diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
39
Dari beberapa pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan itu adalah usaha sadar dari orang dewasa untuk membantu dan membimbing
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara teratur dan sistematis kearah kedewasaan.
2. Tujuan Pendidikan
Dalam setiap usaha atau kegiatan tentu ada tujuan atau target sasaran yang akan dicapai. Demikian pula kegiatanusaha pendidikan sengaja
dilakukan untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Tujuan pendidikan pada dasarnya tidak lain adalah arah yang hendak dicapai demi
terwujudnya tujuan hidup manusia yaitu hidup sesuai harkat dan martabat manusia, dengan segenap kandungannya yaitu berkembang secara optimal
hakikat manusia, dimensi kemanusiaan dan pancadaya.
40
Tujuan pendidikan yang diungkapkan Langeveld dibedakan menjadi beberapa macam diantaranya adalah tujuan umum dan tujuan khusus.
Tujuan umum ini sering disebut tujuan akhir, tujuan total atau tujuan lengkap yang berarti tujuan yang pada akhirnya akan dicapai oleh pendidik
terhadap anak didik yaitu terwujudnya kedewasaan jasmani dan rohani. Menurut Kohnstamm dan Gunning, tujuan akhir pendidikan itu ialah
39
Departemen Agama Republik Indonesia, Himpunan Peraturan Perundang-undangan Sistem Pendidikan Nasional Jakarta: Dirjen Binnaga Islam, 1992 h.3.
40
Prayitno, Dasar Teori dan Praksis Pendidikan Jakarta: Grasindo, 2009, h.44.
membentuk insan kamil atau manusia sempurna.
41
Dengan demikian tujuan umumakhir pendidikan ialah membentuk insan kamil yaitu manusia yang
dewasa jasmani dan rohaninya baik aspek moral, intelektual, sosial, estetis, agama dan lain sebagainya.
Tujuan khusus merupakan pengkhususan daripada tujuan umum, karena untu menuju kepada tujuan umum itu perlu adanya pengkhususan
tujuan yang disesuaikan dengan kondisi dan situasi tertentu, misalnya disesuaikan dengan cita-cita pembangunan suatu masyarakat, tugas suata
badan atau lembaga pendidikan, bakat dan kemampuan anak didik, kesanggupan-kesanggupan yang ada pada pendidik serta tingkat pendidikan
dan sebagainya.
42
3. Klasifikasi Pendidikan
Penggolongan terhadap pendidikan memiliki kriteria yang lebih umum. Kriteria ini berkaitan dengan pengertian definisi pendidikan sehingga
terdapat perbedaan yang jelas antara pendidikan formal termasuk pula di dalamnya pendidikan yang program-programnya bersifat Nonformal dan
pendidikan yang program-programnya bersifat informal dengan pendidikan formal yang program-programnya bersifat formal. Sehubungan dengan hal
ini Coombs 1973, dalam D.Sudjana 2003, membedakan pengertian ketiga jenis pendidikan sebagai berikut.
43
41
H.M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, h.41.
42
Ibid., h.41.
43
Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP UPI, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bandung: PT Imperial Bhakti Utama, 2007. h.17.
Pendidikan formal formal education adalah kegiatan yang sistematis, berstruktur, bertingkat, berjenjang, dimulai dari sekolah dasar sampai dengan
perguruan tinggi dan yang setaraf dengannya; termasuk ke dalamnya ialah kegiatan studi yang berorientasi akademis dan umum, program spesialisasi
dan latihan professional, yang dilaksanakan dalam waktu yang terus menerus. Pendidikan informal informal education adalah proses yang
berlangsung sepanjang usia sehingga setiap orang memperoleh nilai, sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang bersumber dari pengalaman hidup
sehari-hari, pengaruh lingkungan termasuk di dalamnya adalah pengaruh kehidupan keluarga, hubungan dengan tetangga, lingkungan pekerjaan dan
permainan, pasar, perpustakaan dan media massa.
44
Pendidikan informal dapat menyampaikan berbagai hal yang berhubungan dengan masalah-masalah
kehidupan. Dengan kata lain dalam pendidikan informal dapat diberikan keterampilan, pengetahuan, sikap, nilai dan cara hidup kita pada umumnya
yang semuanya itu berdasar kepada way of life dari masyarakat. Pendidikan informal juga tidak diorganisasi secara struktural dan tidak mengenal sama
sekali perjenjangan kronologis menurut tingkatan umur maupun tingkatan keterampilan dan pengetahuan.
45
Pendidikan Nonformal nonformal education ialah setiap kegiatan terorganisasi dan sistematis di luar sistem persekolahan yang mapan,
dilakukan secara mandiri atau merupakan bagian penting dari kegiatan yang
44
Ibid., h.17
45
Soelaiman Joesoef , Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah Jakarta: PT Bumi Aksara, 2004, h.66-67.
lebih luas, yang sengaja dilakukan untuk melayani peserta didik tertentu di dalam mencapai tujuan belajarnya.
46
4. Pendidikan Nonformal