Kompetensi Sosial Persepsi Siswa tentang Kompetensi Guru PPKT

Dengan demikian banyak sekali tujuan dan manfaat Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT bagi mahasiswa dalam upaya melahirkan calon guru yang berkualitas. Kegiatan ini adalah wadah agar calon guru memiliki kompetensi-kompetensi dan mengembangkan segala kreativitas dan keterampilan yang dimilikinya, agar mahasiswa mempunyai pengalaman dalam mengajar. Diharapkan kedepannya mahasiswa sebagai tenaga pendidik bisa berkaca dari pengalamannya. Selanjutnya sebagai bahan evaluasi juga untuk lembaga kependidikan apa saja yang harus dibenahi.

B. Hasil Belajar

1. Definisi Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan istilah yang sudah tidak asing lagi dalam dunia pendidikan. Secara umum hasil belajar adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari proses kegiatan belajar, keduanya saling terkait. Karena kegiatan belajar merupakan suatu proses, sedangkan hasil belajar merupakan hasil dari proses belajar. Hasil belajar menurut Nana Sujana adalah “kemampuan- kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya ”. 45 Adapun menurut Winkel dalam Purwanto hasil belajar adalah “perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya ”. 46 Hasil belajar menurut Hamzah yakni “perubahan perilaku yang relatif menetap dalam diri seseorang sebagai akibat dari interaksi seseorang dengan lingkungannya. Hasil belajar memiliki beberapa ranah atau kategori dan secara umum merujuk kepada aspek 45 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2012, Cet. ke-17, h. 22. 46 Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014, Cet. ke-VI, h. 45. pengetahuan, sikap, dan keterampilan ”. 47 Adapun menurut Suprijono hasil belajar adalah “pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi, dan keterampilan ”. 48 Pendapat ini menekankan bahwa hasil belajar dapat dilihat dari segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Sedangkan menurut Gagne dalam Purwanto hasil belajar adalah “terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan, yang menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasimilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan di dalam dan di antara kategori- kategori ”. 49 Merujuk pada pemikiran Gagne yang dikutip oleh Thobroni dan Ari Mustofa mengatakan bahwa hasil belajar dapat berbentuk: 1. Informasi verbal, yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan merespons secara spesifik terhadap rangsangan spesifik. Kemampuan tersebut tidak memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah, maupun penerapan aturan. 2. Keterampilan intelektual, yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang. Keterampilan intelektual merupakan kemampuan melakukan aktivitas kognitif bersifat khas. 3. Strategi kognitif, yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya. Kemampuan ini meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah. 47 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran: Menciptakan Proses Belajar-Mengajar yang Kreatif dan Efektif, Jakarta: Bumi Aksara, 2014, Cet. ke-10, h. 213. 48 Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, Belajar dan Pembelajaran : Pengembangan Wacana dan Praktik Pembelajaran dalam Pembangunan Nasional, Yogyakarta: Ar-ruzz Media, 2011, h. 22. 49 Purwanto, op. cit., h. 42. 4. Keterampilan motorik, yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani. 5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap merupakan kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku. 50 Dari beberapa pengertian hasil belajar di atas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang dimiliki peserta didik dalam memenuhi suatu tingkat pencapaian kegiatan belajar yang diperoleh dari pengalaman belajarnya dalam segi kognitif, afektif, dan psikomotorik.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Proses dan hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor internal baik yang bersifat fisik maupun psikis, dan faktor eksternal dalam lingkungan keluarga, sekolah, pekerjaan ataupun masyarakat luas. 51 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah sebagai berikut: a. Faktor Intern Menurut Slameto faktor intern adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. 52 Ada tiga faktor intern antara lain : 1. Faktor Jasmaniah a Faktor Kesehatan Proses belajar seseorang akan terganggu jika kesehatan seseorang terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya 50 Muhammad Thobroni dan Arif Mustofa, op. cit., h. 23. 51 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009, Cet. ke-5, h. 172. 52 Slameto, op. cit., h. 54. lemah, kurang darah ataupun ada gangguan-gangguan atau kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya. 53 b Cacat Tubuh. Keadaan cacat tubuh juga mempengaruhi belajar. Siswa yang cacat belajarnya juga terganggu. Jika hal ini terjadi, hendaknya ia belajar pada lembaga pendidikan khusus atau diusahakan alat bantu agar dapat menghindari atau mengurangi pengaruh kecacatannya itu. 54 2. Faktor Psikologis a Inteligensi Tingkat kecerdasan atau intelegensi IQ siswa tidak dapat diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoeh sukses. 55 b Perhatian Untuk dapat menjamin hasil belajar yang baik, maka siswa harus mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya, jika bahan pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka timbulah kebosanan, sehingga ia tidak lagi suka belajar. 56 c Minat Minat seperti yang dipahami dan dipakai oleh orang selama ini dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa dalam bidang-bidang studi tertentu. 57 53 Ibid., h. 55. 54 Ibid. 55 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003, h. 134. 56 Slameto, op. cit., h. 56. 57 Muhibbin Syah, op. cit., h. 136.