Evaluasi Proses HASIL EVALUASI
pada siang hari sehabis shalat dzuhur dan sore hari sehabis shalat ashar. Waktu siang hari adalah untuk latihan anak-anak usia dini yang berjumlah 8 orang.
Mereka diajarkan tari cublak-cublak suweng, dengan menggunakan selendang yang diikatkan di pinggang. Berdasarkan pengamatan peneliti, gerakan tari yang
diajarkan kepada anak-anak usia dini ini tidak cukup sulit dan bisa dibilang sederhana sehingga anak-anak tidak merasa kesulitan dalam mengikuti
gerakannya. Namun karena usianya yang masih kecil dan masih sulit diatur, peneliti melihat pelatih cukup kesusahan dalam mengatur anak-anak untuk tetap
fokus hingga musiknya selesai. Seperti penuturan pengajar Tari Tradisional di Yayasan Keluarga Anaklangit berikut ini.
“Emang sih agak susah ngatur yang anak-anak paud karna mereka kan masih kecil juga maklum jadi Dita fleksibel aja sih.. jadi Dita yang
ngikutin maunya anak itu. Kalau mereka minta nari Dita langsung ngajarin, tapi kalau mereka minta istirahat dulu nih misal mau beli es
yaudah Dita istirahatin dulu.. jadi ya gitusih caranya Dita supaya si anak seneng Dita gak paksain latih
an terus..”
90
Pada sore harinya, giliran latihan menari untuk anak-anak usia remaja yang
juga berjumlah 8 orang. Tari yang diajarkan adalah tari lenggang cisadane, sipatokaan dan suwe ora jamu. Tidak jauh berbeda dengan sebelumnya, mereka
menggunakan selendang dan kain untuk latihan. Biasanya latihan ini dilakukan selama satu jam dengan beberapa kali istirahat. Peneliti melihat bahwa anak-anak
didik disini cukup antusias dalam mengikuti latihan menari ini. Hal ini dibuktikan
90
Wawancara pribadi dengan Dita Agustina, Pengajar Tari Tradisional Yayasan Keluarga Anaklangit, pada tanggal 25 Mei 2016, pada pukul 12.35 WIB.
dengan kehadiran mereka dan partisipasi mereka dari awal latihan sampai dengan selesai.
91
Adapun pelatihan musik perkusi juga dilaksanakan setiap hari sabtu malam di panggung apresiasi yang ada di halaman rumah belajar anaklangit. Malam hari
dipilih karena anak-anak didik sudah tidak lagi beraktivitas seperti sekolah, organisasi ataupun yang lainnya sehingga mereka bisa berkumpul bersama untuk
latihan perkusi. Ketika latihan, anak-anak dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama beranggotakan enam orang yang terdiri dari anak didik usia
remaja. Dan kelompok kedua beranggotakan tujuh orang yang terdiri dari anak didik usia anak-anak. Perkusi yang diberi nama perkusi bangun pagi ini
mengkombinasikan antara alat-alat modern seperti gitar, bass, dan piano dengan alat-alat yang berasal dari barang bekas yang bisa menghasilkan bunyi seperti tong
yang terbuat dari plastik, drum yang terbuat dari plat, panci-panci bekas, botol- botol bekas dan lain-lain. Musik yang mereka bawakan bermacam-macam
tergantung dari permintaan. Kebanyakan musik yang dibawakan bertemakan sosial. Perkusi bangun pagi ini telah banyak diundang di berbagai acara-acara
kemanusiaan ataupun acara-acara yang bertemakan lingkungan, salah satunya adalah acara Earth Hour yang diadakan di salah satu Mall besar di Kota
Tangerang. Keberhasilan dari program-program tersebut tidak hanya didukung dari
adanya pengajar atau pelatih melainkan juga penanggungjawab program. Saat ini untuk penanggungjawab program kreativitas dan art diserahkan kepada salah satu
91
Hasil Observasi Peneliti, pada tanggal 28 Mei 2016 pada pukul 12.00-16.00 WIB
kakak pengurus yaitu Kak Rudy. Pernyataan tersebut disampaikan oleh sekretaris Yayasan Keluarga Anaklangit, sebagai berikut.
“..Kalau kreatifitas dan Art mereka memfokuskan di seni sih kayak tari, recycle, perkusi anaklangit.. dan berhubungan dengan kemampuannya
anak-anak, kemampuan yang gak didapatkan di sekolah.. untuk koordinatornya itu dipegang oleh Kak Rudy, karena beliau sudah aktif
sejak lama dan sering mengurusi kegiatan seni di anaklangit, maka dari itu
kita memilih dia sebagai koordinator.”
92
Seluruh program-program yang diberikan di rumah belajar Yayasan
Keluarga Anaklangit kepada anak-anak didiknya bisa dikatakan berhasil atau selesai ketika anak didik klien sudah bisa menerapkan semua yang diperoleh dari
hasil pembelajaran dan pengalaman yang didapat selama berada di anaklangit. Kebanyakan saat anak didik sudah berhasil lulus dari SMA, mereka dengan
sendirinya akan keluar dari anaklangit untuk belajar hidup mandiri dan melanjutkan bekerja sebagaimana mestinya. Anak-anak didik diharapkan bisa
menerapkan semua ilmu dan pengetahuan yang didapat untuk diri sendiri, keluarga dan masyarakat luas.
Tabel 9 Hasil temuan dan Analisis Evaluasi Proses
Evaluasi Proses
1. a. Proses Perekrutan
Anak didik Yayasan Keluarga anaklangit memiliki beberapa
cara diantaranya adalah perekrutan secara langsung di jalanan, rujukan dari lembaga lain, dan
penerimaan langsung dari orangtua anak didik.
b. Analisis Proses Perekrutan Anak didik
Berdasarkan hasil penelitian, ketiga proses perekrutan tersebut sudah dilaksanakan dengan
92
Wawancara pribadi dengan Kak Sulthan, Sekretaris Yayasan Keluarga Anaklangit, pada tanggal 18 Mei 2016, pada pukul 14.30 WIB.
cukup baik, terbukti dengan banyaknya anak jalanan yang bergabung dengan Yayasan Keluarga
Anaklangit.
2. a. Strategi Pengelolaan
Program Pengelolaan masing-masing program di Yayasan
Keluarga Anaklangit dipertanggung-jawabkan oleh seorang koordinator yang akan mengawasi dan
melaporkan perkembangan anak didik melalui program tersebut.
b. Analisis Strategi Pengelolaan Program
Strategi pengelolaan program sudah dilaksanakan dengan baik karena setiap program yang ada
diserahkan kepada seorang koordinator yang memiliki pengalaman atau pendidikan di bidangnya.
3. a. Jadwal Pelaksanaan
Program PNF Kegiatan pelatihan seni tari tradisional dilakukan
pada hari Sabtu pukul 12.30 sd 14.30. Pelatihan perkusi dilakukan pada hari Sabtu pukul 19.00.
b. Analisis Jadwal Pelaksanaan Program
PNF Jadwal pelaksanaan program seni tari tradisional dan
musik perkusi sudah tepat karena mengambil waktu saat anak didik tidak lagi berkegiatan di sekolah.
4. a. Data Klien dan Jenis
Program yang diikuti Anak didik yang mengikuti kegiatan pelatihan seni
tari berjumlah 16 orang yang terdiri dari 8 anak usia 3-5 tahun dan 8 anak usia 6-15 tahun. Sedangkan
andik yang ikut latihan perkusi berjumlah 13 orang, terdiri dari 6 remaja dan 7 anak-anak.
b. Analisis Data Klien Program pengembangan keterampilan seni tari dan
musik perkusi sudah tepat diberikan kepada anak didik yang berusia 3 hingga 15 tahun, karena pada
usia tersebut anak-anak lebih mudah mengingat dan menyerap dengan cepat pengetahuan keterampilan
yang di dapat.
5. a. Strategi pengajaran
program Pada program pendidikan nonformal, anak-anak
bebas memilih pelatihan keterampilan sesuai dengan minat dan potensi yang mereka miliki. Pelatihan
juga dilakukan di alam terbuka, agar andik lebih menyatu dengan alam.
b. Analisis strategi pengajaran program
Strategi pengajaran program pendidikan non formal sudah dilakukan dengan tepat karena anak didik
bebas memilih bidang yang mereka sukai, selain itu pengajaran dilakukan secara fleksibel dan menyatu
dengan alam sehingga anak didik tidak cepat bosan.
6. a. Penanggungjawab
Program Penanggung-jawab program pendidikan nonformal
di Yayasan Keluarga anaklangit adalah Kak Rudy Bewok, beliau adalah pengurus anaklangit yang
berkecimpung dan memiliki pengalaman di dunia seni.
b. Analisis Penanggungjawab
Program Penanggungjawab program sudah tepat karena
diberikan kepada seseorang yang memiliki pengalaman dibidangnya sehingga bisa mengurus
program dengan baik.
7. a. Kapan program
selesai Yayasan Keluarga anaklangit tidak dapat
memastikan kapan program ini akan selesai, pihak anaklangit menyerahkan selesainya program ini
kepada pihak donatur yang membiayai keberlangsungan program.
b. Analisis kapan program selesai
Waktu selesainya program pendidikan non formal ini belum bisa dipastikan, oleh karena itu program
tersebut akan terus berjalan selama ada donatur yang membantu keberlangsungan pendanaan program.