. Nilai terendah pada kelompok eksperimen masih lebih tinggi dibandingkan nilai terendah pada kelompok kontrol, karena nilai terendah pada
kelompok kontrol adalah 25, sedangkan kelas eksperimen adalah 40.
4. Persentase Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Seperti yang sudah diuraikan pada bab-bab sebelumnya dalam penelitian ini kemampuan penalaran adaptif yang diteliti meliputi indikator dalam
memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan, menarik kesimpulan dari suatu pernyataan, dan memeriksa kesahihan dari suatu argumen.
Ditinjau dari indikator kemampuan penalaran adaptif tersebut, skor persentase kemampuan penalaran adaptif pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
disajikan dalam tabel berikut ini.
Tabel 4.4 Persentase Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
No Indikator Kemampuan
Penalaran Adaptif Skor
Ideal Kelompok
Eksperimen Kelompok
Kontrol ̅
̅
1 Memberikan alasan atau bukti
terhadap kebenaran
suatu pernyataan
8 5,59
69,85 5,03
62,87
2 Menarik
kesimpulan dari
suatu pernyataan 8
5,38 67,28
3,62 45,22
3 Memeriksa kesahihan dari
suatu argumen 4
2,06 51,47
1,41 35,29
Tabel 4.4 memperlihatkan bahwa pada kelompok eksperimen, siswa yang mampu memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan
sebanyak 69,85, menarik kesimpulan dari suatu pernyataan 67,28, dan
memeriksa kesahihan dari suatu argumen 51,47. Sedangkan pada kelompok kontrol, siswa yang mampu memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran
suatu pernyataan sebanyak 62,87, menarik kesimpulan dari suatu pernyataan 45,22, dan memeriksa kesahihan dari suatu argumen 35,29. Hal ini
menunjukkan bahwa persentase terbesar indikator kemampuan penalaran adaptif pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berada pada indikator yang
sama yaitu memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan, begitu juga persentase terkecil yaitu berada pada indikator memeriksa kesahihan
dari suatu argumen. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa persentase
kemampuan penalaran adaptif kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada kelompok kontrol, dengan selisih secara berurutan yaitu 6,98, 22,06, dan
16,18. Secara visual skor persentase kemampuan penalaran adaptif kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disajikan dalam gambar 4.4.
Gambar 4.4 Persentase Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa Kelompok Eksperimen
dan Kelompok Kontrol
10 20
30 40
50 60
70 80
BK KP
KA
P e
rsen ta
se Sk or
y a
n g
Di p
e rol
e h
te rh
a d
a p
Sk or
I d
e a
l
Keterangan : BK : Memberikan alasan atau bukti terhadap kebenaran suatu pernyataan
KP : Menarik kesimpulan dari suatu pernyataan KA : Memeriksa kesahihan dari suatu argumen
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
B. Hasil Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Normalitas Tes Kemampuan Penalaran Adaptif Siswa
Dalam penelitian ini, uji normalitas yang digunakan adalah uji Chi-Square. Uji normalitas digunakan digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria
diukur pada taraf signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu.
a. Uji Normalitas Kelompok Eksperimen
Hasil pengujian untuk kelompok eksperimen diperoleh nilai lampiran 20, sedangkan dari tabel nilai kritis uji chi-square diperoleh
untuk n = 34 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 3 lampiran 25. Karena
kurang dari 2,44 7,82
maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok eksperimen berasal
dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas Kelompok Kontrol
Hasil pengujian untuk kelompok kontrol diperoleh nilai lampiran 21 dan dari tabel nilai kritis uji chi-square diperoleh
untuk n = 34 pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan derajat kebebasan dk = 3.
Karena lebih dari
10,41 7,82 maka H ditolak, artinya data yang
terdapat pada kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi tidak normal.
Hasil dari uji normalitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Uji Normalitas
Kelompok n
Kesimpulan Eksperimen
34 2,44
7,82 Berdistribusi Normal
Kontrol 34
10,41 7,82
Berdistribusi Tidak Normal
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa pada kelompok eksperimen lebih
kecil dari dan
pada kelompok kontrol lebih besar dari maka
dapat disimpulkan bahwa data populasi dari kelompok eksperimen berdistribusi normal sedangkan data populasi dari kelompok kontrol berdistribusi tidak normal.
Karena salah satu populasi berdistribusi tidak normal, maka uji homogenitas tidak dilakukan dan langkah selanjutnya dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan
uji non-parametrik uji Mann-Whitney uji U.
2. Pengujian Hipotesis Penelitian
Dari hasil uji persyaratan untuk kenormalan data ternyata hasil yang diperoleh adalah pada kelompok eksperimen diperoleh data berdistribusi normal
dan pada kelompok kontrol diperoleh data yang berdistribusi tidak normal. Oleh karena itu, pengujian hipotesis akan menggunakan pengujian statistik non-
parametrik dengan uji Mann-Whitney. Alasan menggunakan uji U karena uji non- parametrik yang kuat sebagai pengganti dari uji t, diasumsikan normalitas dan
homogenitas tidak diperlukan dalam uji Mann-Whitney ini. Pengujian dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata kemampuan penalaran adaptif siswa dengan
menggunakan metode penemuan terbimbing lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran dengan pembelajaran konvensional. Hipotesis yang
digunakan dalam uji Mann-Whitney adalah sebagai berikut : H
: H
1
: Keterangan :
Rata-rata kemampuan penalaran adaptif siswa pada kelas eksperimen Rata-rata kemampuan penalaran adaptif siswa pada kelas kontrol
Pengujian hipotesis dengan uji Mann-Whitney, dengan kriteria pengujian yaitu : jika harga
mempunyai kemungkinan yang lebih besar dari harga maka tolak H
dan terima H
1
. Sedangkan, jika harga mempunyai
kemungkinan yang lebih kecil atau sama dengan dari harga maka H
diterima dan H
1
ditolak, pada taraf signifikansi α = 0,05.