84
2. Hasil Belajar Matematika
Hasil belajar dijadikan indikator keberhasilan dalam penelitian ini karena dampak positif dari tingginya aktivitas belajar siswa adalah adanya
peningkatan dari hasil belajarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat seorang pakar pendidikan yaitu Trinandita yang menyatakan bahwa tingkat aktivitas
belajar siswa cenderung berkorelasi positif dengan hasil belajar atau bisa diartikan semakin tinggi aktivitas belajar siswa maka semakin baik hasil
belajarnya.
1
Rekapitulasi hasil belajar matematika siswa pada tes akhir siklus I, II dan III disajikan dalam tabel sebagai berikut:
Tabel 16 Rekapitulasi Statistik Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa
Statistik Siklus I
Siklus II Siklus III
Nilai Minimum Nilai Maksimum
Nilai rata-rata Mean Nilai Pertengahan Med
Nilai Modus Mod Nilai Variansi Var
Nilai Standar deviasi SD 35
95 64
59,25 54,75
219,71 14,82
45 100
68,44 68,83
74,25 212,23
14,57 60
100 76,85
75 70,5
138,05 11,75
Berdasarkan hasil pengamatan pada tiap siklus, nilai rata-rata hasil belajar siswa meningkat setelah diterapkan model pembelajaran ARIAS.
Pada siklus I rata-rata diperoleh sebesar 64, pada siklus II diperoleh rata- rata sebesar 68,44 hal ini meningkat sebanyak 4,44 poin. Pada siklus III
nilai rata-rata sebesar 76,85 hal ini meningkat sebanyak 8,41 poin.
1
Defriahmadchaniago, “Aktivitas Belajar”, dalam
http:id.shvoong.comsocial- sciences1961162-aktivitas-belajar
, Tanggal 6 Desember 2010
85
Pada siklus I nilai minimum didapat 35 dan mengalami peningkatan berturut-turut dari siklus II dan siklus III yaitu 45 dan 60. Sama halnya
dengan nilai maksimum juga mengalami peningkatan pada tiap siklus yaitu pada siklus I sebesar 95, pada siklus II dan III sebesar 100. Nilai Median
Med pada siklus I sebesar 59,25, pada siklus II sebesar 68,83 dan pada siklus III sebesar 75. Sedangkan nilai Modus Mod pada siklus I, II dan III
sebesar 54,75, 74,25 dan 70,5. Nilai Variansi Var pada siklus I, II dan III sebesar 219,71, 212,23 dan 138,05. Serta nilai Standar Deviasi SD pada
siklus I, II dan III sebesar 14,82, 14,57 dan 11,75. Selanjutnya, peningkatan persentase rata-rata hasil belajar
matematika siswa jika disajikan dalam diagram batang adalah sebagai berikut:
3. Hasil Wawancara
Untuk mengetahui
pandangan guru
matematika terhadap
pembelajaran ARIAS, peneliti melakukan wawancara dengan guru yang bersangkutan. Berdasarkan hasil wawancara dapat disimpulkan bahwa
tanggapan guru positif terhadap pembelajaran ARIAS. Guru berpendapat
Gambar 14 Diagram Batang Peningkatan Rata-rata Hasil
Belajar Matematika Siswa
Siklus I Siklus II
Siklus III 64
68,44 76,85
Nilai R ata
-ra ta
Hasil Belajar Matematika Siswa
80- 60-
40- 0-
x y
86
bahwa pembelajaran seperti ini cocok dilakukan, karena dapat meningkatkan aktivitas siswa dan meningkatkan rasa percaya diri siswa
atas kemampuan yang dimiliki dan itu semua membuat siswa termotivasi untuk belajar. Bahkan dengan penerapan model pembelajaran ARIAS ini
hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Sedangkan kesimpulan dari hasil wawancara terhadap siswa adalah
pada umumnya siswa menyenangi model pembelajaran ARIAS, karena membuat siswa menjadi aktif dan dapat saling membantu mengevaluasi
satu sama lain dalam memahami materi dan mengerjakan soal-soal latihan yang diberikan guru. Selain itu juga, dengan model pembelajaran ARIAS
siswa merasa senang dan bersemangat dalam belajar karena mereka dapat dengan bebas mengeksplorasi kemampuan matematikanya.
D. Pembahasan Hasil Penelitian Hasil pengamatan pada siklus I diperoleh data bahwa siswa cukup
senang dan semangat belajar dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS. Namun empat tahap dari lima tahap yang terkandung pada
pembelajaran ARIAS belum terlaksana dengan baik. Diantaranya pada tahap Assurance kepercayaan diri siswa pada siklus I masih sangat rendah. Pada
tahap Relevance kegunaan rata-rata siswa masih bingung dengan penyampaian guru mengenai manfaat pembelajaran. Tahap Interest, minat
siswa pada pembelajaran matematika masih sangat rendah. Pada tahap Assessment masih banyak siswa yang mendapatkan hasil evaluasi rendah.
Berdasarkan pengamatan pada siklus I, rata-rata aktivitas siswa selama pembelajaran pada siklus I adalah 2,97 dan aktivitas masih dalam kategori
cukup Rata-rata tes hasil belajar siswa adalah 64 dan masih ada 15 orang siswa yang mendapat nilai ≤ 60. Karena indikator keberhasilan belum tercapai maka
penelitian dilanjutkan pada siklus II. Pada siklus II, proses pembelajaran dengan menggunakan model
pembelajaran ARIAS mengalami peningkatan yang cukup baik. Pada tahap Assurance, siswa sudah mulai percaya diri dalam mengikuti proses
87
pembelajaran namun pada saat mengerjakan soal rasa percaya diri siswa masih kurang. Pada tahap Relevance, siswa sudah mulai paham ketika guru
menyampaikan tujuan dari pembelajaran tetapi harus di bimbing terlebih dahulu. Pada tahap Interest minat belajar siswa meningkat begitu pula pada
tahap Assessment hasil dari evaluasi hanya ada beberapa siswa yang mendapat nilai di bawah rata-rata.
Pada siklus II, rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 3,55 dan aktivitas siswa dalam kategori baik. Sedangkan rata-rata tes hasil belajar siswa sebesar
68,44. Karena indikator keberhasilan belum tercapai maka penelitian dilanjutkan pada siklus III.
Pada siklus III proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS sudah berjalan dengan baik dan tertib. Semua tahapan
yang terdapat pada pembelajaran ARIAS sudah berjalan dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap aktivitas siswa, rata-rata aktivitas
siswa selama pembelajaran siklus III sebesar 4,26 dan aktivitas dalam kategori sangat baik. Rata-rata hasil tes akhir siklus III sebesar 76,85. Dengan demikian
pada siklus III penelitian dihentikan dan tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya.
Dapat disimpulkan bahwa hasil temuan dari penelitian yang diadakan selama III siklus adalah model pembelajaran ARIAS dalam proses belajar dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa. Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara, catatan lapangan terlihat adanya peningkatan aktivitas siswa yang
sangat baik. Peningkatan rata-rata aktivitas siswa dapat terlihat dari setiap siklusnya karena lima komponen yang terdapat pada pembelajaran ARIAS
mendukung keaktivan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Seiring dengan meningkatnya aktivitas belajar siswa dengan pemberian
model pembelajaran ARIAS maka hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan. Peningkatan hasil belajar siswa terlihat dari hasil tes akhir yang
diadakan pada setiap akhir siklus I, II dan III yang nilai rata-ratanya terus meningkat lihat lampiran. Selain itu penerapan model pembelajaran ARIAS
dalam lima tahapan yang ada dalam model pembelajaran ARIAS yang mulanya
88
pada siklus I dan II masih ada tahapan yang belum terlihat, pada siklus III sudah terlihat penerapannya.
Serupa dengan hasil penelitian Dewi Agustina 2009 yang mengungkapkan dalam penelitiannya bahwa model pembelajaran ARIAS
Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction dapat meningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa serta hasil penelitian Yeni
Amiartini 2008 dalam penelitiannya mengungkapkan penerapan model pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan
Satisfaction pada mata pelajaran matematika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penerapan model pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika
siswa. Hal ini terlihat dari rata-rata aktivitas belajar siswa dalam kategori sangat baik.