Fasilitas Pengolahan Akhir Infrastruktur Sentra Energi Biomassa

49 ngan tekanan sekitar 3 Bar diharapkan kadar air mencapai 15 . Selanjutnya ba- han organik dikemas sesuai kebutuhan. Kapasitas alat 20 m 3 jam bahan organik basah.

2.5.4.5. Sarana Bangunan

Fasilitas bangunan meliputi untuk perkantoran, bangunan utilitas listrik, ba- ngunan pemeliharaan mesin dan peralatan, dan bangunan penunjang lainnya. Bangunan perkantoran menggunakan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan manajemen, administrasi, pelayanan umum, yang juga merujuk kepada populasi pengguna bangunan. Besaran bangunan dikonversikan dengan kapasitas produksi. Bangunan pemeliharaan mesin dan peralatan meliputi areal perbaikan, dan ruang- an penyimpanan alat. Besarannya disesuaikan dengan jumlah mesin dan peralat- an yang digunakan yang dikonversikan dengan kapasitas produksi.

2.5.4.6. Unit Pengolahan Air Limbah

Sentra energi biomassa menghasilkan limbah cair yang berbau dan mempu- nyai nilai BOD yang tinggi. Air limbah diolah di unit pengolah air limbah yang menggunakan sistem dan kemampuan yang cukup dengan merujuk pada ketentu- an yang berlaku. Pengolahan air limbah menghasilkan air yang memenuhi baku mutu dipergunakan kembali sebagai campuran pembentuk larutan fermentasi.

2.5.4.7. Infrastruktur Sentra Energi

Fasilitas dalam bentuk infrastruktur meliputi sarana pengolahan air, konve- yor transport biomassa, jalan, dan sarana listrik. Sarana pengolahan air meliputi jaringan pemipaan air yang dibentuk sesuai dengan kondisi lahan sentra energi biomassa. Jaringan pemipaan terdiri atas pipa air limbah dan pipa air bersih yang dilengkapi dengan pompa dengan ukuran dan daya yang sesuai dengan rancangan- nya. Jaringan jalan direncanakan sesuai dengan tataletak mesin dan peralatan sentra energi mempunyai karakteristik khusus yang sesuai dengan kondisi lokasi. Pengangkutan biomassa dari proses pengolahan khusus dan telah sesuai baik dalam ukuran maupun dalam kemurnian bahan organik yang dapat difermentasi dilakukan dengan konveyor. Ukuran konveyor yang digunakan serta kapasitasnya disesuaikan dengan kebutuhan di sentra energi biomassa.

III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat

Penelitian dilaksanakan di Kampus IPB Baranangsiang Bogor dan di Kampus Universitas Jayabaya Jalan Raya Bogor Jakarta. Di IPB penelitian dilakukan di La- boratorium Kimia FMIPA IPB, untuk mendapatkan data primer bahan organik sisa fermentasi anaerobik. Di Universitas Jayabaya penelitian dilakukan untuk menda- patkan data primer gas bio hasil fermentasi beberapa macam biomassa.

3.2. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian meliputi empat bagian yang saling berkaitan, yaitu gas bio, bahan organik sisa fermentasi anaerobik, karakteristik sentra energi biomassa, dan model simulasi sentra energi biomassa. Penelitian gas bio untuk mendapatkan data produksi gas bio dan kadar metana. Penelitian bahan organik, untuk mengetahui kandungan hara, unsur hara makro, dan kandungan logam berat. Penelitian karakte- ristik sentra energi biomassa, untuk mengetahui tingkat kelayakannya untuk penerap- an pada kasus yang sesungguhnya. Dan penelitian model simulasi, untuk mengetahui tingkat validitas dan kesahan model.

3.2.1. Percobaan Gas Bio

Percobaan dilakukan dengan tujuh taraf dan tiga ulangan. Taraf adalah peng- gunaan biomassa baik bentuk biomassa jenis tertentu BM maupun campuran biomassa CM. Setiap perlakuan dengan jumlah biomassa 4,97 lg bk, yaitu 1 100 sampah kota BM01, 2 100 daun angsana BM02, 3 100 rumput gajah BM03, 4 campuran setara CB01 dengan masing-masing 13 bagian dari BM01, BM02, dan BM03, 5 campuran sampah kota dominan CB02 dengan ½ bagian BM01 dan masing-masing ¼ bagian BM02 dan BM03, 6 campuran rumput gajah dominan CB03 dengan ½ bagian BM02 dan masing-masing ¼ bagian dari BM01 dan BM03, 7 campuran daun angsana dominan CB04 dengan ½ bagian BM03 dan masing-masing ¼ bagian BM01 dan BM02. Data yang diukur adalah laju produksi gas bio, kadar metana dalam gas bio, dan bobot bahan organik sisa fermentasi. Pengambilan data dilakukan pada setiap ulangan percobaan.