Metode Pengambilan Contoh dan Pengumpulan Data 1.

4. Pada awal euforia reformasi tahun 2001-2003 lokasi ini merupakan kawasan hutan dengan tingkat perambahan hutan yang sangat intensif tahun 2001-2003. 5. Lembaga Masyarakat Desa Hutan LMDH Kubangsari, merupakan LMDH yang telah berpredikat sebagai LMDH Mandiri terbaik diantara LMDH yang ada di KPH Bandung Selatan. 6. Lokasi penelitian relatif representatif karena jenis komoditas yang dikembangkan petani telah berproduksi. 7. Penelitian PHBM dengan latar belakang kawasan Hutan Lindung masih sangat jarang dilakukan, karena pada umumnya yang menjadi perhatian penelitian sejauh ini adalah kegiatan PHBM di lokasi Hutan Produksi. Sementara itu penelitian mengenai ekonomi rumahtangga petani PHBM yang memadukan aspek kelembagaan masih belum banyak dilakukan. 4.2. Metode Pengambilan Contoh dan Pengumpulan Data 4.2.1. Pengambilan Contoh Contoh sampel dalam penelitian ini adalah rumahtangga petani peserta program PHBM Kopi dan PHBM Rumput-gajah Sapi-perah sebagai unit analisis. Populasi contoh adalah rumahtangga petani anggota PHBM di wilayah Hutan Pangkuan Desa HPD pada LMDH Kubangsari. Dari populasi peserta PHBM sebanyak 521 rumahtangga, diambil sebanyak 90 rumahtangga Petani RTP contoh, yang terdiri atas 59 rumahtangga contoh PHBM Kopi dan 31 rumahtangga contoh PHBM Rumput-gajah Sapi-perah sebagaimana metode pengambilan contoh yang tertera pada Lampiran 2.

4.2.2. Pengumpulan Data

Pengumpulan data primer menggunakan metode survei melalui wawancara dengan petani contoh yang dipilih secara acak simple random sampling dari Kelompok Tani Hutan KTH yang terlibat dalam kegiatan Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat PHBM di kampung-kampung sekitar hutan pada lokasi penelitian. Wawancara dilakukan oleh petugas survei pada responden dengan tujuan untuk mengumpulkan atau menggali keterangan yang ingin diperoleh dari responden. Wawancara pada umumnya dilakukan pada malam hari, sebab para petaniresponden pada umumnya sangat sibuk pada waktu siang, terlebih lagi para petani rumput-gajah yang sekaligus peternak, siklus penggunaan waktunya sangat ketat. Disamping itu, saat survei dilakukan para petani LMDH Kubangsari pada umumnya sedang sibuk melakukan panen kopi, sehingga waktu-luangnya hanya ada pada malam hari. Wawacara inipun harus dilakukan dengan perjanjian. Sedangkan tenaga survei menggunakan tenaga Mandor maupun pejabat KRPH setempat, bahkan pejabat AsperKepala BKPH, sehingga diharapkan komunikasi dengan masyarakat dapat berjalan secara lebih mulus. Disamping data primer, dikumpulkan pula data sekunder yang diperoleh dari laporan, statistik perusahaan Perum Perhutani, kantor Kepala Desa, Kecamatan, Kabupaten maupun Propinsi. Data sekunder berbentuk Laporan Kabupaten dalam Angka, Monografi Daerah, Statistik Sosial-Ekonomi Daerah, dan lain-lain yang pada umumnya terdapat di Kantor Kecamatan, Kabupaten, maupun Kantor Propinsi. Selain itu, terdapat pula Laporan Statistik Sosial- Ekonomi, baik Statistik Sosial-Ekonomi Pertanian, Statistik Industri, Statistik Kehutanan , dan lain-lain yang dapat dijadikan acuan dan sumber data sekunder.

4.3. Instrumen Penelitian