Analisis Deskriptif Model Importance Performance Analysis IPA

2. Uji Reliabilitas Uji Reliabilitas sangat penting dalam suatu penelitian. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner. Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang dicobakan secara berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Asumsinya tidak terdapat perubahan psikologis pada responden, sehingga berapa kalipun pengambilan data dilakukan, maka akan memperoleh data yang sesuai dengan kenyataan Simamora, 2002. Ada dua manfaat dalam memiliki skala dengan keandalan yang tinggi high reliability, yaitu: 1. Dapat membedakan antara berbagai tingkatan dengan lebih baik daripada skala dengan keandalan rendah 2. Besar kemungkinan bahwa kita akan menemukan hubungan yang signifikan sangat berarti antara variabel yang sebenarnya memang terkait satu sama lain berkorelasi. Pengujian reliabilitas yang digunakan pada penelitian ini adalah Alfa Cronbach. Tingkat reliabilitas dengan metode Alfa Cronbach diukur berdasarkan skala alpha 0 sampai dengan 1 dengan software SPSS versi 15.0 for windows lampiran 3 dan 4, yang ditunjukkan pada Tabel 4. Skala tersebut dikelompokkan ke dalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran kemantapan alpha dapat diinterpretasikan sebagai berikut. Tabel 4. Tingkat Reliabilitas berdasarkan nilai Alpha Alpha Tingkat Reliabilitas 0,0 s.d. 0,20 Kurang Reliabel 0,20 s.d. 0,40 Agak Reliabel 0,40 s.d. 0,60 Cukup Reliabel 0,60 s.d 0,80 Reliabel 0,80 s.d. 1,00 Sangat Reliabel Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analisis Deskriptif, Importance Performance Analysis IPA dan Customer Satisfaction Index CSI.

3.5.2. Analisis Deskriptif

Tabulasi sederhana yang digunakan untuk mengetahui gambaran tentang data mengenai karakteristik konsumen, proses keputusan pembelian produk restoran pastel pizza Rijsttafel dan latar belakang konsumen secara keseluruhan berdasarkan informasi yang diperoleh dari kuesioner. Hasil dibuat tabulasi dan dikelompokkan berdasarkan jawaban yang sama kemudian dipresentasekan berdasarkan jumlah responden. Persentase yang terbesar merupakan faktor yang dominan dari masing-masing variabel yang diteliti.

3.5.3. Model Importance Performance Analysis IPA

Metode Importance Performance Analysis IPA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk mengukur atribut-atribut dari tingkat kepentingan dengan tingkat kinerja yang diharapkan konsumen. Dalam menjelaskan tingkat kepentingan, digunakan skala Likert yang juga disebut summated-ratings scale. Data yang diperoleh berguna untuk mengetahui tingkat kepentingan secara nyata dari atribut restoran dan atribut produk. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup, responden diminta untuk memilih jawaban dari pilihan yang ada. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas yang paling rendah, diberi angka 1 tidak penting sampai paling tinggi, diberi angka 5 sangat penting. Skor tingkat kepentingan dapat dilihat pada Tabel 5. Sama halnya dengan menjelaskan tingkat kepentingan, dalam menjelaskan tingkat kinerja juga digunakan pilihan jawaban dengan skala Likert. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah, diberi angka 1 tidak puas sampai paling tinggi, diberi angka sangat puas. Skor tingkat kepentingan dan tingkat kinerja dapat dilihat pada Tabel 9. Penilaian tingkat kinerja yang dapat mempengaruhi kepuasan konsumen akan diwakili oleh huruf X, sedangkan untuk penilaian tingkat kepentingan ditunjukkan oleh huruf Y. Tabel 5. Skornilai Tingkat Kepentingan dan Tingkat Kinerja Nilai yang diberikan untuk tingkat kepentingan dan tingkat kinerja memiliki indikator. Salah satu contohnya dapat dilihat dari atribut harga yang Tingkat Kinerja X Tingkat Kepentingan Y Skornilai Tidak Puas Tidak Penting 1 Kurang Puas Kurang Penting 2 Cukup Puas Cukup Penting 3 Puas Penting 4 Sangat Puas Sangat penting 5 ditawarkan, untuk tingkat kepentingan dengan nilai 1, berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan oleh restoran, maka tidak menjadi masalah bagi responden. Nilai 2 berarti bahwa berapa pun harga yang ditawarkan, responden akan tetap membeli dengan syarat harga tersebut memang menunjukkan kualitas produk. Nilai 3 berarti bahwa dalam melakukan pembelian produk, responden masih melihat variabel harganya dan menjadi suatu pertimbangan. Nilai 4 berarti bahwa dalam membeli produk, responden menginginkan harga yang murah dengan kualitas produk yang baik. Nilai 5 berarti bahwa atribut harga merupakan atribut utama dalam melakukan pembelian produk, artinya produk tersebut harus memiliki harga yang rendah atau murah. Atribut harga yang ditawarkan juga memiliki tingkat kinerja yang memiliki indikator. Nilai 1 berarti harga yang ditawarkan restoran mahal. Nilai 2 berarti harga yang ditawarkan restoran mahal, walaupun kualitas restorannya baik, responden tetap menilai harga tersebut mahal. Nilai 3 berarti harga yang ditawarkan restoran dapat terjangkau oleh semua kalangan tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah. Nilai 4 berarti harga yang ditawarkan restoran murah. Nilai 5 berarti bahwa harga yang ditawarkan restoran murah padahal kualitas produk yang ditawarkan baik. Hasil perhitungan akan digambarkan dalam diagram kartesius. Masing- masing atribut diposisikan dalam diagram tersebut berdasarkan skor rata-rata, dimana skor rata-rata penilaian kinerja X menunjukkan posisi suatu atribut pada sumbu X, sedangkan posisi atribut pada sumbu Y, ditunjukkan oleh skor rata-rata tingkat kepentingan Y. Rumus yang digunakan adalah: X= Y = dimana, X = Skor rata-rata tingkat pelaksanaankepuasan Y = Skor rata-rata tingkat kepentingan n = Jumlah responden …………………………….2 ……………………………3 Diagram Kartesius merupakan suatu ruang yang dibagi atas empat bagian dan dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik a,b. Titik tersebut diperoleh dari rumus: a = b = keterangan: a = batas sumbu X tingkat kinerja b = batas sumbu Y tingkat kepentingan k = banyak atribut yang dinilai Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi empat bagian ke dalam diagram kartesius seperti pada Gambar 9. Prioritas Utama Pertahankan Prestasi Prioritas Rendah Berlebihan Gambar 13. Diagram Kartesius Supranto, 2001 Keterangan: A. Menunjukkan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan. Sehingga mengecewakan atau tidak puas. B. Menunjukkan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan perusahaan, untuk itu wajib mempertahankannya. Dianggap sangat penting dan sangat memuaskan. C A B D X Kinerja Y Kepentingan X Kinerja a b …………….……………..4 C. Menunjukkan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan biasa-biasa saja. Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan. D. Menunjukkan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat memuaskan.

3.5.4. Customer Satisfaction Index CSI