Investasi Sentra Energi Biomassa

98 sampai 30 tahun yang meliputi konstruksi beton dan konstruksi baja mengambil porsi 69,65 dengan nilai Rp 9.793.600.000. Investasi untuk mesin dan peralatan dengan usia pakai minimum 10 tahun yang terdiri atas alat berat dan alat transportasi sebesar Rp 770.000.000 atau 5,48 dari total biaya investasi. Hanya sebesar 0,43 dari biaya investasi dipergunakan untuk peralatan kantor dengan usia pakai maksimum 5 tahun. Gambaran dari proporsi dan usia pakai dari investasi menyatakan bahwa sifat investasi termasuk yang berjangka panjang. Tabel. 25 Biaya investasi sentra energi kawasan Bogor 1995 Nama Jumlah Unit Unit Harga Rp Total Rp Reaktor fermentasi 25 291.200.000 7.280.000.000 Kolam buangan 5 97.600.000 488.200.000 Tangki gas bio 2 318.340.000 636.680.000 Tangki metana 2 154.000.000 308.000.000 Tangki gas Lain 3 94.240.000 282.720.000 Konveyor transport 750 m 300.000 225.000.000 Pengolah sampah kota 2 21.000.000 42.000.000 Pengolah sampah padi 1 6.000.000 6.000.000 Pengolah sampah ternak 2 2.000.000 4.000.000 Pengolah ladang energi 1 6.000.000 6.000.000 Tanah sentra energi 5,145 Ha 20.000.000 102.900.000 Tanah ladang energi 276 Ha 10.000.000 2.760.000.000 Bangunan kantor 450 m 2 900.000 405.000.000 Peralatan manajemen Ls 60.000.000 Alat transport kantor 4 dan 5 35000000 6000000 170.000.000 Alat berat 1 dan 2 350000000,125000000 600.000.000 Gudang 2000 m 2 200.000 400.000.000 Jalan 3500 m 2 20.000 70.000.000 Biaya administrasijasa Ls 575.000.000 Total Biaya Investasi 14.061.500.000 Kapasitas bahan organik untuk sentra energi biomassa kawasan DKI Jakarta dirancang sebesar 4250 tonhari. Berdasarkan pendekatan yang digunakan dengan 99 menggunakan statistik dari BPS Provinsi DKI Jakarta, nilai investasi dari unsur uta- ma entra energi di kawasan DKI Jakarta terlihat pada Tabel 26. Tampak bahwa proporsi 39,39 investasi dengan nilai Rp 43.570.000.000 merupakan investasi tanah yang dengan harga satuannya untuk penguasaan tanah berdasarkan pengalihan hak milik, sehingga investasinya tidak memerlukan biaya penghapusan. Komponen investasi yang usia pakainya sampai 30 tahun yang meli- puti konstruksi beton dan konstruksi baja sebesar Rp 59.018.640.000. atau 53,35 dari biaya investasi. Investasi mesin dan peralatan dengan usia pakai minimum 10 ta- hun yang meliputi alat berat dan alat transportasi sebesar 4,77 dengan nilai sebesar Rp 5.280.000.000. Hanya sebesar 0,23 dari biaya investasi dipergunakan untuk peralatan kantor dengan usia pakai maksimum 5 tahun. Proporsi dan usia pakai dari investasi menyatakan bahwa sifat investasi termasuk yang berjangka panjang. Tabel 26 Biaya investasi sentra energi kawasan DKI Jakarta 1995 Nama Jumlah Unit Unit Harga Rp Total Rp Reaktor fermentasi 100 455.200.000 45.520.000.000 Kolam buangan 10 190.400.000 1.904.000.000 Tangki gas bio 6 542.740.000 3.256.440.000 Tangki metana 5 422.920.000 2.114.600.000 Tangki gas Lain 5 422.920.000 2.114.600.000 Konveyor transport 4000 m 300.000 1.200.000.000 Pengolah sampah kota 16 21.000.000 336.000.000 Pengolah sampah padi 1 6.000.000 6.000.000 Pengolah sampah ternak 1 2.000.000 2.000.000 Tanah sentra energi 21,79 Ha 2.000.000.000 43.570.000.000 Bangunan kantor 1350 m 2 900.000 1.215.000.000 Peralatan manajemen Ls 250.000.000 Alat transport kantor 10 30 35000000 6000000 530.000.000 Alat berat 10 10 350000000,125000000 4.750.000.000 Gudang 5000 m 2 200.000 1.000.000.000 Jalan 7500 m 2 20.000 350.000.000 Biaya administrasijasa Ls 2.500.000.000 Total Biaya Investasi 110.618.640.000 100 Kapasitas bahan organik untuk sentra energi biomassa kawasan Purwakarta di- rancang sebesar 700 tonhari. Hitungan nilai investasi sentra energi kawasan Purwa- karta menggunakan pendekatan dan statistik dari BPS Kabupaten Purwakarta, ter- lihat pada Tabel 27. Tabel 27 Biaya investasi sentra energi kawasan Purwakarta 1995 Nama Jumlah Unit Unit Harga Rp Total Rp Reaktor fermentasi 25 282.600.000 7.065.000.000 Kolam buangan 5 91.200.000 456.000.000 Tangki gas bio 2 318.340.000 636.680.000 Tangki metana 2 154.000.000 308.000.000 Tangki gas Lain 3 94.240.000 282.720.000 Konveyor transport 750 m 300.000 225.000.000 Pengolah sampah kota 1 21.000.000 21.000.000 Pengolah sampah padi 1 6.000.000 6.000.000 Pengolah sampah ternak 3 2.000.000 6.000.000 Pengolah ladang energi 1 6.000.000 6.000.000 Tanah sentra energi 5,028 Ha 20.000.000 100.560.000 Tanah ladang energi 552 Ha 9.000.000 4.968.000.000 Bangunan kantor 450 m 2 900.000 405.000.000 Peralatan manajemen Ls 60.000.000 Alat transport kantor 4 dan 5 35000000 6000000 170.000.000 Alat berat 1 dan 2 350000000,125000000 600.000.000 Gudang 2500 m 2 200.000 500.000.000 Jalan 3500 m 2 20.000 70.000.000 Biaya administrasijasa Ls 575.000.000 Total Biaya Investasi 16.460.960.000 Tampak investasi tanah senilai Rp 5.068.560.000 atau 30,79 dari biaya investasi yang bersifat tidak memerlukan penghapusan karena penguasaan tanah ber- dasarkan pengalihan hak milik. Komponen investasi yang usia pakainya sampai 30 tahun yang meliputi konstruksi beton dan konstruksi baja mengambil porsi sebesar 101 60,67 dengan nilai Rp 9.987.400.000. Investasi mesin dan peralatan dengan usia pakai minimum 10 tahun yang terdiri atas alat berat dan peralatan transportasi sebe- sar Rp 770.000.000 atau 4,68 dari total biaya investasi. Hanya sebesar 0,37 dari biaya investasi dipergunakan untuk peralatan kantor dengan usia pakai maksimum 5 tahun. Gambaran dari proporsi dan usia pakai dari investasi menyatakan bahwa sifat investasi termasuk yang berjangka panjang.

4.4.3. Produksi Gas Metana

Perhitungan untuk menentukan jumlah produksi harian gas metana selama delapan tahun masa operasional sentra energi dari tahun 1996 sampai tahun 2003, menggunakan data hasil penelitian yang sesuai dan pendekatan umum dan asumsi- asumsi sebagai berikut : 1. Rata-rata kadar air biomassa 75 . 2. Produksi gas bio sampah kota 216 lkg bk, sampah padi 300 lkg bk, sampah sapi dan kerbau 250 lkg bk, kotoran kambing dan domba 250 lkg bk, kotoran ayam 600 lkg bk dan rumput gajah P purpureum K.Schum segar 320 lkg bk. 3. Produksi gas bio campuran biomassa menurut formula : V = Σ k i .V i , dengan V adalah gas bio hasil biomassa campuran lkg bk, k i adalah proporsi biomassa ke i, dan V i adalah gas bio hasil biomassa ke i. 4. Kadar gas metana dalam gas bio sampah kota 51 , sampah padi sawah 55 , ko- toran sapi dan kerbau 60, kotoran kambing dan domba, kotoran ayam 60 , dan biomassa segar ladang energi 55 . 5. Kadar metana dalam gas bio hasil fermentasi campuran biomassa menurut formu- la: K = Σ k i V i K i V, dengan K adalah kadar metana , K i adalah kadar metana dalam gas bio hasil biomasssa ke i . 6. Gas bio yang dihasilkan pada kondisi standar yang bertekanan sekitar tekanan at- mosfir, dengan setiap mol mempunyai volume 22,4 liter dan massa 16 gram setiap mol. Perhitungan produksi gas metana sentra energi biomassa kawasan Bogor meng- gunakan jumlah biomassa yang dapat dikumpulkan, yaitu pada Tabel 22. Berdasar- kan jumlah biomassa yang dapat dikumpulkan, maka produksi harian gas metana sentra energi kawasan Bogor selama tahun operasionalnya seperti pada Tabel 28. 102 Tabel 28 memperlihatkan produksi harian pada tahun-tahun operasional sentra energi menyerupai pola total biomassa yang terkumpul, yaitu yang berfluktuasi dengan rata-rata produksi sebesar 17,045 tonhari. Kenaikan tertinggi adalah sebesar 103,26 dari rata-rata produksi, dan penurunan tertinggi dari sebesar 95,23 dari rata-rata produksi. Pada kurun waktu tahun 1990 sampai tahun 2000 penjualan gas kota dan LPG yang tertinggi untuk konsumen rumahtangga dan kebutuhan tran- sportasi di Indonesia terjadi pada tahun 1996, yaitu sebesar 47 Juta m 3 gas kota dan 2.900 ton LPG Ditjen Migas, 2004. Nilai energi dari jumlah gas tersebut setara dengan 18.880 ton metana. Produksi terendah gas metana terjadi pada tahun 1998 se- besar 16,232 tonhari atau 5843,52 tontahun setara dengan 30,95 penjualan gas untuk rumahtangga dan transportasi di Indonesia. Jumlah gas metana yang dihasilkan tersebut menunjukkan bahwa produksi gas metana sentra energi kawasan Bogor rela- tif tinggi. Tabel 28 Produksi gas metana sentra energi kawasan Bogor tonhari Tahun Bahan Sampah Limbah Sapi Limbah Kambing Limbah Sawah Produk Ladang Total 1996 4,104 4,766 1,864 2,522 5,029 18,285 1997 4,442 3,967 1,410 2,532 5,029 17,379 1998 4,168 3,323 1,131 2,582 5,029 16,232 1999 4,563 3,235 1,282 2,529 5,029 16,638 2000 4,390 3,346 1,331 2,487 5,029 16,583 2001 4,134 2,946 1,937 2,486 5,029 16,531 2002 4,614 2,860 1,921 2,683 5,029 17,107 2003 4,808 3,584 1,981 2,200 5,029 17,601 Perhitungan produksi gas metana sentra energi biomassa kawasan DKI Jakarta menggunakan jumlah biomassa yang dapat dikumpulkan, yaitu pada Tabel 23. Ber- dasarkan jumlah biomassa yang dapat dikumpulkan dan sesuai dengan proporsinya, maka produksi harian gas metana dari sentra energi kawasan DKI Jakarta selama de- lapan tahun operasional dari tahun 1996 sampai tahun 2003 seperti pada Tabel 29. Tabel 29 memperlihatkan pola hasil produksi harian sentra energi pada tahun- tahun operasionalnya menyerupai pola total biomassa terkumpul, yaitu berfluktuasi