Rangkuman Hasil Estimasi PERILAKU EKONOMI

mendapatkan angka kredit yang valid berdasarkan pengakuan petani. Apabila dilihat dari hasil analisis elastisitas menunjukkan bahwa, keputusan rumahtangga petani terkait dengan kreditpinjaman adalah responsif terhadap suku bunga pinjaman SBP dengan koefisien elastisitas sebesar -1.443819131. Peubah total biaya sarana produksi usahatani CSPR memiliki parameter dugaan bertanda positif seperti hipotesis yang diharapkan dan berpengaruh nyata pada taraf 1 persen persen terhadap peubah kreditpinjaman. Ini berarti bahwa meningkatnya total biaya sarana produksi usahatani CSPR, berpengaruh pada meningkatnya nilai kreditpinjaman rumahtangga petani. Hal ini dapat dipahami, karena semakin meningkatnya total biaya sarana produksi usahatani CSPR akan mendorong meningkatnya kreditpinjaman rumahtangga petani yang akan digunakan sebagai kapital untuk membeli kebutuhan input sarana produksi, baik berupa pupuk, obat, maupun bibit. Namun hasil analisis elastisitas menunjukkan bahwa, keputusan rumahtangga petani terkait dengan kreditpinjaman adalah tidak responsif terhadap total biaya sarana produksi usahatani.

6.4. Rangkuman Hasil Estimasi

Berdasarkan hasil analisis pendugaanestimasi ekonometrik, berikut disajikan rangkuman faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perilaku ekonomi rumahtangga PHBM Kopi dan PHBM Rumput-gajah Sapi-perah sebagai- berikut : 1. Alokasi tenaga kerja luar keluarga yang disewa pada usahatani PHBM Kopi AKL dipengaruhi secara nyata oleh alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani AKD, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh upah usahatani UUD dan pendapatan total rumahtangga petani IT. Alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani PHBM Kopi AKD bersifat elastis terhadap alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani AKD. Sedangkan alokasi tenaga kerja luar keluarga yang disewa pada usahatani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah TKLS dipengaruhi secara nyata oleh tenaga-kerja keluarga pada usahatani sapi-perah TKDS, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh umur kepala keluarga UKK dan alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani TKDUL. Alokasi tenaga kerja luar keluarga yang disewa pada usahatani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah TKLS bersifat tidak elastis terhadap semua peubah-bebasnya TKDS, UKK dan TKDUL. 2. Alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani PHBM Kopi AKD dipengaruhi secara nyata oleh alokasi tenaga kerja luar keluarga yang disewa AKL, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh upah usahatani UUD dan alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani AKDUL. Alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani PHBM Kopi AKD bersifat tidak elastis terhadap ketiga peubah-bebasnya. Sedangkan alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani PHBM Rumput- gajah Sapi-perah TKDRG dipengaruhi tidak secara nyata oleh upah tenaga kerja rumput-gajah UUDRG dan luas lahan garapan rumput-gajah LRG. Alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah TKDRG bersifat elastis terhadap upah tenaga kerja rumput- gajah, tetapi tidak elastis terhadap luas lahan garapan. Alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani sapi-perah TKDS bersifat elastis dan dipengaruhi secara nyata oleh upah tenaga-kerja pada usahatani UUDS dan alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani Rumput-gajah TKDRG, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh alokasi tenaga kerja luar keluarga pada usahatani yang disewa TKLS dan umur kepala keluarga UKK. 3. Alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani PHBM Kopi AKDUL dipengaruhi secara nyata oleh total pengeluaran rumahtangga TEXP, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh pendidikan suami PDS dan biaya produksi usahatani CPR. Alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani PHBM Kopi AKDUL bersifat elastis terhadap total pengeluaran rumahtangga TEXP dan tidak elastis terhadap kedua peubah-bebas lainnya PDS dan CPR. Sedangkan alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani PHBM Rumput- gajah Sapi-perah TKDUL dipengaruhi secara nyata oleh upah luar usahatani UUL, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh total pengeluaran rumahtangga TEXP, umur kepala keluarga UKK dan total biaya produksi sapi CTOS. Alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah TKDUL bersifat elastis terhadap total biaya produksi sapi CTOS. 4. Penggunaan input pupuk pada PHBM Kopi PPK dipengaruhi secara nyata oleh harga pupuk HPPK dan luas lahan garapan usahatani LH, serta dipengaruhi secara tidak nyata oleh harga output kopi HKP. Penggunaan pupuk pada PHBM Kopi bersifat elastis terhadap perubahan harga pupuk HPPK dan harga kopi HKP, namun tidak elastis terhadap luas lahan garapan LH. Sedangkan penggunaan input pupuk pada PHBM Rumput-gajah Sapi- perah PPKRG dipengaruhi secara nyata oleh harga jual susu HSS dan luas lahan garapan rumput-gajah LRG, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh harga pupuk HPPKRG. Penggunaan pupuk pada PHBM Rumput-gajah Sapi-perah bersifat elastis responsif terhadap perubahan harga jual susu HSS dan luas lahan garapan LRG, namun tidak elastis terhadap harga pupuk HPPKRG. 5. Penggunaan obat pada usahatani PHBM Kopi OBT dipengaruhi secara nyata oleh harga obat HOBT dan luas lahan garapan LH, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh harga komoditas kopi HKP. Penggunaan obat pada PHBM Kopi bersifat elastis terhadap harga obat HOBT dan luas lahan garapan LH, tetapi tidak elastis terhadap harga komoditas kopi HKP. Sedangkan penggunaan obat pada usahatani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah OBTRG dipengaruhi secara nyata oleh harga obat HOBTRG dan harga susu HSS, namun dipengaruhi secara tidak nyata oleh luas lahan garapan LRG. Penggunaan obat pada usahatani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah OBTRG bersifat elastis terhadap peubah harga obat HOBTRG dan harga susu HSS. 6. Penggunaan input bibit pada usahatani PHBM Kopi BBT dipengaruhi secara nyata oleh harga bibit kopi HBBT dan luas lahan garapan kopi LH, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh harga komoditas kopi HKP. Penggunaan input bibit pada usahatani PHBM Kopi BBT bersifat elastis terhadap harga bibit kopi HBBT dan luas lahan garapan LH, tetapi tidak elastis terhadap harga kopi HKP. Sedangkan penggunaan input bibit pada usahatani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah BBTRG dipengaruhi secara nyata oleh luas lahan garapan kopi LRG, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh harga bibit rumput-gajah HBBTRG dan pendapatan total rumahtangga IT. Penggunaan input bibit pada usahatani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah BBTRG tidak elastis terhadap semua peubah-bebasnya HBBTRG, LRG, maupun IT. 7. Luas lahan garapan merupakan aset sumberdaya resources yang terkait erat dengan kemampuan finansial si pengelolanya. Hal itu terbukti bahwa, luas lahan garapan usahatani kopi LH dipengaruhi oleh peubah pendapatan total rumahtangga IT dan besarnya kreditpinjaman rumahtangga KR. Namun respon luas lahan terhadap semua peubah-bebasnya bersifat in-elastis. Sedangkan pada model PHBM Rumput-gajah Sapi-perah, luas lahan garapan rumput-gajah dipengaruhi secara nyata oleh peubah pendapatan total rumahtangga IT dan besarnya kreditpinjaman rumahtangga KR. Namun sama seperti model PHBM Kopi, respons luas lahan garapan rumput-gajah terhadap peubah-bebasnya bersifat in-elastis. 8. Produktivitas lahan terkait erat dengan penerapan teknologi pemanfaatan faktor produksi pupuk, obat, bibit, sumberdaya manusia. Dalam kasus ini, produktivitas lahan usahatani kopi YIELD dipengaruhi secara nyata oleh alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani AKD dan dipengaruhi secara tidak nyata oleh faktor penggunaan pupuk PPK dan tenaga luar keluarga yang disewa AKL. Namun respons produktivitas terhadap semua peubah- penjelasnya bersifat in-elastis tidak responsif. Sedangkan pada model PHBM Rumput-gajah Sapi-perah, produktivitas usahatani YIELD dipengaruhi secara tidak nyata oleh penggunaan bibit BBTRG, umur kepala keluarga UKK, serta tenaga kerja luar keluarga yang disewa TKLS, meskipun respons produktivitas terhadap keempat peubah-bebasnya bersifat tidak elastis. Dapat disimpulkan, bahwa produktivitas lahan masih banyak bergantung pada sumberdaya manusianya daripada penggunaan teknologi faktor input produksi lainnya. 9. Produksi susu sapi pada PHBM Rumput-gajah Sapi-perah PRODSS dipengaruhi secara nyata oleh pendapatan total rumahtangga IT, serta dipengaruhi secara tidak nyata oleh jumlah makanankonsentrat JMAK, tenaga-kerja luar keluarga yang disewa TKLS, serta besarnya kreditpinjaman rumahtangga KR. Produksi susu sapi bersifat elastis terhadap perubahan pendapatan total rumahtangga IT dan tidak elastis terhadap ketiga peubah lainnya. Sedangkan produksi pada PHBM Kopi tidak dianalisisdiestimasi sebagai persamaan perilaku. 10. Konsumsi pangan pada PHBM Kopi KP dipengaruhi secara nyata oleh pendapatan total IT, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh tabungan keluarga TAB. Konsumsi pangan rumahtangga PHBM Kopi KP bersifat tidak elastis terhadap kedua peubah-bebasnya IT dan TAB. Sedangkan konsumsi pangan rumahtangga pada model PHBM Rumput-gajah Sapi-perah, dipengaruhi secara nyata oleh tabungan rumahtangga TAB, pendapatan total IT, serta konsumsi non-pangan KL. Konsumsi pangan rumahtangga PHBM Rumput-gajah Sapi-perah KP bersifat tidak elastis terhadap konsumsi non-pangan KL. 11. Konsumsi non-pangan rumahtangga PHBM Kopi KL dipengaruhi secara nyata oleh pendapatan total IT, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh pengeluaran investasi sumberdaya manusia INV dan tabungan rumahtangga TAB. Konsumsi non-pangan rumahtangga PHBM Kopi KL bersifat tidak elastis terhadap ketiga peubah-bebasnya IT, INV, TAB. 12. Investasi sumberdaya manusia untuk PHBM Kopi INV dipengaruhi sangat nyata oleh jumlah anggota keluarga JAK, serta dipengaruhi secara tidak nyata oleh pendapatan total IT dan tabungan rumahtangga petani TAB. Investasi sumberdaya manusia untuk PHBM Kopi INV bersifat tidak elastis terhadap ketiga peubah-bebasnya. Sedangkan investasi sumberdaya manusia untuk PHBM Rumput-gajah Sapi-perah INV dipengaruhi secara nyata oleh pendidikan suami PDS, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh konsumsi pangan KP, pendapatan total rumahtangga petani IT, serta sharing produksi SHRRG. Investasi sumberdaya manusia untuk PHBM Rumput-gajah Sapi-perah INV bersifat elastis terhadap pendidikan suami PDS dan bersifat in-elastis terhadap ketiga peubah-babas lainnya KP, IT, dan SHRRG. 13. Tabungan rumahtangga petani untuk model PHBM Kopi TAB dipengaruhi sangat nyata oleh pendapatan total IT dan pengeluaran total TEXP, serta dipengaruhi secara tidak nyata oleh suku-bunga tabungan SBT. Tabungan rumahtangga petani untuk model PHBM Kopi TAB bersifat elastis terhadap ketiga peubah-bebasnya IT, TEXP dan SBT. Sedangkan tabungan rumahtangga petani untuk model PHBM Rumput-gajah Sapi-perah TAB dipengaruhi sangat nyata oleh penerimaan revenue susu RSS dan suku-bunga tabungan SBT, serta dipengaruhi secara tidak nyata oleh pengeluaran total TEXP. Tabungan rumahtangga petani untuk model PHBM Rumput-gajah Sapi-perah TAB bersifat elastis terhadap penerimaanrevenue susu RSS dan suku-bunga tabungan SBT. 14. Kreditpinjaman pada PHBM Kopi KR dipengaruhi secara nyata oleh total pengeluaran TEXP dan suku-bunga pinjaman SBP, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh oleh biaya sarana produksi CSPR. Kreditpinjaman pada PHBM Kopi KR bersifat elastis hanya terhadap suku-bunga pinjaman SBP. Sedangkan kreditpinjaman rumahtangga petani untuk model PHBM Rumput-gajah Sapi-perah KR dipengaruhi secara nyata oleh biaya sarana produksi CSPRS, tetapi dipengaruhi secara tidak nyata oleh suku-bunga pinjaman SBP. Kreditpinjaman rumahtangga petani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah KR bersifat elastis terhadap suku bunga pinjaman SBP, tetapi bersifat tidak elastis terhadap biaya sarana produksi CSPRS. 15. Dari analisis estimasi dan analisis respons di atas, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai-berikut : a. Alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani kopi AKD bersifat saling-menggantikan substitusi terhadap alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani AKDUL maupun tenaga kerja luar keluarga yang disewa AKL. Demikian pula pada PHBM Rumput-gajah Sapi-perah, alokasi tenaga kerja keluarga pada usahatani rumput-gajah TKDRG maupun sapi-perah TKDS bersifat substitusi terhadap tenaga kerja keluarga yang bekerja di luar usahatani TKDUL maupun tenaga luar keluarga yang disewa TKLS. b. Alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani terkait erat dengan pendapatan luar usahatani, sedangkan alokasi tenaga kerja pada usahatani baik tenaga kerja keluarga maupun tenaga sewaan akan berpengaruh pada produktivitas usahatani yang pada akhirnya berpengaruh pula pada pendapatan usahatani. c. Alokasi tenaga kerja keluarga pada luar usahatani AKDUL pada PHBM Kopi sensitif terhadap perubahan total pengeluaran rumahtangga TEXP. d. Penggunaan pupuk pada PHBM Kopi sensitif terhadap perubahan harga pupuk HPPK maupun harga output kopi HKP, demikian pula pada PHBM Rumput-gajah Sapi-perah sensitif terhadap perubahan harga susu HSS. e. Penggunaan obat pada PHBM Kopi OBT sensitif terhadap perubahan harga obat HOBT dan luas lahan garapan LH, sedangkan pada PHBM Rumput-gajah Sapi-perah sensitif terhadap perubahan harga susu HSS dan harga obat HOBTRG. f. Penggunaan bibit pada PHBM Kopi BBT sensitif terhadap perubahan harga bibit HBBT dan luas lahan garapan LH, sedangkan pada PHBM Rumput-gajah Sapi-perah BBTRG tidak sensitif terhadap perubahan variabel-variabel bebasnya. g. Baik pada PHBM Kopi maupun PHBM Rumput-gajah Sapi-perah, petani mengalami kendala finansial untuk mampu memperluas lahan garapan usahataninya. Secara empirik, petani PHBM Rumput-gajah Sapi-perah lebih memiliki kapasitas untuk memperluas lahan garapannya, karena memiliki kekuatan finansial yang lebih besar daripada petani PHBM Kopi. h. Produktivitas lahan PHBM Kopi maupun Rumput-gajah Sapi-perah lebih bergantunglebih dipengaruhi oleh faktor yang terkait dengan kapasitas sumberdaya manusia daripada pemanfaatan teknologi penggunaan input produksi. Ini berarti semakin banyak tenaga-kerja yang dialokasikan pada aktivitas usahatani baik tenaga keluarga maupun tenaga sewaan akan meningkatkan produktivitas lahan. i. Produksi susu sapi sensitif terhadap perubahan tingkat pendapatan rumahtangga IT. j. Konsumsi pangan pada PHBM Rumput-gajah Sapi-perah KP sensitif terhadap perubahan tabungan rumahtangga TAB dan pendapatan total rumahtangga petani IT. k. Tabungan rumahtangga PHBM Kopi TAB sensitif terhadap perubahan variabel-variabel bebasnya IT, TEXP, dan SBT. Sedangkan pada PHBM Rumput-gajah Sapi-perah sensitif terhadap perubahan revenue susu RSS dan suku-bunga tabungan SBT. l. Kreditpinjaman baik pada PHBM Kopi KR maupun PHBM rumput- gajah sapi-perah KR sensitif terhadap perubahan suku-bunga pinjaman SBP.

VII. DAMPAK PERUBAHAN FAKTOR EKSTERNAL