Sasaran Pendidikan Nonformal Pendidikan Nonformal

belajar. Program yang dilaksanakan dan dikembangkan di PKBM tidak hanya program yang disponsori oleh instansi pendidikan nonformal tetapi juga program dari instansi lain seperti pertanian, kesehatan, perindustrian dan lain-lain. Program-program yang dilaksanakan PKBM selalu dikaitkan dengan upaya meningkatkan taraf hidup. Program-program yang dimaksud adalah pendidikan anak usia dini, pendidikan keaksaraan, pendidikan kesetaraan, pendidikan kecakapan hidup, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan lansia dan lainnya. 5 Majlis Ta‟lim Majlis ta‟lim adalah satuan pendidikan nonformal yang dilaksanakan oleh masyarakat dengan tujuan meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan serta perubahan sikap hidup terutama yang berhubungan dengan agama islam yang dilaksanakan secara apik dan rapi. Kegiatan-kegiatan yang termasuk dalam majlis ta‟lim adalah kelompok yasinan, kelompok pengajian, taman pengajian al- Qur‟an, pengajian kitab kuning, salafiah dan lain-lain. 6 Satuan Pendidikan Sejenis Pendidikan nonformal yang diselenggarakan oleh masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perubahan sikap cakupannya sangat luas, maka kegiatan tersebut perlu adanya landasan hukum yang bisa menjamin keberadaan kegiatan tesebut. Maka ditetapkan satuan pendidikan sejenis UU No. 2003 pasal 26 Ayat 4. Jenis-jenis kegiatan yang termasuk dalam satuan pendidikan yang sejenis lainnya menurut PP No.37 Tahun 1991 tentang Pendidikan Non Formal adalah pra sekolah kelompok bermain, penitipan anak, balai latihan dan penyuluhan, kepramukaan, padepokan pencak silat, sanggar kesenian, bengkelteater, lembaga komunikasi edukatif melalui media massa cetak dan elektronik dan majlis ta‟lim dalam UU No. 20 tahun 2003 berdiri sendiri menjadi satuan pendidikan non formal.

10. Pendidikan Berdasarkan Perspektif Kesejahteraan Sosial

Pendidikan menjadi landasan utama untuk membentuk mental dan karakter seorang individu. Pada dasarnya semua pertukaran informasi merupakan bentuk pendidikan. Sebagai fungsi dalam pendampingan sosial, pendidikan lebih merujuk pada sebuah proses kegiatan, ketimbang sebagai hasil dari suatu kegiatan. Pendidikan sangat terkait dengan pencegahan berbagai kondisi yang dapat menghambat kepercayaan diri individu serta kapasitas individu dan masyarakat. Dalam perspektif ilmu kesejahteraan sosial, pendidikan beranjak dari kapasitas orang yang belajar peserta didik. Pendidikan adalah bentuk kerjasama antara pekerja sosial sebagai edukator dan pendamping dengan klien sebagai murid dan peserta didik. Pengalaman adalah inti “pelajaran pemberdayaan”. Peserta didik adalah partner yang memiliki potensi dan sumber yang dapat digunakan dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran merupakan proses saling ketergantungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Pekerja sosial dan klien pada hakikatnya dapat menjadi pendidik dan peserta didik sekaligus. 57 Secara sosiologis, kesejahteraan sosial akan dapat tercapai jika kebutuhan pendidikan, pangan dan kesehatan telah terpenuhi oleh masyarakat. Salah satu media yang bisa dilakukan adalah dengan memaksimalkan lembaga sosial. Membentuk sebuah komunitas menjadi alternatif untuk mengimbangi peran sekolah sebagai lembaga sosial formal. Di dalam komunitas, pemberdayaan melalui transformasi ilmu pengetahuan harus menjadi fokus utama. Salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan membentuk komunitas yang berbasis pada pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan. Dalam hal ini peran serta yang berkelanjutan dan partisipasi yang berbasis kesadaran anggota masyarakat adalah hal utama yang harus dimaksimalkan. 58 Berdasarkan ilmu kesejahteraan sosial, pendekatan pemberdayaan yang berbasis komunitas community based ini dikenal juga dengan pendekatan komunitarian. Strategi ini percaya bahwa antara masyarakat dan komunitas memiliki kemampuan yang saling terkait untuk memastikan kebutuhan dasar mereka terpenuhi, masalah sosial mereka teratasi dan kesempatan untuk maju tersedia. 59 Pembentukan komunitas yang berbasis pada pemahaman tentang nilai- nilai pendidikan ini erat kaitannya dengan masalah pendidikan bagi kaum 57 Edi Suharto, “Pendampingan Sosial dalam Pengembangan Masyarakat”, Modul diakses pada 23 April 2016 dari www.policy.husuhartomodul_amakindo_31.htm 58 Didid Haryadi, “Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial”, artikel ini diakses pada 22 April 2016 dari kahaba.netberita-bima23802pendidikan-dan-kesejahteraan-sosial.html 59 Siti Napsiyah Arieffuzaman dan Lisma Dyawati Fuaida, Belajar Teori Kesejahteraan Sosial Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, h.105.