5. Sumber Data
Menurut Lofland seperti yang dikutip oleh Moleong, sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai merupakan sumber data utama. Sumber data
utama dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekaman videoaudio tape. Pencatatan sumber data utama melalui wawancara dan pengamatan merupakan
hasil usaha gabungan dari kegiatan melihat, mendengar dan bertanya.
16
Walaupun dikatakan sebelumnya bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan sumber kedua, namun hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari segi
sumber data, bahan tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi dan
dokumen resmi.
17
Data yang diperoleh dalam penelitian evaluasi program pendidikan non formal melalui rumah belajar di Yayasan Keluarga Anaklangit ini bersumber dari
data primer dan data sekunder. a.
Data Primer, yaitu berupa data yang diperoleh secara langsung dari informan penelitian melalui serangkaian wawancara dan observasi. Data primer ini
diperoleh dari Ketua Yayasan Keluarga Anaklangit, Ketua Divisi Program Rumah Belajar, dan juga Anak didik yang mengikuti Program di Rumah
Belajar.
16
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif Bandung: PT. Rosdakarya, 2007, Cet Ke- 2, h.112.
17
Ibid., h. 113.
b. Data Sekunder, yaitu berupa catatan atau dokumen yang diambil dari buku,
skripsi, jurnal, artikel, buku elektronik, koran, majalah, berita atau internet yang berkaitan dengan penelitian.
6. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan pada kondisi yang alamiah natural setting, sumber data primer, dan teknik pengumpulan data
lebih banyak pada observasi partisipatif participant observation dimana peneliti ikut melibatkan diri dalam kegiatan sehari-hari masyarakat yang diteliti untuk
dapat melihat dan memahami gejala-gejala yang ada,
18
selain itu peneliti juga melakukan wawancara tak terstruktur atau wawancara mendalam in depth
interview dan studi dokumentasikepustakaan.
19
Untuk memperoleh data yang diinginkan, maka penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut: a.
Observasi Nasution 1988 menyatakan bahwa, observasi adalah dasar dari
semua ilmu pengetahuan. Istilah observasi berasal dari bahasa latin yang berarti “melihat” dan “memperhatikan”.
20
Observasi merupakan salah satu cara penelitian pada ilmu-ilmu sosial, cara ini bisa menghemat biaya dan
dapat dilakukan oleh seorang individu dengan menggunakan indera
18
M. Djunaidi Ghony Fauzan Almanshur, Metode Penelitian Kualitatif Jogjakarta: Ar- ruzz Media, 2012, h. 166.
19
Prof. Dr. Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian Bandung: CV Alfabeta, 2003, h.186.
20
Tristiardi Ardi, Observasi dan Wawancara Malang: Bayumedia Publishing, 2003, h.1
penglihatan yaitu mata untuk melihat data dan menilai lingkungan yang diamati.
Dalam observasi ini, peneliti turun ke lapangan dan ikut terlibat dengan kegiatan yang dilakukan Rumah Belajar Yayasan Keluarga
Anaklangit guna memperoleh data dan informasi yang konkret dari gejala- gejala yang diamati oleh peneliti, yang selanjutnya data tersebut menjadi
objek penelitian yang akan peneliti tuliskan dalam penelitian ini. Peneliti juga melakukan pengamatan terhadap kegiatan-kegiatan non formal yang
dilaksanakan setiap harinya di Rumah Belajar Yayasan Keluarga anaklangit ini.
b. Wawancara
Wawancara didefinisikan sebagai diskusi antara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu.
21
Wawancara yang dilakukan dengan lebih dari satu partisipan disebut sebagai focus group. Dengan wawancara peneliti dapat
memperoleh banyak data yang berguna bagi penelitiannya. Pada proses wawancara ini peneliti melakukan wawancara dengan delapan orang
informan, diantaranya satu orang ketua Yayasan Keluarga Anaklangit, dua orang pengurus rumah belajar, dan tiga orang anak jalanan binaan anak
didik. Dalam wawancara ini, peneliti berusaha memperoleh informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada ke-enam
informan tersebut. Wawancara ini dilakukan secara mendalam sehingga
21
Samiaji Sarosa, Penelitian Kualitatif Dasar-Dasar Jakarta: Indeks, 2012, Cet ke-1, h.45.