Indikator Kesejahteraan Keluarga Anak Jalanan

70

BAB III GAMBARAN UMUM LEMBAGA

A. Profil Rumah Belajar Keluarga Anaklangit

1. Sejarah Singkat Rumah Belajar Anaklangit Rumah Belajar Keluarga Anaklangit dibentuk pada tahun 2004 oleh sebuah komunitas dengan latar belakang anggota yang berbeda namun memiliki satu kesamaan yaitu peduli terhadap masalah sosial dan kemanusiaan. Rumah belajar keluarga anaklangit ini memfokuskan pada kegiatan pemberdayaan anak-anak terutama bagi anak yang secara sosial dan ekonomi relatif terpinggirkan. 72 Kesebelas pendiri Rumah Belajar Keluarga Anaklangit ini adalah Mukasi Solihin, Herdi Aswarudi, Bambang Kurniawan, Uyus Setiabakti, Maman, Och Nazy, Andri Kenduy, Moh Harun, Mukmin Kusnandar, Moh Hidayat, dan Adi Fatwadi. Alasan mereka menamai yayasan ini dengan nama anaklangit adalah berdasarkan filosofi dari salah satu sahabat nabi yang merupakan seorang pemuda istimewa yaitu Uwais al-Qarny yang memiliki julukan sebagai penghuni langit. Seorang pemuda miskin yang jarang dikenal oleh siapapun di dunia namun dikenal oleh semua malaikat dan seluruh penghuni langit karena ketaatannya dalam beribadah serta perilakunya yang amat berbakti kepada ibunya. Terinspirasi dari kisah tersebut maka yayasan ini dinamai anaklangit 72 Keluarga Anak Langit, “Tentang Kami”, artikel diakses pada 20 April 2016 dari www.keluarga-anaklangit.or.idsiapa_kami.php dengan harapan agar kelak jika anak didiknya tidak bisa memiliki apa yang mereka inginkan di dunia maka mereka bisa memilikinya di akhirat nanti. Selain itu penulisan kata “anaklangit” pada logonya disengaja untuk tidak memakai spasi dan memakai huruf kecil. Hal ini dimaknai untuk menyamaratakan dan mengeratkan hubungan antara kakak-kakak pengurus dengan anak-anak didiknya. Rumah belajar keluarga anaklangit adalah sebuah organisasi non-profit yang bertujuan untuk menampung anak-anak bangsa yang memiliki pekerjaan dijalanan dan rakyat miskin, mereka tidak hanya ditampung tetapi juga diberikan pendidikan dan aktivitas rutin secara berkala. Di rumah belajar keluarga anaklangit, anak-anak yang ditampung diajarkan berbagai macam ilmu, seperti pelajaran yang dipelajari disekolah-sekolah formal, bahkan mereka juga diajarkan keterampilan kerja seperti menggambar, menyablon, daur ulang sampah, recyle robotic, kerajinan kain flannel, menjahit, bermusik, teater, berkebun, sepeda dan beladiri kempo. Jumlah anak didik di rumah belajar keluarga anak langit adalah sekitar 147 orang, namun yang masih aktif hingga kini hanya 50 hingga 70 orang saja. Di rumah belajar keluarga anaklangit, mereka bebas melakukan apa saja sesuai dengan apa yang mereka inginkan asal perilaku mereka tetap dijaga. Mereka juga diajarkan mengenai etika dan sopan santun, agama, serta kemandirian. Anak-anak diajarkan pula berkreatifitas sesuai dengan imajinasi mereka. Oleh karena itu, mereka diharapkan menjadi pribadi yang terampil, cerdas, mandiri dan berakhlak mulia. Rumah belajar keluarga anaklangit ini ingin membuktikan bahwa anak bangsa yang berprofesi di jalanan juga bisa berkarya. Mereka telah menunjukkannya dengan berbagai prestasi yang telah dicapai. Mereka ingin menghapus stigma dari sebagian besar masyarakat yang sering mengidentikkan anak-anak tersebut dengan kriminalitas dan vandalism. Rumah belajar keluarga anaklangit juga menjadi suatu wadah positif bagi anak-anak tersebut agar mereka tidak terjerumus ke dalam pergaulan dan kehidupan yang kurang baik. Pada mulanya, rumah belajar keluarga anaklangit lebih mementingkan anak-anak yang berprofesi di jalanan saja akan tetapi seiring dengan berjalannya waktu, tidak hanya anak-anak tersebut saja yang dapat belajar disini tetapi juga anak yang kurang mampu. Sebenarnya anak didik yang belajar di anaklangit sebutan akrab rumah belajar keluarga anaklangit masih mempunyai orangtua bahkan ada pula yang berasal dari keluarga yang berkecukupan. Akan tetapi faktor lingkunganlah yang menghubungkan mereka dengan anaklangit. Lingkungan jalanan yang pada umumnya memang keras menjadikan kepribadian anak jalanan yang keras kepala, brutal dan susah diatur, tetapi tidak semua anak jalanan memiliki kepribadian yang buruk. Meskipun lama tinggal di jalanan pada saat mereka masuk dalam lingkungan yang harmonis seperti di anaklangit maka mereka dapat menyesuaikan diri. 73 73 Wawancara pribadi dengan Kak Iman, Salah seorang Anggota Pengurus Divisi Pendidikan Kesejahteraan Sosial Anak, pada tanggal 24 Januari 2016, pada pukul 15.00 WIB. 2. Lokasi Rumah Belajar Keluarga Anaklangit. Rumah belajar keluarga anaklangit terletak di pinggiran sungai Cisadane, di Jalan Karawaci Ilir, Tanah Gotjap Tepi Sungai Cisadane, kecamatan Karawaci, Kota Tangerang. Tempat ini dibangun dengan konsep yang ramah dan hijau. Banyak terdapat pohon-pohon rindang yang melingkupi bangunan serta halaman disekitarnya sehingga membuat suasana yang sejuk dan asri. 3. Fasilitas dan Prasarana Belajar Rumah belajar keluarga anaklangit memiliki beberapa fasilitas dan prasarana untuk menunjang kegiatan belajar mengajar anak didiknya. Fasilitas dan prasarana belajar tersebut antara lain sebagai berikut. Tabel 5 Fasilitas dan Prasarana Belajar di Yayasan Keluarga Anaklangit No. Fasilitas Fungsi 1. Aula Tempat pameran kreatifitas dalam bentuk mural. 2. Galeri Tempat hasil kreasi anaklangit. 3. Ruang kelas Ruangan untuk melakukan kegiatan belajar mengajar. 4. Perpustakaan Ruangan untuk membaca dan menyimpan buku. 5. Kantor Ruang kerja pengurus organisasi anaklangit. 6. Panggung Apresiasi Panggung untuk apresiasi kreativitas anak didik. 7. Saung Putri Ruang privasi untuk anak didik putri. 8. Saung Damai Saung yang digunakan untuk mendamaikan konflik antara anak didik dan juga menyelesaikan masalah. 9. Musholla Saung yang digunakan untuk sholat, mengaji dan terkadang digunakan untuk proses belajar mengajar. 10. Halaman bermain Tempat terbuka untuk bermain anak-anak didik, ada satu buah ayunan dan perosotan. Sumber : Hasil Observasi Peneliti, 2016 4. Data Anak Didik Anak-anak yang berada di Rumah Belajar Keluarga Anaklangit berasal dari berbagai latar belakang yang berbeda seperti pengamen, pemulung, pengemis, pencari cacing dan sebagainya. Berikut ini adalah jumlah anak didik di Yayasan Keluarga Anaklangit berdasarkan jenis kelamin dan usianya. Untuk data secara lengkap ada pada lampiran. Tabel 6 Jumlah Andik Yayasan Keluarga Anaklangit Tahun 2016 No. Jenis Kelamin Usia Jumlah 1. Laki-laki 3 – 18 tahun 30 orang 2. Perempuan 3 – 18 tahun 36 orang 66 orang Sumber: Database Rumah Belajar Keluarga Anaklangit, 2016.

B. Tujuan, Visi dan Misi Rumah Belajar Keluarga Anaklangit

Dalam menjalankan program kegiatan, Rumah Belajar Keluarga Anaklangit memiliki tujuan, visi dan misi yang dijadikan sebagai suatu pedoman atau acuan untuk dapat mencapai sasaran yang diinginkan. 74 74 Keluarga Anaklangit, “Tentang Kami”, artikel diakses pada 20 April 2016 dari www.keluarga-anaklangit.go.idsiapa_kami.php. Tujuan Menjadikan anak jalan sebagai anak Indonesia yang cerdas, kreatif, mandiri, dan berbudi mulia. Visi Menyelenggarakan kegiatan sosial dan dan kemanusiaan berlandaskan prinsip non-partisan, jujur, independen, mandiri dan professional serta menjunjung tinggi etika dan semangat kebersamaan. Misi  Mengurangi angka anak-anak bangsa yang masih bekerja di jalanan.  Memberikan pendidikan dan keterampilan yang layak.  Menggali dan mengembangkan potensi anak-anak didik.  Menyediakan ruang belajar bagi masyarakat yang kurang mampu secara gratis.  Memberikan program pelatihan lifeskill jangka panjang seperti pelatihan basic komputer, dan berbagai usaha kreatif.

C. Ruang Lingkup Kegiatan Organisasi Bidang yang ditangani

Rumah Belajar Yayasan Keluarga Anaklangit atau biasa disebut dengan anaklangit merupakan sebuah rumah belajar yang berada di tepian sungai Cisadane Kota Tangerang. Selain dijadikan sebagai wadah untuk memberikan pendidikan bagi anak-anak bangsa yang berprofesi di jalan, Anaklangit juga memiliki kegiatan yang bergerak di bidang sosial dan kesehatan. Program