BAB II KONSEP EKONOMI DALAM HUKUM PERSAINGAN USAHA
Hukum persaingan usaha adalah hukum yang mengatur tentang interaksi perusahaan atau pelaku usaha di pasar, sementara tingkah laku perusahaan ketika
berinteraksi dilandasi atas motif-motif ekonomi. Oleh karena itu, untuk memahami apa dan bagaimana hukum persaingan usaha berjalan dan dapat mencapai tujuan
utamanya, maka diperlukan pemahaman mengenai konsep dasar ekonomi yang da- pat menjelaskan rasionalitas munculnya perilaku-perilaku perusahaan di pasar.
II.1 Konsep Dasar Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana individu dan masyarakat mengalokasikan sumberdaya langka
scarce resources
yang diberikan oleh alam dan oleh generasi sebelumnya. Secara etimologi, kata ‘ekonomi’ berasal dari
kosakata dalam bahasa Yunani, yaitu
oikos
dan
nomos
yang berarti aturan dalam Rumah Tangga RT. ‘Aturan’ yang dimaksud di sini berkaitan dengan menjaga
keseimbangan antara pengeluaran
spending
dengan sumber daya dalam hal ini pendapatan.
Jika dikaitkan dengan pengertian ilmu ekonomi, maka konsep aturan RT tersebut berkembang menjadi ilmu yang mengajarkan cara-cara bagaimana manusia
berusaha memenuhi kebutuhan yang tidak terbatas
unlimited needs
dengan sumber daya yang terbatas
limited resources
. Jadi, ada dua kata kunci yang harus diingat dalam ilmu ekonomi, yaitu
limited needs
pada satu sisi dan
unlimited resources
pada sisi yang lain. Ketidakseimbangan kedua sisi tersebut memunculkan masalah ekonomi
economic problem
. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu yang berusaha mengatasi masalah ekonomi. Bagaimana kita dapat mengatasi masalah
ekonomi tersebut?. Pada hakekatnya, kunci untuk mengatasi masalah ekonomi adalah melakukan alokasi sumber daya yang tepat. Karena kebutuhan sifatnya tidak
terbatas, maka tidak semua kebutuhan dapat dipenuhi. Oleh karena itu, pilihan menjadi konsekuensi logis dari upaya pemenuhan kebutuhan tersebut.
Bagaimana menentukan pilihan yang tepat? Pada prinsipnya setiap pilihan akan bergerak mengikuti insentif yang ada. Sehingga ilmu ekonomi dapat juga
disebut sebagai ilmu yang mempelajari insentif. Jika pilihan itu dilakukan oleh seorang individu, maka disebut dengan pilihan individu. Dan kumpulan individu yang
melakukan pilihan disebut dengan pilihan masyarakat.
II.1.1
Scarcity
,
Choices
, dan
Opportunity Cost
II.1.1.a. Kelangkaan
Scarcity
Keterbatasan menyebabkan banyak hal terasa langka
scarce
. Kelangkaan mencakup kuantitas, kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan langka
kalau jumlah yang tersedia sesuai dengan kebutuhan, berkualitas baik, tersedia dimana saja dan kapan saja. Udara untuk pernafasan manusia, untuk daerah
yang masih hijau belum langka, sebab tersedia dalam jumlah yang banyak, tersedia dimana saja dan kapan saja. Karena itulah, tidak dibutuhkan biaya
sepeser pun untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Berbeda halnya dengan mereka yang tinggal di daerah industri, dimana udara yang bersih tidak tersedia dalam
jumlah yang banyak dan berkualitas baik, kapan saja dan dimana saja. Untuk itu, untuk menikmati udara bersih diperlukan biaya.
II.1.1.b. Pilihan-pilihan
Choices
Dalam setiap masyarakat selalu didapati bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas banyaknya. Manusia tidak pernah merasa puas atas apa yang mereka
capai dan mereka peroleh. Apabila keinginan sebelumnya telah tercapai, maka muncullah keinginan-keinginan yang lain.
Terbatasnya sumber daya yang tersedia dibandingkan dengan kebutuhan keinginan menyebabkan manusia harus menentukan pilihan yang bersifat
individual maupun kolektif. Pilihan yang bersifat individu misalnya, baju apa yang hendak dipakai hari ini. Pilihan kolektif misalnya, kemana kita akan pergi
piknik hari Sabtu nanti. Selain itu ada juga keputusan yang bersifat kompleks, seperti misalnya mana yang akan kita dahulukan, sekolah yang tinggi, atau
cepat bekerja.
II.1.1.c.
Opportunity Cost
Dalam melakukan pilihan, pasti akan muncul alternatif yang tidak terpilih. Tidak terpenuhinya alternatif yang tidak dipilih merupakan biaya yang muncul
akibat dari ‘memilih’. Alternatif yang kita pilih adalah pilihan yang terbaik paling tidak menurut kita. Kita sebut sebagai
1
st
best alternative. Alternatif terbaik berikutnya yang tidak kita pilih kita sebut sebagai
2
nd
best alternative
.
Kehilangan kesempatan untuk mendapatkan 2
nd
best alternative disebut sebagai opportunity cost.
Ilmu ekonomi memandang manusia sebagai makhluk rasional. Pilihan yang dibuatnya berdasarkan pertimbangan untung rugi, dengan membandingkan biaya
yang harus dikeluarkan dan hasil yang akan diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dalam konsep ilmu ekonomi
economic cost
berbeda dengan konsep biaya akuntansi
accounting cost.
Ilustrasi di bawah ini menggambarkan perbedaan tersebut.
Bagi seorang akuntan, biaya adalah total uang yang dikeluarkan untuk memperoleh atau menghasilkan sesuatu. Misalnya, seseorang melakukan usaha
jual beli mobil bekas. Di awal tahun, ia membeli sebuah mobil bekas dengan harga Rp. 70 juta. Mobil itu diperbaiki dengan biaya Rp. 10 juta. Maka total harga
perolehan mobil menurut konsep akuntansi adalah Rp. 80 juta. Di akhir tahun, ia menjual mobil tersebut dengan harga Rp. 92 juta. Maka orang tersebut untung
Rp.12 juta. Benarkah demikian?
Ekonom melihat dari sudut pandang yang lebih luas, yaitu alternatif penggunaan uang sebesar Rp. 80 juta, jika tidak dipergunakan untuk membeli
mobil bekas. Alternatif yang paling umum adalah menyimpannya dalam deposito berjangka. Jika bunga deposito 20 pertahun, di akhir tahun uang pengusaha
tersebut menjadi Rp. 96 juta. Jadi, walaupun secara akuntansi ia untung Rp. 12 juta, namun secara ekonomi rugi Rp. 4 juta. Sebab, dengan mendepositokan
uangnya, ia memperoleh Rp.4 juta lebih banyak dibanding menjual mobil bekas.
II.1.2 Penawaran
Demand
dan Penerimaan
Supply
Dalam konsep Ekonomi Mikro terdapat 2 dua pelaku ekonomi, yaitu Rumah Tangga atau
Household
HH dan Perusahaan
Firm
. Masing-masing pelaku memiliki masalah ekonomi. Di sisi HH, kebutuhan
needs
yang berhasil dipenuhi oleh sumber daya HH sebagai representasi dari konsumen memiliki problema
bagaimana memaksimumkan kepuasan
utility
dengan pendapatan
income
yang tersedia.
Bagian dari Ekonomi Mikro yang menganalisis perilaku HH sebagai konsumen dalam upayanya memecahkan problem tersebut disebut dengan Teori Konsumen.
Hasil dari analisis Teori Konsumen menjadi dasar dari pembentukan permintaan
demand
konsumen. Di sisi Firm, masalah ekonomi yang dihadapi adalah bagaimana meminimumkan biaya produksi
cost of production
berdasarkan target produksi yang ditetapkan. Bagian dari Ekonomi Mikro yang menganalisis perilaku Firm
sebagai produsen dalam upayanya memecahkan masalah tersebut disebut sebagai Teori Produsen. Hasil dari Teori Produsen menjadi basis pembentukan penawaran
supply
produsen.
II.1.2.a. Permintaan Demand
Dalam memahami konsep dasar dari permintaan
demand
, perlu diingat terdapat 2 dua konsep yang berbeda namun berkaitan, yaitu jumlah yang
diminta
quantity demanded
dan permintaan
demand
.
Quantity Demanded Qd dan Demand D
Jumlah yang diminta
quantity demanded
adalah “jumlah barang dan jasa yang ingin diminta oleh konsumen pada tingkat harga tertentu”. Kata ‘ingin’
menunjukkan bahwa pembelian belum terjadi dan masih berupa keinginan
wish.
Hubungan antara harga dan kuantitas bersifat hubungan satu-satu
one to one relations
. Sedangkan permintaan
demand
adalah “jumlah barang dan jasa yang ingin diminta oleh konsumen pada setiap tingkat harga selama periode
waktu tertentu pada suatu daerah
geograis
tertentu”. Dari penjelasan tersebut terlihat bahwa permintaan merupakan kumpulan dari
quantity demanded
. Dengan kata lain,
demand curve
akan berisi titik-titik
quantity demanded
.
Faktor-faktor Penentu Permintaan
Berapa banyak barang dan jasa yang ingin diminta oleh konsumen tidak hanya dipengaruhi oleh faktor harga saja, melainkan juga oleh beberapa faktor
lain. Faktor-faktor penentu permintaan adalah: 1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain yang terkait 3. Tingkat pendapatan per kapita
4. Selera atau kebiasaan 5. Jumlah penduduk
6. Perkiraan harga dimasa mendatang 7. Distribusi pendapatan
8. Usaha-usaha produsen meningkatkan penjualan.