Menghambat pesaing potensial POSISI DOMINAN DAN PENYALAHGUNAANNYA
kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 50 pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu; b. Dua atau tiga pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha
menguasai lebih dari 75 pangsa pasar satu jenis barang atau jasa tertentu.
Berdasarkan ketentuan Pasal 27 tersebut pelaku usaha yang menguasai saham mayoritas dibeberapa pelaku usaha dan mengakibatkan penguasaan pangsa
pasar lebih dari 50 untuk monopolis dan lebih dari 75 untuk oligopolis dapat mengakibatkan posisi dominan. Kempemilikan saham mayoritas yang dimiliki oleh
satu pelaku usaha di beberapa perusahaan harus dibuktikan terlebih dahulu,
223
kemudian dengan pembuktian penguasaan pangsa pasar di pasar yang bersangkutan. Setelah pelaku usaha menguasai saham mayoritas, baru dibuktikan apakah menguasai
pangsa pasar lebih dari 50 atau lebih dari 75, yaitu apa yang disebut dengan posisi dominan. Jika pelaku usaha sudah terbukti mempunyai posisi dominan, maka
langkah berikutnya adalah membuktikan apakah posisi dominan tersebut disalah gunakan yang mengakibatkan pasar menjadi terganggu.
Kasus VI.5
Contoh kasus yang paling tepat yang diputuskan oleh KPPU dalam kasus kepemilikan saham silang adalah dalam Putusan Perkara No. 05KPPU-L2002 tentang Kasus
Cineplex 21, di mana induk perusahaan, yaitu PT Nusantara Sejahtera Raya mempunyai hubungan terailiasi dengan anak perusahaannya, karena mempunyai
saham lebih dari 50, yaitu 98 di PT Intra Mandiri dan 70 di PT Wedu Mitra.
Oleh karena itu, KPPU menetapkan PT Nusantara Sejahtera Raya terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar Pasal 27 UU No. 51999, yaitu memiliki
saham mayoritas: a. Di 8 delapan perusahaan perbioskopan, yaitu PT Kartika Insani Raya, PT Gading Adi Permai, PT Sanggar Usaha Mandiri, PT Pan Mitra Sembada,
PT LIA Anugrah Semesta, PT Perisai Permata Buana, PT Kharisma Maju Abadi, dan PT Intra Mandiri dan melalui 2 dari 8 perusahaan tersebut adalah memiliki
saham mayoritas di 3 perusahaan perbioskopan lainnya. b. Di dua perusahaan perbioskopan di Surabaya yaitu di PT Intra Mandiri sebesar 98 dan PT Wedu Mitra
sebesar 70. Akibat kepemilikan saham mayoritas tersebut PT Nusantara Sejahtera Raya mempunyai posisi dominan di pasar bersangkutan dan KPPU memerintahkan
kepada PT Nusantara Sejahtera Raya untuk mengurangi kepemilikan sahamnya di PT Intra Mandiri dan atau di PT Wedu Mitra.
224
223
Hikmahanto Juwana, Prosiding Seminar Eksaminasi Putusan No. 07KPPU-L2007 Kasus Posisi Dominan dan Kepemilikan Silang Jakarta: CSIS, 2008 p.211
224
Lihat Putusan Perkara No. 05KPPU-L2002, p.42
Jadi, suatu posisi dominan suatu pelaku usaha tidak saja ditentukan sebagaimana oleh Pasal 25, tetapi juga dapat ditentukan oleh karena jabatan
rangkap sebagaimana diatur di dalam Pasal 26 dan kepemilikan saham silang sebagaimana diatur di dalam Pasal 27 UU No. 51999. Oleh karena itu ketiga
pasal ini ditempatkan pada Bab Posisi Dominan di dalam struktur ketentuan UU No. 51999. Penilaian terhadap Pasal 26 dan Pasal 27 apakah jabatan rangkap dan
kepemilikan saham silang, tetap dipengaruhi struktur pasar yang bersangkutan, yaitu apakah akibat jabatan rangkap dan kepemilikan silang mempunyai posisi
dominan, sehingga akibat posisi dominan yang dimiliki maka penyalahgunaan posisi dominannya melalui jabatan rangkap dan kepemilikan saham silang lebih
efektif untuk mendistorsi pasar yang bersangkutan. Jadi, ketentuan Pasal 27 UU No. 51999 walaupun menurut ketentuan UU No. 51999 bersifat
per se illegal, maka sebaiknya dalam penerapannya digunakan pendekatan
rule of reason. Hal ini untuk memberikan konsistensi diantara ketentuan Pasal 4, Pasal 13, Pasal 17, Pasal
18 dengan Pasal 25 dan Pasal 27 UU No. 51999.
225
Demikian juga Hikmahanto Juwana berpendapat bahwa larangan dalam Pasal 27 masuk dalam kategori sebagai
larangan berdasarkan rule of reason, dan bukan per se illegal.
226
Jadi, walaupun ketentuan Pasal 27 secara normatif bersifat per se tetapi
didalam prakteknya bersifat rule of reason sebagaimana telah diterapkan oleh
KPPU pada kasus Temasek Group.
225
Lihat Udin Silalahi, Prosiding Seminar Eksaminasi Putusan No. 07KPPU-L2007 Kasus Posisi dominan dan Kepemilikan Silang Jakarta: CSIS, 2008 p.137
226
Hikmahanto Juwana, op.cit. p.211.