Kecurangan Dalam Menetapkan Biaya Produksi

atau melaksanakan suatu pekerjaan, mengadakanmenyediakan barang-barang danatau jasa, membeli barang dan atau jasa, menjual barang danatau jasa. menyediakan kebutuhan barang danatau jasa secara seimbang dengan berbagai syarat yang harus dipenuhi, berdasarkan peraturan tertentu yang ditetapkan oleh pihak terkait. 180 Dalam pelaksanaan penawaran tender, tujuan utama yang ingin dicapai adalah memberikan kesempatan yang seimbang bagi semua penawar, sehingga menghasilkan harga yang paling murah dengan outputkeluaran yang optimal dan berhasil guna. Diakui, bahwa harga murah bukanlah semata-mata ukuran untuk menentukan kemenangan dalam pengadaan barang danjasa. Melalui mekanisme penawaran tender sedapat mungkin dihindarkan kesempatan untuk melakukan konspirasi di antara para pesaing, atau antara penawar dengan panitia penyelenggara lelang. Dalam Pasal 3 Keppres No. 80 Tahun 2003 yang mengatur tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan BarangJasa Pemerintah disebutkan pula, bahwa dalam rangka pengadaan barangjasa wajib diterapkan berbagai prinsip, antara lain Eisiensi, Efektif, Terbuka dan bersaing, Transparan, Adiltidak diskriminatif, serta Akuntabel. Suasana bersaing secara sehat harus diciptakan, dan suasana seperti ini harus mulai nampak dalam proses tender, prosedur tender yang kompetitif, terbuka dan tidak terbatas untuk memberikan peluang sebesar mungkin bagi para peserta yang berkeinginanberminat mengikuti kegiatan pengadaantender. Oleh karena itu panitia pengadaan diwajibkan untuk menyebarluaskan informasi pengadaan barangjasa secara terbuka dalam proses pengadaan. Publikasi adanya kegiatan pengadaan barangjasa secara terbuka oleh panitia ini meliputi publikasi pengumuman mengenai tanggal batas akhir, syarat-syarat serta ketentuan kontrak beserta spesiikasi teknis dan prosedur secara terinci. Baik UNCITRAL maupun Bank Dunia juga mensyaratkan prinsip transparansi dan non diskriminatif dalam kegiatan pengadaan barang dan jasa. Kedua prinsip tersebut wajib diterapkan pada setiap kegiatan pengadaan barangjasa. Prinsip transparansi merupakan suatu tujuan yang ingin dicapai dalam proses pengadaan barangjasa, dan oleh karenanya prinsip transparansi ini kemudian dijadikan pedomanlandasan dalam menjabarkan setiap aturan serta prosedur pengadaan. Bank Dunia pun juga melihat, bahwa pentingnya prinsip transparansi tersebut diterapkan dalam proses pengadaan, guna menekan ineisiensi serta ketidak efektifan setiap proses pengadaan untuk mendapatkan kualitas serta kuantitas barang danjasa yang sesuai dengan jumlah uangdana yang dibelanjakan. 181 180 Berdasarkan pengertian pedoman Pasal 22 UU No. 5 Tahun 1999, pengertian tender mencakup pengertian- pengertian tersebut, yakni tawaran mengajukan harga untuk membeli atau mendapatkan barang dan atau jasa, atau menyediakan barang dan atau jasa, atau melaksanakan suatu pekerjaan. 181 Ayudha D.Prayoga, et.all. op.cit. pp. 102,104. Dalam Keppres inipun juga diatur tentang kebijakan pemerintah sehubungan dengan pengadaantender barang dan atau jasa, yaitu untuk meningkatkan penggunaan produksi dalam negeri, rancang bangun serta rekayasa nasional yang sasarannya adalah dalam rangka memperluas kesempatanlapangan kerja dan mengembangkan industri dalam negeri, meningkatkan peran serta usaha kecil dan menengah, meningkatkan profesionalisme, kemandirian serta tanggung jawab bagi pengguna dan penyedia barangjasa serta panitiapejabat pengadaan. Kebijakan pemerintah lainnya yang perlu ditempuh dalam rangka pengadaan barang jasa adalah untuk meningkatkan penerimaan negara melalui sektor perpajakan, menumbuh kembangkan peran serta usaha nasional serta perlunya publikasi pengumuman secara terbukatransparan rencana pengadaan kepada masyarakat maupun pelaku usaha yang berminat dalam kegiatan pengadaan barangjasa. Hal lain yang perlu diperhatikan sehubungan dengan kegiatan pengadaan tender barang maupun jasa adalah adanya kemungkinan terjadinya persekongkolan dalam proses tender tersebut. Banyak dijumpai dalam praktek, bahwa kegiatan tender barangjasa selalu dikaitkan dengan persekongkolan. Nuansa persekongkolan konspirasi senantiasa menyertai pada setiap kegiatan tender barangjasa. Persekongkolan mempunyai karakteristik tersendiri, karena dalam persekongkolan