Karakteristik Anak Jalanan Anak Jalanan

ketergantungan dari anak jalanan terhadap belas kasihan para penderma, dan bahkan tidak mustahil hanya akan meniadakan keberdayaan dan tekad self help anak-anak jalanan itu sendiri. 67 Berdasarkan pada prinsip-prinsip profesi kesejahteraan sosial, maka kebijakan dan program perlindungan sosial mencakup bantuan sosial, asuransi kesejahteraan sosial, rehabilitasi sosial dan pemberdayaan sosial yang dikembangkan berdasarkan right based initiatives, memperhatikan sungguh- sungguh hak-hak dasar anak sesuai dengan aspirasi terbaik mereka the best interest of children. Strategi intervensi pekerjaan sosial tidak bersifat parsial, melainkan holistic dan berkelanjutan. Secara garis besar, alternatif model penanganan anak jalanan mengarah pada 4 jenis model yaitu. 68 1 Street centered intervention yaitu penanganan anak jalanan yang dipusatkan di „jalan‟ dimana anak-anak jalanan biasa beroperasi. Tujuannya agar dapat menjangkau dan melayani anak di lingkungan terdekatnya yaitu di jalan. 2 Family centered intervention yaitu penanganan anak jalanan yang difokuskan pada pemberian bantuan sosial atau pemberdayaan keluarga sehingga dapat mencegah anak-anak agar tidak menjadi anak jalanan atau menarik anak jalanan kembali ke keluarganya. 67 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak Edisi Revisi Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2010, h.214. 68 Edi Suharto, Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik Bandung: Alfabeta, 2011, h.233- 235. 3 Institutional centered intervention yaitu penanganan anak jalanan yang dipusatkan di lembaga panti, baik secara sementara menyiapkan reunifikasi dengan keluarganya maupun permanen terutama jika anak jalanan sudah tidak memiliki orang tua atau kerabat. Pendekatan ini juga mencakup tempat berlindung sementara drop in. “Rumah Singgah” atau “open house” yang menyediakan fasilitas “panti dan asrama adaptasi” bagi anak jalanan. 4 Community centered intervention, penanganan anak jalanan yang dipusatkan di sebuah komunitas. Melibatkan program-program community development untuk memberdayakan masyarakat atau penguatan kapasitas lembaga-lembaga sosial masyarakat dengan menjalin networking melalui berbagai institusi baik lembaga pemerintahan maupun lembaga sosial masyarakat. Pendekatan ini juga mencakup tanggung jawab sosial perusahaan. Corporate Social Responsibility Sependapat dengan ke-empat model penanganan anak jalanan tersebut, Tata Sudrajat mengungkapkan beberapa pendekatan yang selama ini biasa dilakukan oleh LSM dalam menangani masalah anak jalanan, pendekatan tersebut diantaranya yaitu pertama, street based, yakni model penanganan anak jalanan di tempat anak jalanan itu berasal atau tinggal. Para street educator datang kepada mereka: berdialog, mendampingi mereka bekerja, memahami dan menerima situasinya, serta menempatkan diri sebagai teman. Kedua, centre based, yakni pendekatan dengan penanganan anak jalanan di lembaga atau panti. Ketiga, community based, yakni model penanganan yang melibatkan seluruh potensi masyarakat, terutama keluarga atau orang tua anak jalanan. 69 Tabel 4 Pendekatan dan Penanganan Anak Jalanan Pengelompokkan Anak Jalanan Pendekatan Program Strategi Fungsi Intervensi Anak yang masih berhubungan atau tinggal dengan orang tua Community Based Preventif Anak yang masih ada hubungan dengan keluarga, tetapi jarang berhubungantinggal dengan orang tua Street Based Perlindungan Anak terselisih putus hubungan dengan keluarga orang tuanya. Centre Based Rehabilitasi Sumber: Tata Sudrajat, YKAI Jakarta, 1996.

5. Indikator Kesejahteraan Keluarga

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 52 tahun 2009, keluarga sejahtera adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, memiliki hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antar anggota dan antar keluarga dengan masyarakat dan lingkungan. 69 Bagong Suyanto, Masalah Sosial Anak Edisi Revisi, h.215.