Model Penanganan Anak Jalanan

Yaitu keluarga yang mampu memenuhi keseluruhan dari 6 indikator tahapan KS I, 8 indikator KS II, 5 indikator KS III serta 2 indikator tahapan KS III Plus. Indikator Tahapan Keluarga Sejahtera menurut BKKBN, adalah sebagai berikut. a. Enam indikator Keluarga Sejahtera I KS I atau indikator “kebutuhan dasar keluarga” basic needs 1 Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih. 2 Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk di rumah, bekerjasekolah dan bepergian. 3 Rumah yang ditempati keluarga mempunyai atap, lantai dan dinding yang baik. 4 Bila ada anggota keluarga sakit dibawa ke sarana kesehatan. 5 Bila pasangan usia subut ingin ber-KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi 6 Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah. b. Delapan indikator Keluarga Sejahtera II KS II atau indikator “kebutuhan psikologis ” psychological needs 1 Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. 2 Paling kurang sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan dagingikantelur. 3 Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru dalam setahun. 4 Luas lantai rumah paling kurang 8 m 2 untuk setiap penghuni rumah. 5 Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat sehingga dapat melaksanakan tugasfungsi masing-masing. 6 Ada seorang atau lebih anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan. 7 Seluruh anggota keluarga umur 10-60 tahun bisa membaca tulisan latin. 8 Pasangan usia subur dengan anak dua atau lebih menggunakan alatobat kontrasepsi. c. Lima indikator Keluarga Sejahtera III KS III atau indikator “kebutuhan pengembangan” developmental needs 1 Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama. 2 Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang, minimal Rp.500.000,- 3 Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi 4 Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal. 5 Keluarga memperoleh informasi dari surat kabarmajalahradiotvinternet. d. Dua indikator Keluarga Sejahtera III Plus KS III Plus atau indikator “aktualisasi diri” self esteem 1 Keluarga secara teratur dengan sukarela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial. 2 Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosialyayasaninstitusi masyarakat. 71 71 BKKBN, “Batasan dan Pengertian MDK”, diakses pada 27 Agustus 2016 dari aplikasi.bkkbn.go.idmdkBatasanMDK.aspx 70

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Rumah Belajar Keluarga Anaklangit

1. Sejarah Singkat Rumah Belajar Anaklangit Rumah Belajar Keluarga Anaklangit dibentuk pada tahun 2004 oleh sebuah komunitas dengan latar belakang anggota yang berbeda namun memiliki satu kesamaan yaitu peduli terhadap masalah sosial dan kemanusiaan. Rumah belajar keluarga anaklangit ini memfokuskan pada kegiatan pemberdayaan anak-anak terutama bagi anak yang secara sosial dan ekonomi relatif terpinggirkan. 72 Kesebelas pendiri Rumah Belajar Keluarga Anaklangit ini adalah Mukasi Solihin, Herdi Aswarudi, Bambang Kurniawan, Uyus Setiabakti, Maman, Och Nazy, Andri Kenduy, Moh Harun, Mukmin Kusnandar, Moh Hidayat, dan Adi Fatwadi. Alasan mereka menamai yayasan ini dengan nama anaklangit adalah berdasarkan filosofi dari salah satu sahabat nabi yang merupakan seorang pemuda istimewa yaitu Uwais al-Qarny yang memiliki julukan sebagai penghuni langit. Seorang pemuda miskin yang jarang dikenal oleh siapapun di dunia namun dikenal oleh semua malaikat dan seluruh penghuni langit karena ketaatannya dalam beribadah serta perilakunya yang amat berbakti kepada ibunya. Terinspirasi dari kisah tersebut maka yayasan ini dinamai anaklangit 72 Keluarga Anak Langit, “Tentang Kami”, artikel diakses pada 20 April 2016 dari www.keluarga-anaklangit.or.idsiapa_kami.php