77
150 170
190 210
230 250
270 290
310 330
350
1 2
3
Ulangan G
as B io
L it
er kg
b k
BM 01 BM 02
BM03 BM 04
Gambar 14 Produksi gas bio bahan campuran
4.1.3. Kadar Metana
Pengujian kadar metana CH
4
dalam gas bio dilakukan sebanyak tiga kali pada setiap percobaan atau sembilan kali pada tiga ulangan. Kadar metana rata-rata
sebagai hasil pengujian setiap percobaan gas bio pada tiga kali percobaan untuk se- luruh perlakuan seperti dalam Tabel 16. Kandungan metana dalam gas bio rata-rata
yang tertinggi adalah hasil fermentasi anaerobik biomassa rumput gajah sebesar 58,64 , dan yang terendah adalah hasil fermentasi anaerobik biomassa sampah kota
sebesar 52,29 . Tabel 16 Kadar rata-rata metana dalam gas bio
Biomassa Ulangan 1
Ulangan 2 Ulangan 3
Rata-rata BM
01 52,33 51,74 52,79 52,29
BM 02
59,21 58,77 57,94 58,64 BM
03 54,72 54,50 54,77 54,66
CB 01
55,27 54,43 55,99 55,23 CB
02 53,94 55,77 53,91 54,54
CB 03
57,87 57,11 55,13 56,70 CB
04 55,29 54,66 55,86 55,27
Rata-rata kandungan metana pada gas bio hasil biomassa campuran menunjuk- kan kadar tertinggi pada gas bio hasil fermentasi campuran biomassa rumput domi-
nan CB03 sebesar 56,70 . Kemudian urutan tertinggi kedua pada gas bio hasil fermentasi campuran biomassa daun dominan CB04 sebesar 55,27 , disusul deng-
an gas bio hasil fermentasi biomassa campuran komposisi setara CB01 sebesar
78
55,23 , dan yang terendah pada gas bio hasil fermentasi campuran biomassa sam- pah dominan CB02 sebesar 54,54 . Kandungan metana rata-rata tertinggi pada
gas bio hasil fermentasi CB03, karena dominannya pengaruh fraksi gas bio dari ba- han rumput BM02 yang memiliki kadar metana terbesar diantara ketiga biomassa.
Dugaan yang sama berlaku pula baik pada gas bio hasil fermentasi CB04 yang merupakan campuran dengan daun BM03 dominan, maupun pada gas bio hasil
fermentasi CB01 yang merupakan campuran yang setara dari ketiga biomassa. Perbe- daan kadar metana rata-rata dalam gas bio hasil fermentasi biomassa campuran
mengindikasikan adanya kebebasan pada setiap komponen campuran untuk meng- hasilkan gas bio sesuai dengan karakteristiknya tanpa tergantung pada komponen
yang lain. Indikasi tersebut sesuai dengan karakteristik suatu campuran yang tidak bereaksi pada tekanan rendah. Setiap komponen campuran mempunyai kebebasan
yang tinggi untuk menerapkan karakteristiknya sesuai dengan karakteristik aslinya.
4.1.4. Model Penduga Gas Bio Biomassa Campuran
Model penduga jumlah gas bio hasil fermentasi anaerobik untuk setiap kilo- gram bahan kering biomassa campuran adalah formula V =
Σ k
i
V
i
, dengan k
i
adalah proporsi bahan ke i dalam campuran dan Vi adalah produksi gas bio biomassa ke i
lkg bk serta V adalah volume gas bio biomassa campuran lkg bk. Model pendu- ga tersebut digunakan untuk menghitung produksi gas bio setiap kilogram bahan ke-
ring campuran biomassa. Produksi gas bio pada bahan campuran dengan komposisi ketiga biomassa
campuran yang setara, yaitu masing-masing 13 bagian atau 1,66 kg bahan kering dengan bobot total 4,97 kg. Model penduga produksi gas bio setiap kg bahan kering
adalah V
CB01
=0,33V
BM01
+ V
BM02
+ V
BM03
. Hasil perhitungan dengan menggunakan model penduga dan hasil percobaan seperti pada Gambar 15.
250 260
270 280
290 300
310 320
1 2
3
Ulangan G
as B
io Li
te r
kg bk
Eksperimen Model
Gambar 15. Produksi gas bio CB01 model dan percobaan