d. Kompetensi Sosial
Kompetensi sosial adalah kemampuan guru sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif
dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kepndidikan, orang tuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
34
Menurut Bahri Thalib kompetensi sosial memiliki sub- kompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut:
1 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
peserta didik. Sub-kompetensi ini memiliki inidikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik.
2 Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan
sesama pendidik dan tenaga kependidikan. 3
Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua atau wali peserta didik dan masyarakat sekitar.
35
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan dalam Musfah mangatakan bahwa:
“Kompetensi sosial merupakan kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk: a berkomunikasi
lisan dan tulisan; b menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional; c bergaul secara efektif
dengan
peserta didik,
sesama pendidik,
tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik; dan d
bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar ”.
36
Menurut Cece Wijaya kompetensi sosial yang harus dimiliki guru adalah sebagai berikut:
1 Terampil berkomunikasi dengan peserta didik dan orang tua
peserta didik. 2
Bersikap simpatik. 3
Dapat bekerja sama dengan dewan pendidikan atau komite sekolah.
34
E. Mulyasa, op. cit., h. 173.
35
Syamsul Bahri Thalib, op. cit., h. 276.
36
Jejen Musfah, op. cit., h. 52-53.
4 Pandai bergaul dengan kawan sekerja dan mitra pendidikan.
5 Memahami dunia sekitarnya lingkungan.
37
Dari beberapa pendapat yang dikemukakan di atas, dapat disimpulkan bahwa kompetensi sosial merupakan kemampuan
berkomunikasi dan berinteraksi seseorang secara baik dengan lingkungan sekitar yang meliputi mampu berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua atau wali peserta didik, dan
masyarakat sekitar. Berdasarkan empat kompetensi guru di atas, yaitu
kompetensi kepribadian, pedagogik, profesional dan sosial maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan seorang guru dalam
kegiatan belajar-mengajar adalah sebagai titik acuan dalam menjalankan profesinya. Karena kompetensi guru merupakan
pedoman untuk menilai dirinya apakah seorang pendidik sudah memenuhi standar profesional guru dalam mengajar. Jika belum,
guru harus membenahi segala kekurangan-kekurangannya dan selalu berusaha untuk mengembangkan segala potensi yang
dimilikinya agar lebih memantapkan dirinya untuk menjadi seorang guru yang profesional.
3.
Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT a.
Pengertian dan Ruang Lingkup Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT
Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT adalah kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan FITK dalam rangka menerapkan dan mengembangkan kompetensi profesional, pedagogik, kepribadian, dan sosial yang
berwujud dalam kegiatan praktik keguruan, penelitian, dan pengelolaan pendidikan, kinerja mahasiswa praktikan dalam aspek
37
Ramayulis, op. cit., h. 74-76.
pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku keguruan yang dialami secara nyata di madrasah atau sekolah.
38
Kegiatan Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT ini diadakan untuk melatih kemampuan-kemampuan mahasiswa dalam
upaya terjun langsung kelapangan sebagai seorang tenaga kependidikan khususnya dalam proses belajar-mengajar. Yaitu
mengembangkan empat kompetensi profesional yang harus dimiliki seorang guru dalam mengajar.
Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT merupakan “kegiatan intrakuriuler yang mencakup kegiatan praktik mengajar
penelitian kependidikan, dan pengelolaan kependidikan di madrasah atau sekolah. Dengan demikian, PPKT mencakup Tri
Dharma Perguruan Tinggi. Sebagai mata kuliah, PPKT berbobot 6 sks yang dilaksanakan sepenuhnya dimadrasah atau sekolah
praktik”.
39
Ruang Lingkup Kegiatan PPKT terdiri atas: a
Kegiatan pembelajaran di dalam kelas b
Kegiatan pengabdian kependidikan: 1.
Kegiatan kependidikan 2.
Kegiatan administrasi pendidikan. c
Kegiatan penelitian kependidikan.
40
PPKT mencakup
kegiatan mengajar,
pegelolaan kependidikan, dan penelitian kependidikan di madrasah atau
sekolah. Kegiatanya
meliputi dan
merencanakan, dan
melaksanakan kegiatan pembelajaran, mengelola kegiatan-kegiatan kependidikan, serta penelitian kependidikan di madarasah atau
sekolah.
41
38
Tim Penyusun, Buku Pedoman Praktik Profesi Keguruan Terpadu PPKT, Jakarta: Laboratorium FITK UIN Jakarta, 2015, h. 5.
39
Ibid.
40
Ibid.
41
Ibid., h. 8.
b. Persyaratan Mahasiswa PPKT
Peserta PPKT adalah mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK yang telah memenuhi persyaratan sebagai
berikut: a
Terdaftar sebagai mahasiswa aktif Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan FITK, dibuktikan dengan memperlihatkan bukti
kwitansi pembayaran kuliah dan Kartu Rencana Studi KRS. b
Telah menyelesaikan perkuliahan sekurang-kurangnya 110 sks dan telah mengikuti secara aktif perkuliahan pada semester
VIIVIII, dengan foto copy Indeks Prestasi Semester IPS pada semester sebelumnya IPS 17.
c Telah lulus kelompok mata kuliah kependidikan atau keguruan
serta mata kuliah pokok pada jurusan atau program studinya. d
Telah lulus mata kuliah micro teaching dngan nilai minimal 70. e
Melunasi biaya pelaksanaan PPKT. f
Harus mengikuti “kegiatan prapraktik dan pertemuan persiapan” pembekalan sebelum ke madrasah atau sekolah.
g Hanya dibolehkan mengambil mata kuliah skripsi atau
bimbingan skripsi. h
Bersedia bersikap dan berperilaku sebagai seorang pendidik yang digugu dan ditiru terutama selama melaksanakan kegiatan
PPKT.
42
c. Tujuan dan Manfaat PPKT
a Tujuan PPKT
Tujuan umum kegiatan PPKT adalah agar mahasiswa memiliki kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial.
Tujuan khusus kegiatan PPKT adalah agar mahasiswa: 1.
Dapat menerapkan berbagai keterampilan dasar keguruankependidikan secara utuh dan terpadu dalam
sistuasi sebenarnya.
42
Ibid., h. 9.