Hasil Observasi Analisis Data
83
Berdasarkan tabel 16 di atas, terlihat bahwa pada tahap Assurance guru senantiasa melakukan usaha untuk menanamkan rasa percaya diri
kepada siswa sehingga siswa secara bertahap mandiri dalam belajar dan percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya. Tetapi pada siklus I untuk
tahap Assurance belum terlihat penerapannya. Pada tahap Relevance guru senantiasa menyampaikan manfaat dan tujuan pembelajaran. Hal ini
dilakukan agar siswa mengetahui manfaat dan tujuan dari pembelajaran yang ia dapat. Pada siklus I penerapan pada tahap Relevance belum terlihat
karena masih banyak siswa yang bingung dan belum terbiasa dengan model pembelajaran ARIAS sedangkan pada siklus II dan III penerapan pada taha
Relevance sudah terlihat. Pada tahap Interest guru menggunakan model pembelajaran yang
variasi agar siswa lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti pembelajaran. Pada siklus I dan II penerapan tahap Interest belum terlihat
karena sebagian siswa masih terlihat malas dalam belajar. Pada siklus III penerapan tahap Interest sudah terlihat. Antusias siswa dalam belajar
matematika meningkat. Pada tahap Assessment, guru mengadakan evaluasi terhadap kinerja
siswa. Selain itu guru juga membimbing siswa untuk mengevaluasi diri sendiri dan temannya. Pada siklus I tahap Assessment penerapannya belum
terlihat. Dalam mengevaluasi temannya siswa belum bisa objektif. Sedangkan pada siklus II dan III siswa sudah bisa lebih objektif dalam
mengevaluasi hasil pekerjaan temannya. Dengan adanya tahap Assessment siswa jadi bisa mengevalusi diri sendiri dan mengetahui kekurangan yang
mereka miliki. Pada tahap Satisfaction,
guru memberikan penghargaan baik verbal atau non verbal kepada siswa yang telah menunjukkan keberhasilan serta
memperlihatkan perhatian besar pada siswa, sehingga siswa merasa dihargai. Penerapan pada tahap
Satisfaction ini sudah terlihat pada siklus I, II dan III.
84