Penggunaan Model Pembelajaran ARIAS

26

B. Hipotesis Tindakan

Dalam belajar matematika, siswa tidak hanya sekedar membaca dan mendengarkan, tetapi siswa dituntut belajar sambil bekerja, sambil mengobservasi dan memulai dari yang konkrit ke yang abstrak. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan model pembelajaran ARIAS Model pembelajaran ARIAS adalah model pembelajaran yang dapat dipergunakan dalam usaha meningkatkan motivasi berprestasi, hasil belajar siswa dan aktivitas belajar siswa. Semakin tinggi motivasi siswa maka aktivitas belajar siswa juga semakin baik sehingga hasil belajarpun meningkat. Model pembelajaran ARIAS mempunyai lima komponen yaitu Assurance, Relevanse, Interest, Assessment, dan Satisfaction. Makna dari model pembelajaran ARIAS ini adalah usaha untuk menanamkan rasa percaya diri siswa dengan melaksanakan kegiatan pembelajaran inovatif yang ada relevansinya dengan kehidupan siswa dan memberikan penguatan reinforcement sebagai hasil dari evaluasi. Berdasarkan tinjauan pustaka yang telah diuraikan, jika model pembelajaran ARIAS diterapkan dalam pembelajaran maka akan dapat meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa.

C. Hasil Penelitian yang Relevan

Model pembelajaran ARIAS ini telah di uji cobakan oleh Dewi Agustina 2009 dengan judul penelitian “Peningkatan Keaktifan dan Prestasi Belajar Pada Pokok Bahasan Kubus dan Balok Melalui Model Pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction PTK di kelas IV semester II SD Negeri Serengan II Surakarta Tahun Ajaran 20082009. Hasil penelitian tindakan kelas ini adalah pertama, pembelajaran matematika dengan model pembelajaran ARIAS dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa di kelas secara berarti. Siswa yang aktif memperhatikan penjelasan guru di kelas sebelum tindakan 42,9 menjadi 82,4 setelah tindakan. Aktif menjawab pertanyaan dari guru sebelum tindakan 34,3 menjadi 61,8 setelah tindakan. Aktif bertanya jika menemui kesulitan dalam 27 memahami penjelasan guru sebelum tindakan 22,9 menjadi 64,7 setelah tindakan. Aktif mengerjakan soal yang diberikan guru sebelum tindakan 51,4 menjadi 85,3 setelah tindakan. Dan aktif mengerjakan soal di depan kelas sebelum tindakan 28,6 menjadi 67,7 setelah tindakan. Hasil penelitian yang kedua adalah prestasi belajar sebelum tindakan rata-rata kelas 64,74 menjadi 80,59 setelah tindakan. Berdasarkan hasil penelitian tersebut model pembelajaran ARIAS dapat digunakan guru sebagai dasar pelaksanaan kegiatan pembelajaran dalam peningkatan keaktifan belajar siswa yang berakibat pada peningkatan prestasi belajar siswa pada pokok bahasan kubus dan balok. Model pembelajaran ARIAS ini juga pernah diteliti oleh Yeni Amiartini 2008 dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran ARIAS Assurance, Relevance, Interest, Assessment dan Satisfaction Pada Mata Pelajaran Matematika Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Suatu Penelitian Tindakan Kelas di kelas VIII E SMP Negeri 12 Bandung. Kesimpulan dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa meningkat dilihat dari rata-rata tes formatif pada siklus I sebesar 6,9, siklus II sebesar 7,7, dan siklus III sebesar 7,9. Respon atau sikap siswa terhadap penerapan model pembelajaran ARIAS matematika, hampir semua siswa menyatakan positif, hal ini dilihat berdasarkan hasil dari lembar komentar siswa pada setiap siklus dan wawancara pada akhir pembelajaran. 28

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di MTs. Sa’adatul Mahabbah khususnya kelas VII-1 semester genap tahun ajaran 20092010. 2. Waktu Penelitian Pelaksanaannya dilaksanakan dari bulan Maret 2010 sampai dengan bulan Mei 2010.

B. Metode dan Rancangan Siklus Penelitian

Merujuk pada permasalahan yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, maka metode penelitian yang akan digunakan adalah penelitian tindakan kelas, dimana metode ini termasuk kedalam metode penelitian kualitatif. Digunakannya metode ini didasarkan atas tujuan penelitian, dimana kontribusi dari penelitian ini diharapkan adanya perubahan dan peningkatan dalam proses belajar mengajar. Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 3 siklus, hasil tindakan pada tiap siklus dianalisis sehingga berdasarkan analisis tersebutlah maka dapat ditentukan apakah siklus selanjutnya dapat dilanjutkan atau tidak. Dalam penelitian tindakan kelas ini ada empat tahapan yang lazim dilalui, diantaranya: 1. Perencanaan Pada tahap ini, peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Selain itu, pada tahap ini juga peneliti menyiapkan skenario pembelajaran dan instrumen penelitian yang terdiri atas lembar kerja siswa baik LKS kelompok maupun LKS individu, lembar tes formatif, lembar observasi, catatan lapangan dan pedoman wawancara. 28 29 2. Tindakan Acting Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario pembelajaran yang telah direncanakan. 3. Observasi Tahap ketiga dilakukan selama tahap pelaksanaan tindakan. Peneliti dengan dibantu seorang observer mengamati segala aktivitas dan respon siswa terhadap skenario pembelajaran yang telah dibuat peneliti dengan menggunakan lembar observasi. Observasi dimaksudkan sebagai kegiatan mengamati, mengenali, dan mendokumentasikan segala aktivitas siswa selama proses pembelajaran. 4. Refleksi Kegiatan refleksi dilakukan ketika peneliti sudah selesai melakukan tindakan. Hasil yang diperoleh dari pengamatan dikumpulkan dan dianalisis bersama peneliti dan observer, sehingga dapat diketahui apakah kegiatan yang dilaksanakan mencapai tujuan yang diharapkan atau masih perlu adanya perbaikan. Refleksi ini dilakukan untuk memperoleh masukan bagi rencana tindakan siklus selanjutnya. Desain penelitian tindakan kelas yang dimaksud disajikan secara sistematis pada gambar di bawah ini: 30 Gambar 2 Alur Dalam Penelitian Tindakan Kelas 1

C. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di kelas VII- 1 MTs Sa’adatul Mahabbah Pondok Cabe Udik. Jumlah siswa kelas VII-1 adalah 34 orang yang terdiri dari 16 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Alasan subyek penelitian pada kelas VII-1 yang pertama berdasarkan atas belum diberikannya pembelajaran bangun datar, sehingga pengaruh dari luar pembelajaran yang akan dikembangkan dapat dikurangi. Kedua, aktivitas belajar siswa kelas VII-1 lebih rendah dibandingkan dengan kelas VII yang lain. 1 Suharsimi Arikunto, dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, hlm. 74 Permasalahan Perencanaan Tindakan I Pelaksanaan Tindakan I Refleksi I Pengamatan Pengumpulan Data I Perencanaan Tindakan II Pelaksanaan Tindakan II Refleksi II Dilanjutkan ke siklus berikutnya Permasalahan Baru Hasil Refleksi Pengamatan Pengumpulan Data II Apabila Permasalahan belum terselesaikan

Dokumen yang terkait

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor terstruktur untuk meningkatkan aktivitas belajar matemetika siswa (penelitian tindakan kelas di SMP Islam al-Ikhlas Cipete)

1 9 47

Penerapan metode pembelajaran SQ3R untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa

0 7 241

peranan model pembelajaran arias (Assurance, relavance, interest, assessment dan satisfaction untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa; penelitian tindakan kelas di MTs. Sa'aadatul mahabbah Pondok Cabe

0 6 202

Penerapan pembelajaran aktif metode permainan bingo untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa kelas III SDN Tunas Mekar

2 21 171

Penerapan model pembelajaran terbalik reciprocal teaching untuk meningkatkan aktivitas belajar matematika siswa : penelitian tindakan kelas di mts daarul hikmah pamulang

0 20 265

Penggunaan pembelajaran kooperatif model picture and picture untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa: penelitian tindakan pada siswa kelas IV MI Miftahul Falah Depok

2 5 113

Perapan model pembelajaran guide inquiry untuk meningkatkan keterampilan proses sains siswa: penelitian tindakan kelas di SMA Triguna Utama Ciputat

1 6 91

Peningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS melalui model kooperatif tipe stad: penelitian tindakan kelas di SDN Grogol Selatan 02 Jakarta Selatan

0 4 162

Penerapan model pembelajaran kontekstual untuk meningkatkan motivasi belajar PAI siswa SD Negeri Ciherang 01: penelitian tindakan kelas

1 8 0

Penerapan metode permainan ular tangga (Snakes Ledder) untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS: penelitian tindakan kelas di MTs. Al Ikhwaniyah Pondok Aren

1 33 161