Peran dan Posisi Peneliti Dalam Penelitian Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan

35 Tabel 2 Tahap Penelitian Siklus I S IKL US I Tahap Perencanaan 1. Membuat rencana pengajaran. 2. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator. 3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan. 4. Menyiapkan lembar observasi siswa, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya. 5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa LKS kelompok dan individu, latihan soal serta PR pada setiap pertemuan. 6. Menyiapkan soal akhir siklus. 7. Menyiapkan alat dokumentasi. Tahap Pelaksanaan Pendahuluan 1. Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan memiliki rasa percaya diri dalam mengikuti proses belajar tahap Assurance 2. Guru menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pembelajaran tahap Relevance Kegiatan Inti 1. Guru membentuk 6 kelompok untuk berdikusi mengerjakan LKS agar siswa lebih termotivasi dalam belajar tahap Interest. 2. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. 3. Siswa berdiskusi dalam kelompok. 4. Wakil dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya. 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengevaluasi hasil diskusi kelompok lainnya tahap Assessment. Penutup 1. Guru memberikan reword berupa pujian dan nilai tambah kepada kelompok yang paling aktif dalam berdiskusi tahap Satisfaction. 2. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang baru di pelajari.

3. Guru memberikan tugas rumah dari buku paket. 4. Guru memberikan tes pada akhir siklus I

Tahap Observasi Tahap ini berlangsung bersamaan dengan pelaksanaan yang terdiri dari observasi terhadap aktivitas belajar siswa, observasi terhadap guru, wawancara terhadap guru dan siswa serta mencatat semua hal yang terjadi selama proses pembelajaran. Tahap Refleksi Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus I yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya. 36 Tabel 3 Tahap Penelitian Siklus II S IKL US II Tahap Perencanaan 1. Membuat rencana pengajaran. 2. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator. 3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan. 4. Menyiapkan lembar observasi siswa, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya. 5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa LKS kelompok dan individu, latihan soal serta PR pada setiap pertemuan. 6. Menyiapkan soal akhir siklus. 7. Menyiapkan alat dokumentasi. Tahap Pelaksanaan Pendahuluan 1. Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan memiliki rasa percaya diri dalam mengikuti proses belajar tahap Assurance. 2. Guru menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pembelajaran tahap Relevance. 3. Guru mengumumkan hasil tes pada siklus I. Kegiatan Inti 1. Guru menyampaikan pembelajaran tentang persegi dan belah ketupat dengna menggunakan media agar siswa tidak merasa bosan tahap Interest. 2. Guru membagikan LKS kepada siswa. 3. Guru mengarahkan siswa untuk mempelajari LKS. 4. Setelah selesai, guru memerintahkan siswa mengumpulkan LKS. 5. Guru mengarahkan siswa untuk mengevaluasi hasil pekerjaan temannya tahap Assessment. Penutup 1. Guru mengumumkan hasil LKS yang dikerjakan siswa dan memberikan reword kepada siswa yang mendapatkan nilai tinggi tahap Satisfaction. 2. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang baru di pelajari.

3. Guru memberikan tugas rumah dari buku paket. 4. Guru memberikan tes pada akhir siklus II

Tahap Observasi Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan. Tahap Refleksi Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus III yang akan dijadikan dasar pelaksanaan siklus berikutnya. 37 Tabel 4 Tahap Penelitian Siklus III S IKL US II I Tahap Perencanaan 1. Membuat rencana pengajaran. 2. Mendiskusikan RPP dengan guru kolaborator. 3. Menyiapkan materi ajar untuk setiap pertemuan. 4. Menyiapkan lembar observasi siswa, wawancara, catatan lapangan serta keperluan observasi lainnya. 5. Menyiapkan Lembar Kerja Siswa LKS kelompok dan individu, latihan soal serta PR pada setiap pertemuan. 6. Menyiapkan soal akhir siklus. 7. Menyiapkan alat dokumentasi. Tahap Pelaksanaan Pendahuluan 1. Guru memberikan motivasi agar siswa bersemangat dan memiliki rasa percaya diri dalam mengikuti proses belajar tahap Assurance. 2. Guru menjelaskan tentang tujuan dan manfaat pembelajaran tahap Relevance. 3. Guru mengumumkan hasil tes pada siklus II. Kegiatan Inti 1. Guru membentuk 7 kelompok untuk berdikusi mengerjakan LKS agar siswa lebih termotivasi dalam belajar tahap Interest. 2. Guru membagikan LKS kepada masing-masing kelompok. 3. Siswa berdiskusi dalam kelompok. 4. Wakil dari setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapinya. 5. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling mengevaluasi hasil diskusi kelompok lainnya tahap Assessment. Penutup 1. Guru memberikan reword berupa pujian dan nilai tambah kepada kelompok yang paling aktif dalam berdiskusi tahap Satisfaction. 2. Guru mengarahkan siswa untuk menyimpulkan materi yang baru di pelajari. 3. Guru memberikan tugas rumah dari buku paket. 4. Guru memberikan tes pada akhir siklus III Tahap Observasi Menganalisis data yang telah terkumpul pada setiap pertemuan. Tahap Refleksi Menentukan keberhasilan dan kekurangan dari pelaksanaan siklus III 38

F. Hasil Intervensi Tindakan Yang Diharapkan

Hasil penelitian yang diharapkan adalah dengan indikator keberhasilan sebagai berikut: 1. Rata-rata aktivitas belajar siswa yang diamati melalui lembar observasi aktivitas belajar pada setiap siklus harus dalam kategori sangat baik. 2. Rata-rata hasil belajar siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus harus mencapai lebih dari atau sama dengan 70 dan tidak ada siswa yang mendapat nilai kurang dari 60.

G. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. 1. Data kualitatif : hasil observasi proses pembelajaran, hasil observasi aktivitas belajar matematika siswa, catatan lapangan, hasil wawancara terhadap guru dan siswa serta hasil dokumentasi berupa foto kegiatan pembelajaran. 2. Data kuantitatif : hasil pekerjaan siswa LKS dan Latihan Soal dan hasil tes tiap akhir siklus. Adapun sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari guru, siswa, dan observer yang didapat pada saat pelaksanaan pembelajaran berlangsung.

H. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis yaitu: 1. Instrumen Tes Untuk bentuk tesnya digunakan tes formatif yaitu tes yang dilaksanakan pada setiap akhir siklus dan tes subsumatif yang diberikan pada akhir pembelajaran. Tes ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan hasil belajar matematika siswa dan ketuntasan belajar siswa terhadap seluruh materi yang telah diberikan pada ketiga siklus dengan implikasi dari PTK. 39 2. Instrumen Non Tes Dalam instrumen non tes ini digunakan instrumen sebagai berikut: a. Lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa Lembar observasi aktivitas belajar matematika siswa digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas belajar matematika siswa. Lembar observasi ini juga digunakan untuk menganalisa dan merefleksi setiap siklus untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya. b. Lembar observasi guru Lembar observasi guru pada KBM digunakan untuk mengetahui kegiatan guru dalam penerapan model pembelajaran ARIAS. c. Catatan lapangan Catatan lapangan untuk setiap tindakan dimaksudkan untuk mengungkap aktivitas siswa dan guru yang tidak diungkap dengan menggunakan lembar observasi. d. Lembar wawancara Wawancara dilakukan pada awal penelitian dan tiap akhir siklus dalam penelitian. Wawancara menitikberatkan pada tanggapan dan kesulitan siswa serta saran siswa terhadap pembelajaran berikutnya.

I. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: a. Observasi aktivitas belajar matematika siswa dan guru: diperoleh dari lembar observasi aktivitas yang diisi oleh observer pada setiap pertemuan. b. Nilai hasil belajar: diperoleh dari tes akhir yang dilakukan pada setiap akhir siklus. c. Wawancara: peneliti melakukan wawancara terhadap guru dan siswa pada tahap pra penelitian dan pada akhir siklus. d. Dokumentasi: dokumentasi yang dimaksud adalah berupa foto-foto yang diambil pada saat proses pembelajaran yang diperoleh di setiap siklus. 40 Setelah semua data terkumpul, peneliti bersama guru kolaborator melakukan analisis dan evaluasi data untuk mengambil kesimpulan tentang perkembangan aktivitas belajar matematika siswa, tentang kelebihan dan kekurangan penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan.

J. Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Studi

Untuk memperoleh data yang valid maka digunakan teknik triangulasi data yakni memeriksa kebenaran hipotesis, konstruk atau analisis peneliti dengan membandingkan dengan hasil orang lain. Adapun tindakan yang dilakukan adalah: 1. Pengambilan data dari berbagai nara sumber, yaitu peneliti, guru dan siswa Source Triangulation. 2. Penggunaan berbagai alat atau instrumen agar data yang terkumpul lebih akurat Instrument Triangulation. Langkah yang ditempuh adalah mengisi lembar observasi, pedoman wawancara dan memerikasa hasil kerja siswa. 3. Penggunaan berbagai metode atau cara analisis, sehingga data yang terkumpul dapat dipercaya Analytic Triangulation. Dalam hal ini bisa dilakukan pengamatan, wawancara, dan pengambilan gambar dalam bentuk foto. 4. Memeriksa kembali data-data yang telah terkumpul baik tentang kejanggalan-kejanggalan, keaslian maupun kelengkapannya. 5. Mengulang pengolahan dan analisis data yang sudah terkumpul.

K. Analisis Data dan Interpretasi Hasil Analisis

Sebelum melakukan analisis data, peneliti memeriksa kembali kelengkapan data dari berbagai sumber, kemudian analisis data dilakukan pada semua data yang sudah terkumpul, yaitu berupa hasil wawancara, hasil observasi, hasil jurnal harian siswa, hasil tes siswa dan catatan komentar observer pada lembar observasi serta hasil catatan lapangan. Semua data dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif. 41 Menganalisis hasil observasi proses pembelajaran yaitu hasil observasi terhadap tindakan pembelajaran peneliti dan hasil observasi terhadap proses aktivitas belajar siswa. Setiap kategori pengamatan diinterpretasikan dengan sangat baik 5, baik 4, sedang 3, kurang 2, dan buruk 1. Sedangkan klasifikasi rata-rata aktivitas belajar siswa menggunakan kategori sebagai berikut: 1 – 2 : Aktivitas siswa kurang 2,1 – 3 : Aktivitas siswa cukup 3,1 – 4 : Aktivitas siswa baik 4,1 – 5 : Aktivitas siswa sangat baik Tahap analisis data dimulai dengan menyajikan keseluruhan data yang diperoleh dari berbagai sumber, membaca data, kemudian mengadakan rekapitulasi data dan menyimpulkannya. Data yang diperoleh berupa kalimat- kalimat dan skala penilaian aktivitas siswa diubah menjadi kalimat yang bermakna.

L. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Setelah tindakan pertama siklus I selesai dilakukan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yaitu peningkatan aktivitas belajar matematika siswa maka akan ditindak lanjuti untuk melakukan tindakan selanjutnya sebagai rencana perbaikan pembelajaran. Penelitian ini berakhir, apabila peneliti menyadari bahwa penelitian ini telah berhasil menguji adanya peningkatan aktivitas belajar matematika siswa pada materi bangun datar dengan model pembelajaran ARIAS. Banyak faktor lain yang ikut mempengaruhi aktivitas belajar matematika siswa, untuk itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan faktor-faktor lain tersebut. 42

BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA,

INTERPRETASI HASIL ANALISIS, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Prapenelitian

Pelaksanaan Prapenelitian dilaksanakan pada tanggal 18 s.d 27 Maret 2010. Kegiatan ini merupakan tahap awal yang dilakukan peneliti untuk mengetahui kondisi sekolah dan sebagai tahap perkenalan peneliti dengan kepala sekolah, guru yang mengajar disekolah tersebut dan lingkungan sekolah itu sendiri agar peneliti tidak terasa asing ketika melakukan penelitian di sekolah tersebut. Dalam kegiatan ini peneliti melakukan wawancara dengan guru bidang studi matematika, melakukan observasi dan mensosialisasikan model pembelajaran ARIAS. Berdasarkan pengamatan selama penelitian pendahuluan diperoleh hasil sebagai berikut: a. Masih banyak siswa yang tidak percaya diri terhadap kemampuannya sendiri. b. Minat siswa terhadap pelajaran matematika sangat rendah. c. Siswa kurang berperan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. d. Aspek yang diamati pada aktivitas siswa belum sepenuhnya berjalan dengan baik dengan rata-rata sebesar 2,78 dalam kategori aktivitas siswa cukup. e. Hasil belajar siswa yang masih rendah. Hal ini terlihat dari nilai ulangan harian siswa yang belum mencapai Syarat Ketuntasan Belajar Hasil Mengajar SKBHM yang ditetapkan dari sekolah yaitu dengan nilai 70. Hasil pengamatan aktivitas siswa melalui lembar observasi selama prapenelitian dapat dilihat pada tabel berikut: 42

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Penerapan metode pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

0 7 241

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

Penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Tunas Mekar

2 21 171

Penerapan model pembelajaran terbalik reciprocal teaching untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa : penelitian tindakan kelas di mts daarul hikmah pamulang

0 20 265

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe stad: penelitian tindakan kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan

0 4 162

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161