Reaktor Fermentasi Infrastruktur Sentra Energi Biomassa
45
ulir untuk mendorong bahan masuk kedalam reaktor. Reaktor dilengkapi pula de- ngan saluran pengeluaran berpenampang lingkaran yang dilengkapi konveyor
berulir untuk mengeluarkan limbah termasuk lumpur aktif. Penampung gas bio hasil fermentasi pada ruangan yang berbentuk limas terpancung dilengkapi de-
ngan saluran pengeluaran gas bio
KONVEYOR ULIR SALURAN PENGELUARAN
DGN KONVEYOR ULIR
SALURAN PEMASUKAN TAMPAK ATAS
TAMPAK SAMPING KANAN
Gambar 10 Sketsa Reaktor Fermentasi Pengadukan untuk menghilangkan flok yang terjadi dengan sirkulasi aliran
larutan yang digerakkan oleh pompa. Kapasitas reaktor bervariasi yang berdasar- kan jumlah biomassa, yaitu berkisar dari 230 m
3
biomassa sampai dengan 1200 m
3
biomassa Tabel 10. Tabel. 10. Ukuran dan kapasitas reaktor fermentasi
No Tipe Volume
P x L x T m
3
Kapasitas ton Biomassa
1 R 01
17,5 x 17,5 x 7,5 230
2 R 02
22,5 x 22,5 x 7,5 380
3 R 03
27,5 x 27,5 x 7,5 567
4 R 04
30,0 x 30,0 x 7,5 675
5 R 05
32,5 x 32,5 x 7,5 792
6 R 06
35.0 x 35,0 x 7,5 919
7 R 07
37,5 x 37,5 x 7,5 1055
8 R 08
40,0 x 40,0 x 7,5 1200
46
Pada sistem kontinyu dengan bahan enceng gondok segar, pengisian bahan segar paling lama 9 hari sejak bahan lama difermentasi Soermarwoto, 1987.
Menurut Pandey 1997, pembentukan gas bio sistem tak-kontinyu dengan bahan limbah ternak terjadi paling tinggi, yaitu lebih dari 66 , terjadi dalam kurun
waktu kurang dari 30 hari dengan suhu larutan 30
o
C. Laju pembentukan gas bio selain dari terwujudkannya lingkungan fermentasi yang baik, juga rasio CN dan
pencampuran kotoran ternak dengan limbah pertanian akan mengubah rasio CN untuk produksi gas bio yang lebih baik Pandey, 1997. Berdasarkan karakteristik
pembentukan gas bio tersebut, dan sentra energi yang dirancang menggunakan bahan campuran termasuk hasil pertanian dan kotoran ternak, maka waktu bahan
dalam reaktor fermentasi dirancang untuk 30 hari dengan reaktor sistem kontinyu. Setiap reaktor diisi dengan bahan segar setiap enam hari, sehingga jumlah maksi-
mum bahan segar yang diisi pada setiap reaktor fermentasi sebesar 20 dari kapasitas biomassa setiap hari atau setiap hari bahan segar diisi untuk lima reaktor
dengan jumlah masing-masing seperenam dari kapasitas harian biomassa. Berda- sarkan perancangan tersebut, maka jumlah reaktor fermentasi suatu sentra energi
biomassa bervariasi sesuai dengan kapasitas harian biomassa yang diterapkan pa- da sentra energi biomassa tersebut.
Tabel 11 Jumlah reaktor fermentasi sentra energi No Kapasitas
tonhari Reaktor
Tipe Jumlah 1
150 sd 230 R 01
25 2
230 sd 380 R 02
25 3
380 sd 560 R 03
25 4
560 sd 675 R 04
25 5
675 sd 800 R 05
25 6
800 sd 900 R 06
25 7
900 sd 1050 R 07
25 8
1050 sd 1350 R 04
50 9
1350 sd 2000 R 04
75 10
2000 sd 2300 R 05
75 11
2300 sd 2700 R 04
100 12
2700 sd 3150 R 05
100 13
3150 sd 3600 R 06
100 14
3600 sd 4200 R 07
100 15
4200 sd 5000 R 08
100
47
Jumlah minimum reaktor yang digunakan pada suatu sentra energi biomassa adalah 25 unit, sehingga setiap hari terdapat 5 reaktor yang mendapatkan bahan
segar dan setiap reaktor mendapat bahan segar setiap 6 hari Tabel 11. Pada ka- pasitas harian biomassa yang lain menggunakan reaktor dengan jumlah kelipatan
dari 25 unit. Setiap reaktor fermentasi mempunyai kelengkapan : satu unit pompa sir-
kulasi yang memanfaatkan lumpur aktif yang kental dari kolam oksidasi ke dalam tangki reaktor, satu unit pompa untuk memindahkan lumpur aktif yang encer ke
kolam pembuatan larutan, pintu pembuangan limbah bahan organik, dan saluran gas ke tangki penampung.