Pengembangan Perencanaan Tindakan METODOLOGI PENELITIAN
45
Pelaksanaan Pembelajaran RPP pada siklus I dapat dilihat pada lampiran 1.
Adapun tahap pembelajaran ARIAS pada siklus I adalah sebagai berikut:
1 Tahap Assurance Kepercayaan Diri Pada tahap ini sebelum proses belajar mengajar berlangsung,
guru selalu memotivasi dan menanamkan rasa percaya diri pada siswa dengan cara memberikan pembelajaran yang mudah dipahami oleh
siswa sehingga siswa yakin dan percaya bahwa mereka dapat mengikuti kegiatan belajar dengan baik.
Berdasarkan observasi guru, dapat disimpulkan bahwa penerapan tahap Assurance pada siklus I ini masih belum maksimal.
Hal ini terlihat dari kepercayaan diri siswa dalam belajar matematika yang masih tergolong rendah. Ada beberapa siswa yang masih sangat
pasif dalam proses belajar mengajar. Ketika peneliti memberikan kesempatan bertanya, sebagian dari mereka hanya diam saja. Dan
pada akhir siklus I peneliti mewawancarai beberapa siswa dan diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa sebenarnya
mengalami kesulitan dan ingin bertanya namun mereka tidak percaya diri dan takut untuk mengungkapkannya, seperti yang diutarakan oleh
siswa A
3
: “ Saya ga pede bu kalo mau nanya abis saya takut di ketawain temen-
temen karena belum ngerti…” Kepercayaan diri siswa yang rendah juga terlihat dalam hal
mengerjakan soal di papan tulis. Sebagian besar siswa masih saling tunjuk ketika diminta maju ke depan. Mereka merasa tidak yakin
bahwa mereka bisa menjawab soal di papan tulis, seperti yang diungkapkan oleh siswa A
13
: “ Bu…jangan saya dong. Saya ga bisa bu, dia sambil menunjuk siswa A
1
aja bu yang maju dia kan pinter matematika bu…”.
Selain itu, dalam mengerjakan latihan soal bahkan pada saat mengerjakan soal tes akhir siklus I kepercayaan diri siswa masih
46
sangat kurang. Sebagian besar dari mereka cenderung tidak yakin dengan jawabannya sendiri dan mencocokkan jawaban dengan
temannya. Untuk mengatasi situasi ini peneliti lebih menerapkan tahap assurance dengan menumbuhkembangkan kepercayaan diri
siswa dengan mengatakan seperti: “ Ibu yakin, kalian pasti bisa
menjawab latihan sendiri tanpa ,melihat jawaban dari teman kalian. Ayo kalian harus yakin bahwa jawaban kalian benar
…“. Namun siswa hanya diam saja dan bahkan memilih untuk tetap mencontek.
2 Tahap Relevance RelevansiKegunaan Pada tahap ini peneliti mengemukakan manfaat pengetahuan,
keterampilan, dan nilai yang akan didapat siswa setelah mengikuti pembelajaran. Selain itu, peneliti juga mengarahkan siswa untuk
mencari contoh masalah matematika yang berhubungan dengan keseharian siswa. Dari pengamatan peneliti untuk tahap Relevance ini
pada pertemuan pertama sampai keempat masih banyak siswa yang masih bingung ketika peneliti menjelaskan tujuan dari pembelajaran
yang akan disampaikan karena mereka masih belum terbiasa dengan model pembelajaran ARIAS, seperti yang dituturkan oleh siswa A
17
: “Bu,… maksudnya apa sih, saya ga ngerti.
3 Tahap Interest MinatPerhatian Pada siklus I, peneliti menggunakan variasi dalam kegiatan
pembelajaran yaitu dengan menggunakan media sederhana dalam menyampaikan materi yang terbuat dari kertas karton lalu dibentuk
menyerupai bangun persegi panjang dan persegi. Berdasarkan hasil observasi peneliti dapat di simpulkan pada tahap Interest minat siswa
untuk belajar matematika pada siklus I masih relatif kurang. Beberapa siswa masih terlihat malas dan cuek dalam mengikuti
proses belajar mengajar. Sebagian siswa juga masih sering mengobrol dan tidak memperhatikan penjelasan guru.